OJK: Perang Israel-Hamas Makin Signifikan Ganggu Perekonomian Global

Pasar saham Indonesia melemah 2,61 persen (mtd)

Jakarta, IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencermati terganggunya perekonomian global di tengah semakin meningkatnya konflik di gaza antara Israel dan Hamas.

Ketua OJK Mahendra Siregar mengatakan perekonomian dunia berpotensi terganggu secara signfikan.

"Terutama jika terjadi eskalasi di Timur Tengah lebih luas mempengaruhi perekononian," jelasnya dalam konferensi pers RDK OJK, Senin (30/10/2023)

Baca Juga: Serangan Gaza Meningkat, Warga Israel Takut Jadi Korban Hamas

1. Yield UST naik picu outflow

OJK: Perang Israel-Hamas Makin Signifikan Ganggu Perekonomian GlobalKetua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar. (Screenshot/Zoom OJK)

Mahendra menuturkan kenaikan yield surat utang di Amerika Serikat (AS) meningkatkan tekanan aliran modal asing keluar atau outflow dari pasar emerging market termasuk Indonesia.

Hal ini mendorong pelemahan nilai tukar, dan pasar obligasi secara signifikan. Menurutnya volatilitas kian meningkat pada volatilitas pasar saham, obligasi dan nilai tukar.

Baca Juga: Aliran Modal Asing Rp4,51 Triliun Keluar dari Pasar Keuangan Domestik

2. IHSG Oktober melemah

OJK: Perang Israel-Hamas Makin Signifikan Ganggu Perekonomian GlobalIlustrasi memantau pergerakan saham. ANTARA FOTO/Reno Esnir

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengatakan ketidakpastian global telah memicu pelemahan pasar saham global, termasuk Indonesia.

Dalam catatannya, pasar saham Indonesia pada 27 Oktober 2023 melemah sebesar 2,61 persen (month to date) ke level 6.758, dari posisi September 2023 6.939.

"Non-residen outflow sebesar Rp6,37 triliun month to date dan di Agustus 2023, outflow Rp4,06 triliun month to date," ujarnya.

Adapun beberapa sektor di IHSG Okotber 2023 masih menguat untuk sektor infrastruktur dan sektor health care.

Dengan demikian, IHSG melemah tipis 1,34 persen dibandingkan September 2023 year to date (ytd), dengan non-resident membukukan net sell Rp11,61 triliun, dibandingkan sebesar Rp5,24 triliun (ytd).

3. Nilai transaksi di pasar saham turun jadi Rp10,32 triliun

OJK: Perang Israel-Hamas Makin Signifikan Ganggu Perekonomian Globalilustrasi orang mengamati pasar saham (unsplash.com/Jason Briscoe)

Kemudian sisi likuiditas nilai transakai rata-rata di pasar saham di Oktober 2023 turun menjadi Rp10,32 triliun (mtd). Sedangkan secara ytd, sebesar Rp10,47 triliun dibandingkan September 2023 sebesar Rp11,36 triliun.

"Sejalan dengan pergerakan global pasar SBN per 26 Oktober 2023 bukukan outflow investor asing sebesar Rp13,63 triliun (mtd) dan dibandingkan September 2023 outflow sebesar Rp23,3 triliun (mtd)," jelasnya.

Baca Juga: Pemerintah Terbitkan SBN, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp6.229 T

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya