RI Ingin Tingkatkan 10 Persen Ekspor Nonmigas ke Kawasan ASEAN 

Pasar dikawasan ASEAN harus terus dikembangkan

Jakarta, IDN Times - Pemerintah bertekad meningkatkan 10 persen pangsa ekspor nonmigas ke kawasan ASEAN. Tekad ini akan diwujudkan di Keketuan Indonesia dalam pelaksanaan KTT ASEAN 2023.

Sebelumnya, nilai ekspor nonmigas Indonesia pada Maret 2023 mencapai 18,44 persen atau setara 4,09 miliar dolar AS. Jumlah tersebut otomatis akan meningkat sebesar 28,44 persen nantinya.

"Itulah yang nanti masuk di dalam pos 2025. Saya kira feasible (pangsa ekspor ke Asean meningkat 10 persen),” kata Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi saat ditemui di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Sabtu (6/5/2023).

1. Pemerintah petakan sektor nonmigas yang bakal digenjot

RI Ingin Tingkatkan 10 Persen Ekspor Nonmigas ke Kawasan ASEAN ASEAN Economic Community Council 2023/Triyan

Edi Prio Pambudi menjelaskan, saat ini pemerintah tengah memetakan sektor mana yang akan dibidik untuk mendorong ekspor nonmigas RI. Langkah ini juga bagian dari upaya menjaga pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Adapun beberapa sektor yang mulai dibidik yakni industri manufaktur, teknologi transformasi, atau electric vehicle (EV).

"Itu sebenarnya pekerjaan rumah yang besar untuk menjawab epicentrum of growth, bagaimana sebenarnya mesin untuk bisa didorong sebagai epicentrum of growth. Karena tidak hanya itu sisi perdagangan, infrastruktur hingga investasi. (Pasar) ASEAN itu masih relatif belum berkembang pesat," kata Edi. 

2. Manfaatkan bonus demografi

RI Ingin Tingkatkan 10 Persen Ekspor Nonmigas ke Kawasan ASEAN Website

Tak hanya itu, Edi juga menjelaskan bahwa Indonesia segera memasuki puncak bonus demografi pada tahun 2030 mendatang. Di masa itu, jumlah penduduk berusia produktif akan lebih banyak dibandingkan penduduk nonproduktif.

Alhasil momentum ini perlu ditingkatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Bonus demografi ini pun harus dimanfaatkan. karena kawasan ASEAN ini kawasan yang ekonominya masih muda. Sehingga kekuatan sumber daya manusia ini lah yang harusnya kita beri kesempatan untuk kita dorong," ujar dia menegaskan.

Adapun Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar. Hal ini didasarkan pada sejumlah sektor yang akan menjadi tumpuan ekonomi tanah air ke depan, baik dari sektor sumber daya alam (SDA), pangan, industri kreatif dan pariwisata, hingga ekonomi digital.

3. Permudah sistem pembayaran di ASEAN

RI Ingin Tingkatkan 10 Persen Ekspor Nonmigas ke Kawasan ASEAN Ilustrasi Pembayaran (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Edi, dalam keketuan ASEAN ini Indonesia juga akan mendorong negara di kawasan untuk mempermudah sistem pembayaran dalam melakukan transaksi perdagangan antarnegara.

"Misalnya, nanti kami mendorong mobilitas sistem pembayaran, misalnya yang lebih mudah, otomatis mobilitas orang, barang, uang yang semua berjalan cepat itu pasti akan mendorong pertumbuhan,” ujarnya.

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira berpendapat, momentum Keketuaan ASEAN 2023 dapat dimanfaatkan Indonesia untuk memperluas kerja sama penggunaan mata uang lokal atau Local Currency Transaction (LCT).

"Saya pikir LCT adalah upaya yang cukup panjang dan Indonesia bisa memanfaatkan Keketuaan ASEAN 2023 untuk mendorong LCT bisa dipakai di banyak negara,” kata Bhima.

LCT dikatakan Bima, dapat memberikan dampak positif yang bersifat jangka panjang terhadap stabilitas mata uang bila terimplementasikan dengan baik. Sebab, itu berperan dalam mengurangi ketergantungan negara terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Artinya, negara-negara yang terlibat dalam kerja sama LCT bisa menghindari risiko dari fluktuasi dolar AS.

Bhima juga menilai inisiatif LCT merupakan opsi terbaik yang bisa dilakukan untuk memperkuat kerja sama keuangan di kawasan saat ini.

“Saya kira itu yang paling rasional sebelum menggagas mata uang bersama di ASEAN, misalnya. Jadi, lebih baik fokus dulu pada pemanfaatan mata uang lokal,” ujar Bhima menjelaskan.

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya