Rupiah Ditutup Menguat Tipis ke Level  Rp15.026,5 per Dolar AS

Rupiah menguat 0,5 persen

Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar rupiah di pasar menguat tipis pada penutupan perdagangan, Senin (24/7/2023). Nilai tukar atau kurs rupiah berada di level Rp15.026,5  per dolar Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data Bloomberg, pukul 15.05 WIB, rupiah terpantau menguat 0,5 persen dibandingkan penutupan perdagangan pada Jumat (21/7/2023), yang tercatat di level Rp15.027 per dolar Amerika Serikat (AS). 

Baca Juga: Data Ekonomi AS Bikin Rupiah Lesu ke Level Rp15.027 per Dolar

1. Ketidakpastian rencana The Fed beri sentimen di pasar keuangan global

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, mengatakan pergerakan rupiah hari ini dibayangi sentimen ketidakpastian atas rencana The Fed untuk menentukan arah suku bunga acuan mendatang. 

"Ini membuat investor menghindari aset yang digerakkan oleh risiko. The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada hari Rabu (26/7/2023).  Tapi apakah itu akan menandakan lebih banyak kenaikan suku bunga tahun ini masih harus dilihat, mengingat inflasi AS masih cenderung di atas kisaran target tahunan bank," jelas Ibrahim dalam keterangannya, Senin (24/7/2023). 

Baca Juga: 6 Mata Uang Terendah Dunia di 2023 versi Forbes, Ada Rupiah?

2. Pelaku pasar memilih wait and see

Analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra, mengatakan berdasarkan survei CME, kemungkinan hampir 100 persen The Fed akan menaikan suku bunganya sebesar 25 basis. Kondisi ini, menyebabkan pasar bisa berperilaku wait and see.

"Pelaku pasar tidak berani berspekulasi terlalu besar menjelang hasil rapat the Fed tersebut," jelasnya.

Di sisi lain, tingkat inflasi AS melandai tetapi belum menyentuh target 2 persen. Apalagi beberapa data ekonomi AS seperti data tenaga kerja, mengindikasikan daya beli masyarakat AS masih tinggi sehingga bisa menaikkan inflasi.

"Yield obligasi pemerintah AS masih terlihat menaik, yang mengindikasikan bahwa pasar mengantisipasi kenaikan suku bunga acuan AS berikutnya," ungkapnya.

Baca Juga: Rupiah Lesu, Anjlok ke Rp15 Ribu per Dolar AS Sore Ini

3. BI bakal tahan suku bunga acuan

Lebih lanjut, Ariston memproyeksi suku bunga acuan Bank Indonesia masih akan ditahan pada level 5,75 persen.

"BI masih akan tahan suku bunga, karena pekan ini the Fed kemungkinan besar menaikan suku bunga acuannya. Jadi spreadnya suku bunga BI dan The Fed bisa bertahan dan menarik bila BI masih menahan suku bunga acuannya," pungkasnya.

Topik:

  • Dheri Agriesta

Berita Terkini Lainnya