Tingkat Pengangguran di Indonesia Tertinggi Kedua se-ASEAN

Indonesia berada di bawah Brunei Darussalam

Jakarta, IDN Times  - Tingkat pengangguran yang tinggi di suatu negara menandakan kondisi ekonominya sedang tidak baik.

Umumnya, penyebab pengangguran adalah ketidakseimbangan lapangan kerja yang tersedia dengan laju pertumbuhan penduduk. Artinya, jumlah tenaga kerja lebih banyak dibandingkan jumlah lapangan kerja sehingga menyebabkan beberapa orang tidak mendapatkan pekerjaan.

Berdasarkan data Trading Economics yang mengambil data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Rabu (13/9/2023), tingkat pengangguran di Indonesia saat ini berada di angka 5,45 persen per Februari 2023. Jumlah ini mengalami penurunan dari periode yang sama tahun sebelumnya, yakni sebesar 5,83 persen.

Baca Juga: Klaim Ekonomi Cepat Pulih, Jokowi: Pengangguran dan Kemiskinan Turun

1. Berkat pencabutan pembatasan COVID-19, pengangguran menurun

Tingkat Pengangguran di Indonesia Tertinggi Kedua se-ASEANIlustrasi PHK. (IDN Times/Aditya Pratama)

Data tersebut menunjukkan penyebab penurunan angka pengangguran, salah satunya berkat pencabutan pembatasan COVID-19. Jumlah pengangguran turun 4,88 juta orang sehingga menjadi 7,99 juta orang dari total penduduk.

Pada saat bersamaan, jumlah pekerja di Indonesia meningkat 2,23 persen menjadi 138,63 juta orang. Sebagian besar peningkatan ini terjadi pada sektor makanan, minuman, dan jasa lainnya.

Sementara itu, tingkat partisipasi angkatan kerja meningkat menjadi 69,30 persen dari 69,06 persen pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: BPS Catat Deflasi 0,02 Persen pada Agustus 2023

2. Arti pengangguran terbuka

Tingkat Pengangguran di Indonesia Tertinggi Kedua se-ASEANilustrasi pengangguran (Freepik.com/gntfreepik)

BPS juga menjelaskan tentang tingkat pengangguran. Tingkat pengangguran terbuka adalah persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja.

Kemudian, Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) yang bekerja atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja, dan pengangguran. 

Menurut BPS, ada beberapa definisi mengenai pengangguran, yakni penduduk yang aktif mencari pekerjaan, penduduk yang sedang mempersiapkan usaha/pekerjaan baru, penduduk yang tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan, serta kelompok penduduk yang tidak aktif mencari pekerjaan dengan alasan sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja.

Baca Juga: Pengangguran Banten Tertinggi, Ekraf Didorong Berinovasi

3. Daftar tingkat pengangguran negara di kawasan ASEAN

Tingkat Pengangguran di Indonesia Tertinggi Kedua se-ASEANilustrasi pencari kerja (IDN Times/Aditya Pratama)

Namun, dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, ternyata Indonesia masih jadi negara dengan tingkat pengangguran tertinggi ke-2 di ASEAN.

Indonesia hanya berada satu peringkat di bawah Brunei Darussalam dengan tingkat pengangguran mencapai 7,2 persen. 

Berikut rincian daftar tingkat pengangguran ASEAN menurut Trading Economic yang mengambil data dari badan statistik masing-masing negara:

  • Brunei Darussalam 7,2 persen
  • Indonesia 5,45 persen
  • Timor Leste 4,9 persen
  •  Filipina 4,5 persen 
  • Malaysia 3,4 persen
  • Laos 2,6 persen
  • Vietnam 2,3 persen
  • Myanmar 2,2 persen
  • Singapura 1,9 persen
  • Thailand 1,06 persen
  • Kamboja 0,36 persen 

Baca Juga: ASEAN Kini Bukan Cuma Mitra Ekonomi bagi Korsel Tapi Partner Strategis

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya