Rupiah Menguat Tipis ke Level Rp15.215,5 per Dolar AS
Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah dibuka menguat tipis di level Rp15.215,5 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan, Rabu (9/8/2023) pagi.
Seperti dikutip dari Bloomberg, rupiah menguat 2 poin dibandingkan kurs rupiah pada penutupan perdagangan Selasa (8/8/2023), di level Rp15.217,5 per dolar AS.
Baca Juga: Rupiah Amblas ke Rp15.217,5 per Dolar AS Sore Ini
1. Rupiah berpotensi melemah hari ini
Analis pasar mata uang, Lukman Leong, mengatakan rupiah masih akan tertekan terhadap dolar AS di sepanjang hari ini dikisaran Rp15.150 per dolar AS hingga Rp15.250 per dolar AS.
"Hal ini karena sentimen risk off di pasar setelah Moody's menurunkan peringkat beberaa bank AS," jelasnya kepada IDN Times, Rabu (9/8/2023).
3. Ekonomi China dan arah The Fed diwaspadai pasar
Sentimen lainnya berasal dari data inflasi China yang baru dirilis memberikan gambaran yang beragam. Namun, data inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) dan producer price index (PPI) masih menunjukkan deflasi.
Editor’s picks
"Sentimen utama masih dari kekhawatiran perlambatan ekonomi regional terutama dari China serta prospek suku bunga the Fed yang meningkat akhir-akhir ini," jelasnya.
Baca Juga: Lampaui Negara-Negara Maju, Ekonomi RI 5 Persenan 7 Kuartal Beruntun
3. Data neraca dagang China bakal pengaruhi rupiah
Senada dengan Lukman, analis Sinarmas Futures, Ariston Tjendra mengatakan sentimen negatif masih membayangi pergerakan rupiah terhadap dolar AS hari ini, seperti data neraca perdagangan China yang mengindikasikan pelambatan aktivitas ekonomi di China.
"Masih adanya potensi kenaikan suku bunga acuan AS dengan data tenaga kerja AS yang terlihat masih cukup solid," jelasnya.
Pelaku pasar masih menunggu data penting yaitu data inflasi konsumen AS yang akan disampaikan pada Kamis (10/8/2023) malam.
"Data ini bisa mengubah persepsi pasar mengenai kebijakan moneter AS selanjutnya yang tentunya mempengaruhi pergerakan nilai tukar terhadap dolar AS," pungkasnya.
Baca Juga: Daftar Lengkap Mata Uang Negara ASEAN beserta Pecahan Uangnya
Topik:
Berita Terkini Lainnya
