Peserta Aktif Jamsostek Ditargetkan Tembus 70 Juta di 2026

Kampanye "Kerja Keras Bebas Cemas" menyasar 83 ribu desa

Jakarta, IDN Times - BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) akan menargetkan jumlah peserta aktif mencapai 70 juta pada 2026. Deputi Bidang Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan, Oni Marbun, mengatakan pihaknya meningkatkan upaya untuk mencapai target tersebut.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) di tahun 2022, jumlah penduduk Indonesia yang bekerja mencapai 135,61 juta orang. Sehingga, menurutnya, ini menjadi tantangan sekaligus peluang besar bagi BPJS Ketenagakerjaan untuk memperluas cakupan kepesertaan.

Hingga Februari, total jumlah peserta aktif BP Jamsostek mencapai 35,3 juta atau meningkat 14,01 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Jumlah kepesertaan masih didominasi oleh pekerja formal dibandingkan informal.

"Pekerja informal totalnya sekarang ada 6,1 jutaan per Februari 2022. Pekerja formalnya sekarang 22,58 juta dibanding 20,9 juta tahun lalu, naiknya 7 persen," ujarnya dalam acara silahturahmi bersama media massa, Rabu (5/4/2023).

Baca Juga: Bantah Bjorka, BPJS Ketenagakerjaan Pastikan Data Peserta Aman

1. Kurangnya literasi pekerja informal

Peserta Aktif Jamsostek Ditargetkan Tembus 70 Juta di 2026IDN Times/BPJAMSOSTEK

Dia tak memungkiri bahwa masih banyak pekerja kategori Bukan Penerima Upah (BPU) yang merupakan pekerja informal, belum terdaftar sebagai peserta. Hal itu, kata dia, disebabkan kurangnya pemahaman atau literasi tentang pentingnya perlindungan jaminan sosial diantaranya seperti petani dan nelayan di desa.

Di samping itu, menurutnya, mayoritas beranggapan BP Jamsostek hanya diperuntukkan bagi perkeja formal seperti pekerja kantoran. Oleh karena itu, BP Jamsostek merilis sebuah strategi komunikasi baru dengan mengusung tema "Kerja Keras Bebas Cemas".

"Jadi perlindungannya menurut saya dengan membayar Rp16.800 per bulan rasionya enggak masuk akal. Karena dengan nominal tersebut, menunjukkan negara hadir melalui BPJS Ketenagakerjaan untuk benar-benar melindungi tantangannya itu orang paham atau engga jadi masalah literasi," ungkapnya.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Program kepada Nasabah PNM 

2. Kampanye "Kerja Keras Bebas Cemas" sasar 83 ribu desa

Peserta Aktif Jamsostek Ditargetkan Tembus 70 Juta di 2026

Oni menjelaskan BP Jamsostek berkomitmen untuk mendorong lebih banyak peserta aktif dari informal, dengan tujuan untuk memberikan jaminan perlindungan bagi pekerja. Untuk mencapai target tersebut, BPJS Ketenagakerjaan pada Mei 2023, mulai bergerak mengampanyekan "Kerja Keras Bebas Cemas" ke 83 ribu desa.

"Berikutnya bulan Mei (2023) ini, mudah-mudahan minggu ketiga, itu kita ada kampanye Kerja Keras Bebas Cemas masuk desa. Kita sudah mulai cari informasi atau pola perilaku mereka," kata dia.

Menurutnya, untuk menjangkau 83 ribu desa, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak perangkat desa serta penyuluh informasi publik. Sasaran 83 ribu desa itu pun akan dicapai secara bertahap. 

"Kami ingin buat orang paham akan perlindungan melalui kampanye kerja keras dan itu jadi benang merah dan kami harus benar-benar mengerti mereka. Jadi lakukan riset atau survei dulu dan pemahaman konsumen atau calon potensi peserta notabennya BPU dan sumber terbesar kita petani dan nelayan paling besar, pedagang pasar, pelelangan ikan dan ojek online," tuturnya.

Baca Juga: Tahapan Daftar di Jamsostek Mobile bagi Pekerja Informal, Yuk Buruan!

3. Perlu koordinasi semua pihak

Peserta Aktif Jamsostek Ditargetkan Tembus 70 Juta di 2026Gedung BP Jamsostek yang berada di kawasan Jakarta Selatan. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Lebih lanjut, BP Jamsostek saat ini juga sudah memiliki 15 ribu Perisai dan yang aktif sebanyak 12 ribu. Adapun Perisai merupakan petugas yang menjadi ujung tombak dalam mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan, baik bagi penerima upah maupun bukan penerima upah.

"Perisai jumlahnya ada 15 ribu yang aktif itu 12 ribu. Kami terus memantau Perisai dan Perisai itu perpanjangan tangan dari kita mereka bisa berkelompok ada badan usaha yang ikut membantu mensosialisasikan BP Jamsostek," tegasnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya