Top! Neraca Dagang RI Surplus 3 Tahun Berturut-turut

Neraca dagang April, surplus US$ 3,94 Miliar

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan kinerja neraca perdagangan Indonesia pada April 2023 kembali surplus 3,94 miliar dolar AS.

Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi mengatakan, dengan hasil realisasi surplus April, maka neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus selama 36 bulan berturut atau sepanjang 3 tahun terakhir. 

"Neraca perdagangan barang kembali mencatatkan surplus 3,49 miliar dolar AS. Maka neraca dagang telah mengalami surplus 36 bulan berturut sejak Mei 2020," ujarnya dalam Konferensi Pers BPS, Senin (15/5/2023).

1. Ada lebaran ekspor turun 17,62 persen

Lebih rinci, nilai ekspor Indonesia pada periode tersebut tercatat senilai 19,29 miliar dolar AS, atau turun 17,62 persen dibandingkan Maret 2023.

"Penurunan ekspor secara bulanan (month to month) ini merupakan pola musiman karena adanya libur Idul Fitri," ucapnya. 

Sedangkan secara year on year ekspor Indonesia turun 29,40 persen dibanding bulan April 2022. Nilai ekspor migas pada April 2023 mencapai 1,26 miliar dolar AS, turun 5,95 persen dibanding Maret 2023 senilai 1,34 miliar dolar AS.

"Sementara nilai ekspor non migas selama April 2023 tercatat 18,03 miliar dolar AS, turun 18,33 persen dibandingkan Maret 2023 yang tercatat 22,08 miliar dolar AS. Sedangkan jika dilihat secara tahunan, ekspor migas turun 12,18 persen dari 1,43 miliar dolar AS pada April 2022 menjadi 1,26 miliar dolar AS di April 2023,"pungkasnya.

Baca Juga: BPS: Tren Pengangguran di Sulsel Menurun

2. Ekspor non migas

Kemudian untuk ekspor non migas, secara tahunan juga turun 30,35 persen dari 25,89 miliar dolar AS di April 2022 menjadi 18,03 miliar dolar AS di April 2023.

"Nilai ekspor secara tahunan di April 2023 mengalami kontraksi, pengaruh turunnya harga komoditas yang menyebabkan tren penurunan ekspor terus berlanjut," ucapnya.

3. Impor ikut turun hingga 25,45 persen

Sementara nilai impor Indonesia pada April 2023 mencapai 15,35 miliar dolar AS atau turun 25,45 persen dibanding Maret 2023 yang tercatat 20,59 miliar dolar AS.

Sedangkan jika dibandingkan April 2022, kinerja impor bulan ini tercatat turun sebesar 22,32 persen.

Machdi mengatakan nilai impor migas selama April 2023 tercatat 2,96 miliar dolar AS atau turun 22,52 persen dibanding Maret 2023. Tak hanya itu, penurunan juga terjadi pada impor non migas tercatat 12,39 miliar dolar AS atau turun 29,48 persen dibandingkan Maret.

"Secara year on year, impor migas turun 22,52 persen dari 3,81 miliar dolar AS pada April 2022, menjadi 2,96 miliar dolar AS pada April 2023. Sementara impor non migas secara yoy turun 22,27 persen dari 15,94 miliar dolar AS pada April 2022 menjadi 12,39 miliar dolar AS pada April 2023," tutur dia.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya