Konsekuensi Hilirisasi, Bea Keluar Bakal Turun 11,5 Persen di 2024

Program hilirisasi untuk tingkatkan nilai tambah

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengakui kebijakan hilirisasi bakal berdampak pada penurunan bea keluar tahun 2024. Karena dalam Rancangan APBN (RAPBN) 2024, bea keluar turun 11,5 persen menjadi Rp17,5 triliun.

“Bea masuk masih akan naik 8,1 persen, namun bea keluar diperkirakan akan turun karena kita melakukan konsekuensi dari hilirisasi,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan Tahun Anggaran 2024 di Kantor DJP, Rabu (16/8/2023).

1. Bea keluar bukan andalan pemerintah

Konsekuensi Hilirisasi, Bea Keluar Bakal Turun 11,5 Persen di 2024ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Menkeu menegaskan pendapatan negara tak bergantung dari bea keluar. Karena tujuan awal dari program hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas yang dimiliki.

Dengan hilirisasi, komoditas yang tadinya diekspor dalam bentuk mentah atau bahan baku menjadi barang setengah jadi atau jadi. Sehingga nilai ekspor negara tersebut menjadi lebih besar dan mampu meningkatkan perekonomian.

“Memang bea keluar tidak menjadi andalan, lebih karena kita ingin nilai tambah lebih dalam negeri. Sehingga total penerimaan kepabeanan dan cukai adalah Rp321 triliun,” tuturnya.

Kemudian pendapatan cukai akan naik 8,3 persen menjadi Rp 246,1 triliun. Sedangkan bea masuk diperkirakan melonjak 7,1 persen menjadi Rp 67,4 triliun.

Baca Juga: Kejar Target Pajak Rp1.986,9 T di 2024, Sri Mulyani Incar Crazy Rich

2. Penerimaan bea keluar 2022 tumbuh 15,2 persen

Konsekuensi Hilirisasi, Bea Keluar Bakal Turun 11,5 Persen di 2024(IDN Times/Arief Rahmat)

Tren peningkatan harga komoditas terutama CPO serta mineral berlanjut pada tahun 2022 yang disebabkan oleh eskalasi geopolitik antara Rusia dan Ukraina,  sehingga berdampak pada berkurangnya pasokan di pasar dunia.

Hal ini membuat penerimaan bea keluar pada akhir tahun 2022 mampu tumbuh 15,2 persen atau Rp39,8 triliun. 

3. Penerimaan bea keluar 2023 diproyeksi kontraksi 50,3 persen

Konsekuensi Hilirisasi, Bea Keluar Bakal Turun 11,5 Persen di 2024ilustrasi APBN (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, pada tahun 2023, penerimaan bea keluar diperkirakan terkontraksi sebesar 50,3 persen atau hanya Rp19,8 triliun.

Hal ini dipengaruhi oleh moderasi harga komoditas utama dunia terutama CPO, penurunan volume ekspor mineral, dan penyesuaian tarif bea keluar produk mineral seiring dengan kemajuan hilirisasi SDA.

Baca Juga: Faisal Basri Pertanyakan Sumber Data Jokowi soal Hilirisasi

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya