Rupiah Dibuka Lesu ke Level Rp15.030 per Dolar AS

Rupiah melemah 3 poin di awal pekan

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah dibuka melemah pada level Rp15.030 per dolar AS pada awal perdagangan Senin (24/72023). 

Mengutip Bloomberg, hingga pukul 09.15 WIB, kurs rupiah terpantau melemah 3 poin atau 0,02 persen dibandingkan penutupan perdagangan pada Jumat (21/7/2023) yang ditutup pada level Rp15.027 per dolar AS

1. Rupiah bakal melemah hari ini

Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra mengatakan pergerakan rupiah terhadap dolar AS berpotensi melemah hingga sore nanti, dipicu oleh pasar yang mengantisipasi hasil rapat The Fed

"Rupiah berpotensi melemah ke arah Rp15.050 hingga Rp15.070 per dolar AS, dengan potensi support di kisaran Rp14.980 per dolar AS. Pelemahan ini karena pasar mengantisipasi hasil rapat kebijakan moneter the Fed yang akan dirilis tanggal 27 Juli 2023, dini hari," jelasnya kepada IDN Times, Senin (24/7/2023).

Baca Juga: IHSG Menguat Pagi Ini, 5 Saham Ini Melesat di Awal Pekan

2. The Fed bakal naikkan suku bunga 25 bps

Ia menjelaskan, berdasarkan survei CME, probabilitasnya hampir 100 persen bahwa The Fed akan menaikan suku bunganya sebesar 25 basis poin menjadi 5,25-5,50 persen.

Dengan stance kebijakan The Fed, maka pasar bisa berprilaku wait and see.

"Pelaku pasar tidak berani berspekulasi terlalu besar menjelang hasil rapat the Fed tersebut," jelasnya.

Disisi lain, tingkat inflasi AS melandai tapi belum menyentuh target 2 persen, apalagi beberapa data ekonomi AS seperti data tenaga kerja, masih mengindikasikan daya beli masyarakat AS masih tinggi sehingga bisa menaikan inflasi lagi.

"Yield obligasi pemerintah AS masih terlihat menaik, yang mengindikasikan bahwa pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan AS berikutnya," ungkapnya.

Baca Juga: Bank Jago Jadi Bank Digital Terbaik di RI versi Forbes

3. BI diproyeksi tahan suku bunga acuan

Lebih lanjut, Ariston memproyeksi suku bunga acuan Bank Indonesia masih akan di tahan pada level 5,75 persen.

"BI masih akan tahan suku bunga, karena pekan ini the Fed kemungkinan besar menaikan suku bunga acuannya. Jadi spreadnya suku bunga BI dan The Fed bisa bertahan dan menarik bila BI masih menahan suku bunga acuannya," pungkasnya.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya