Pasokan BBM Jakarta dari 2 Kilang Pertamina Diklaim Ramah Lingkungan

Produk-produk olahan kilang diklaim berkualitas tinggi

Jakarta, IDN Times - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mengklaim dua proyek kilang yang mereka jalankan telah memasok BBM berkualitas dan ramah lingkungan. Kedua proyek itu adalah Kilang Cilacap dengan Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) dan Kilang Balongan dengan proyek Kilang Langit Biru Balongan (KLBB).

“Kedua proyek telah memasok BBM berkualitas untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya,” kata Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman, dalam keterangan tertulis, Jumat (18/8/2023).

Sebagai subholding Pertamina untuk bisnis pengolahan dan petrokimia, menurutnya, KPI berkomitmen untuk menghasilkan produk-produk olahan kilang berkualitas tinggi dan lebih ramah lingkungan.

Baca Juga: Jakarta Dikepung PLTU Batu Bara, Ini Sebarannya

1. PLBC produksi gasoline

Pasokan BBM Jakarta dari 2 Kilang Pertamina Diklaim Ramah LingkunganKilang Green Refinery yang salah satunya memproduksi Green Diesel (D100) di area PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah (IDN Times/Dhana Kencana)

Kilang Cilacap melalui Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC) yang selesai di tahun 2019 menghasilkan produk gasoline dengan kandungan sulfur setara EURO IV. Sebelumnya hanya dapat memproduksi gasoline dengan kandungan sulfur setara EURO II.

Dengan kualitas setara EURO IV tersebut, kandungan Sulfur pada sebagian BBM produksi kilang Cilacap berada di bawah 50 ppm dari sebelumnya sebesar 150 – 300 ppm.

"Penurunan emisi yang dihasilkan menjadi 0,11 gram SOx Eq per liter dari sebelumnya 0,68 gram SOx Eq per liter atau turun 83 persen," jelasnya. 

Adapun produk-produk yang dihasilkan di Kilang Cilacap yakni Solar, Pertamax, Pertalite, Pertamina Turbo, Pertamina Dex, produk Petrokimia, lube base.

Baca Juga: Ini Komitmen Kilang Pertamina Capai Target Net Zero Emission

2. Kapasitas pengolahan kilang cilacap 348 KPBD

Pasokan BBM Jakarta dari 2 Kilang Pertamina Diklaim Ramah LingkunganIlustrasi pengisian BBM di SPBU. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Produk BBM dan LPG dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan BBM di area Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta. Kapasitas pengolahan kilang Cilacap saat ini merupakan yang terbesar di Indonesia yaitu 348 KPBD.

Taufik menambahkan, Kilang Cilacap juga telah menyelesaikan Tahap I proyek Green Refinery pada Februari 2022 lalu.

"Dengan selesainya Tahap I tersebut, Kilang Cilacap juga telah dapat memproduksi produk yang lebih ramah lingkungan yakni Green Diesel dengan kandungan sulfur setara Euro V dengan kapasitas produksi 2500 BPD dan telah mendapatkan pengakuan sertifikat International Sustainability Carbon Certification (ISCC)," ucapnya. 

3. Kilang Balongan kapasitasnya 150 KBPD

Pasokan BBM Jakarta dari 2 Kilang Pertamina Diklaim Ramah LingkunganKilang Pertamina. (Dokumentasi/Humas)

Adapun untuk Kilang Balongan yang terletak di Indramayu, Jawa Barat, merupakan kilang yang memiliki nilai Nelson Complexity Index (NCI) tertinggi dibandingkan dengan kilang-kilang lainnya.

NCI adalah indeks kompleksitas suatu kilang, di mana semakin tinggi angkanya, maka kilang itu semakin menghasilkan lebih banyak produk berkualitas dengan proses produksi yang lebih efisien.

Saat ini, nilai NCI Kilang Pertamina Balongan adalah 11.9, tertinggi di antara semua kilang Pertamina. Kilang Balongan sendiri setelah dilakukan pengembangan yang telah selesai Februari 2022 lalu memiliki kapasitas sebesar 150 KBPD yg sebelumnya 125 KBPD.

“Kilang Balongan saat ini memproduksi beragam produk, antara lain Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo, Solar, Pertamina DEX, LPG, Propylene, Avtur serta produk specialty chemical untuk keperluan industri Gas Oil for Antifoam (GO Foam),” ungkap Taufik.

4. Kilang Balongan hasilkan produk Pertamina Dex dengan sulfur 10 ppm

Pasokan BBM Jakarta dari 2 Kilang Pertamina Diklaim Ramah LingkunganKilang Green Refinery yang salah satunya memproduksi Green Diesel (D100) di area PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit (RU) IV Cilacap, Jawa Tengah (IDN Times/Dhana Kencana)

Pada 2005, di Kilang Balongan dibangun guna memenuhi ketentuan bahan bakar yang ramah lingkungan bebas timbal. Kilang Balongan mengolah Low Octane Mogas Component (LOMC) dari kilang lain yang semula harus ditambahkan timbal.

Proses ini untuk memenuhi spesifikasi produk premium menjadi produk High Octane Mogas Component (HOMC). Hasil olahan dari Kilang Balingan dikirimkan ke kilang lain sebagai komponen bensin pengganti timbal.

Taufik mengungkapkan, Kilang Balongan saat ini telah mampu menghasilkan produk Pertamina Dex dengan kandungan Sulfur maksimum 10 ppm yang setara EURO V.

“Penurunan emisi SO4 yang dihasilkan dengan peningkatan kualitas sulfur adalah sebesar 0,0255 gram SOx Eq per liter yang sebelumnya sebesar 1,275 gram SOx Eq per liter atau turun hingga 98 persen,” ujarnya.

Ia menegaskan, KPI terus berupaya untuk turut mendukung penuh pelaksanaan transisi energi dengan menghasilkan produk-produk olahan kilang yang berkualitas dan lebih ramah lingkungan serta berbahan bakar nabati.

Selain itu, KPI juga tengah bersiap untuk serius dalam menjalankan bisnis petrokimia sebagai produk olahan kilang.

VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, Pertamina berkomitmen terus menciptakan produk kilang yang semakin ramah lingkungan dan mendukung target Net Zero Emission (NZE) atau emisi bersih pada 2060 mendatang.

“Target mencapai NZE tidak dapat dilakukan oleh sebagian lini bisnis Pertamina saja, namun membutuhkan peran serta seluruh lini bisnis dari hulu sampai ke hilir,” kata dia.

Baca Juga: Bos Pertamina Ungkap 4 Faktor Pemicu Kebakaran Kilang

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya