Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Donald Trump (commons.m.wikimedia.org/Gage Skidmore)
Ilustrasi Donald Trump (commons.m.wikimedia.org/Gage Skidmore)

Intinya sih...

  • Pemerintah Trump menawarkan bonus tanda tangan hingga 50 ribu dolar AS (Rp814,5 juta) dan bantuan pelunasan pinjaman mahasiswa serta tunjangan lembur yang besar.

  • ICE mengumumkan telah memberikan lebih dari 1.000 tawaran kerja sementara untuk memperkuat operasi penegakan hukum mereka dengan dana sebesar 30 miliar dolar AS (Rp488,7 triliun).

  • Upaya perekrutan besar-besaran ICE ini juga mencakup ajakan bagi pegawai federal yang sudah pensiun

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Donald Trump meningkatkan upaya perekrutan besar-besaran di Immigration and Customs Enforcement (ICE) dengan menawarkan bonus tanda tangan hingga 50 ribu dolar Amerika Serikat (AS) (Rp814,5 juta). Penawaran ini diluncurkan sebagai bagian dari kampanye "Defend the Homeland" yang menargetkan perekrutan 10 ribu petugas baru untuk mempercepat operasi deportasi.

Langkah ini didukung oleh paket keamanan perbatasan senilai 150 miliar dolar AS (Rp2,4 kuadriliun) yang ditandatangani Trump pada Juli 2025, termasuk 30 miliar dolar AS (Rp488,7 triliun) dialokasikan khusus untuk ICE. Sejak dimulainya kampanye perekrutan tersebut, sudah ada lebih dari 80 ribu pelamar yang mendaftar, menurut Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS).

1. Tawaran bonus dan insentif untuk menarik petugas baru

Pada Selasa (29/7/2025), DHS meluncurkan materi promosi perekrutan yang menggunakan citra bernuansa perang dunia dan slogan seperti "America Needs You" untuk menarik minat warga mendaftar. Selain bonus tanda tangan hingga 50 ribu dolar AS (Rp814,5 juta), ICE juga menawarkan bantuan pelunasan pinjaman mahasiswa, tunjangan lembur yang besar, dan peningkatan manfaat pensiun bagi anggota baru.

"Ini adalah saat yang penting dalam sejarah negara kita," kata Kristi Noem, Sekretaris DHS, dilansir BBC.

Aturan usia batas maksimum bagi pelamar dibatalkan pada Rabu (6/8/2025), untuk mempermudah lebih banyak orang dapat bergabung sebagai petugas ICE. Calon harus berusia minimal 21 tahun tanpa batas usia maksimum untuk posisi penyidik kriminal atau petugas deportasi yang sebelumnya dibatasi.

2. Skala besar perekrutan dan alokasi dana besar untuk deportasi

ICE mengumumkan telah memberikan lebih dari 1.000 tawaran kerja sementara untuk memperkuat operasi penegakan hukum mereka. Dana sebesar 30 miliar dolar AS (Rp488,7 triliun) dari paket ramah pajak yang baru ditandatangani akan digunakan untuk kegiatan perekrutan dan operasi deportasi besar-besaran sebagai bagian dari target Trump untuk mendeportasi hingga satu juta orang per tahun.

Paket legislatif yang ditandatangani pada Juli 2025 juga mengalokasikan 45 miliar dolar AS (Rp733 triliun) untuk kapasitas detensi imigran dengan target menampung sekitar 116 ribu orang setiap hari. Dana ini juga digunakan untuk teknologi pengawasan perbatasan dan penggunaan kesepakatan kerjasama penegakan hukum dengan kepolisian lokal guna memperluas jangkauan penangkapan.

3. Respons dan tantangan dalam perekrutan serta pelaksanaan kebijakan

Melansir NPR, upaya perekrutan besar-besaran ICE ini juga mencakup ajakan bagi pegawai federal yang sudah pensiun untuk kembali bertugas, dengan sistem pembayaran ganda yang memungkinkan mereka menerima gaji baru sekaligus pensiun.

Namun, kritik pun muncul dari kelompok hak imigran dan partai oposisi yang menilai kebijakan ini dapat melanggar hak imigran dan menimbulkan tekanan berlebihan pada sistem peradilan.

Sementara itu, analisis menyebutkan bahwa keberhasilan program ini sangat tergantung pada bagaimana dana besar tersebut dialokasikan dan bagaimana proses perekrutan dijalankan secara efektif karena ICE selama ini menghadapi masalah seperti lamanya waktu perekrutan dan tingkat pengunduran diri yang tinggi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team