Utang Luar Negeri Indonesia Q2 Turun Jadi Rp6.063 Triliun 

ULN turun 1,4 persen (yoy) karena turunnya ULN dari swasta

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia melaporkan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada kuartal II-2023 mencapai 396,3 miliar dolar Amerika Serikat (AS). atau setara Rp6.063,390 triliun (kurs Rp15.300 per dolar AS).

Realisasi ULN di kuartal II terpantau turun dibandingkan kuartal I yang tembus 403,2 miliar dolar AS atau Rp6.168,96 triliun. 

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan posisi ULN turun 1,4 persen (yoy), melanjutkan kontraksi pada kuartal I 2023 sebesar 1,9 persen (yoy). Kontraksi pertumbuhan ULN itu terutama bersumber dari penurunan ULN sektor swasta.

Baca Juga: Bukan China, Ini Negara Pemberi Utang Luar Negeri Terbesar untuk RI

1. ULN pemerintah turun tipis jadi Rp2.887,5 triliun

Utang Luar Negeri Indonesia Q2 Turun Jadi Rp6.063 Triliun ilustrasi utang negara (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, posisi ULN pemerintah pada akhir kuartal II 2023 tercatat sebesar 192,5 miliar dolar AS, sekitar Rp2.945,25 triliun (kurs Rp15.300 per dolar AS). ULN ini turun dibandingkan dengan posisi kuartal sebelumnya sebesar 194,0 miliar dolar AS, atau tumbuh 2,8 persen secara tahunan.

Penurunan posisi ULN pemerintah secara kuartalan, disebabkan pembayaran neto pinjaman luar negeri dan global bonds yang jatuh tempo.

"Sementara itu, penempatan investasi portofolio di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik meningkat seiring dengan sentimen positif pelaku pasar global yang tetap terjaga," jelasnya dalam keterangan tertulis, Selasa (15/8/2023). 

Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Q1 Capai Rp6.025 Triliun

2. Pemerintah bakal kelola ULN secara hati-hati

Utang Luar Negeri Indonesia Q2 Turun Jadi Rp6.063 Triliun ilustrasi utang negara (IDN Times/Aditya Pratama)

Erwin menegaskan, Pemerintah tetap berkomitmen mengelola ULN secara hati-hati, efisien, dan akuntabel, termasuk menjaga kredibilitas dalam memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga secara tepat waktu.

"Pemanfaatan ULN pemerintah terus diarahkan untuk mendukung upaya Pemerintah dalam pembiayaan sektor produktif dan belanja prioritas, khususnya dalam rangka menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap solid di tengah ketidakpastian perekonomian global.

3. ULN swasta kuartal II turun US$ 5,3 miliar

Utang Luar Negeri Indonesia Q2 Turun Jadi Rp6.063 Triliun ilustrasi utang negara (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara itu, untuk ULN swasta juga menurun dibandingkan dengan kuartal  sebelumnya. Posisi ULN swasta pada akhir kuartal II 2023 tercatat sebesar 194,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp2.974 triliun. Angka ini, turun dibandingkan dengan posisi pada kuartal sebelumnya sebesar 199,7 miliar dolar AS.

Secara tahunan, ULN swasta mengalami kontraksi pertumbuhan 5,6 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan kontraksi pada kuartal sebelumnya sebesar 3,0 persen (yoy).

4. Rasio ULN terhadap PDB 29,3 persen

Utang Luar Negeri Indonesia Q2 Turun Jadi Rp6.063 Triliun ilustrasi utang negara (IDN Times/Aditya Pratama)

Dengan perkembangan ini, BI meyakini struktur ULN Indonesia tetap sehat. Hal itu, menurutnya, terlihat dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang turun menjadi 29,3 persen, dibandingkan dengan rasio pada kuartal sebelumnya sebesar 30,1 persen.

Selain itu, kata Erwin, sehatnya struktur ULN Indonesia ditunjukkan oleh dominasi ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 87,7 persen dari total ULN.

"Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya," ujarnya.

Baca Juga: Bayar Utang Luar Negeri, Cadangan Devisa Juni Susut US$1,8 Miliar

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya