Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pertamax Green 95. (dok. Pertamina)
Pertamax Green 95. (dok. Pertamina)

Intinya sih...

  • Tunggu kesiapan pabrik etanol untuk proyek BBM E10

  • Bakal ada pabrik etanol di Bojonegoro, Jawa Timur

  • Kadar etanol bakal terus ditingkatkan sesuai rencana pemerintah

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menargetkan proyek BBM bioethanol E10 berjalan dalam 2-3 tahun ke depan.Saat ini, pemerintah masih melakukan uji coba untuk meningkatkan kadar etanol menjadi 10 persen dalam BBM.

Adapun pencampuran etanol baru dilakukan pada produk Pertamax Green 95, dengan kadar 5 persen.

"Ya, 2-3 tahun. 2-3 tahun terhitung sekarang ya. Jadi kita harus hitung baik-baik dulu," kata Bahlil di Sarinah, Jakarta, Selasa (7/10/2025).

1. Tunggu kesiapan pabrik etanol

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Seiringan dengan uji coba, pemerintah juga menunggu kesiapan pelaku industri etanol. Nantinya, etanol akan diproses dari tebu dan singkong.

"Tetapi belum di tahun 2026. Kenapa? Karena kita harus mempersiapkan pabrik industri etanol dulu. Nah etanol ini dari mana? Dari tebu sama singkong. Nah, arahan Bapak Presiden sudah jelas untuk kami membangun industri etanol," ujar Bahlil.

2. Bakal ada pabrik etanol di Bojonegoro

Soft launching Pertamax Green 95 di SPBU Pertamina 31.128.02 MT Haryono, Jakarta Selatan. (IDN Times/Trio Hamdani)

Bahlil mengatakan, bakal ada pabrik etanol di Bojonegoro, Jawa Timur untuk mendukung proyek E10.

"Sementara untuk pembangunan, untuk menuju B50, konsumsi etanol kita itu 2,3 sampai 2,6 juta ton. Maka kami bangun pabrik di Bojonegoro," ucap Bahlil.

3. Kadar etanol bakal terus ditingkatkan

Soft launching Pertamax Green 95 di SPBU Pertamina 31.128.02 MT Haryono, Jakarta Selatan. (IDN Times/Trio Hamdani)

Bahlil memastikan, proyek E10 bakal berjalan. Bahkan, pemerintah merencanakan proyek tersebut mengikuti jejak biosolar B40.

"Kita berangkat dari potret keberhasilan biodiesel. Mulai sekarang untuk di bensin, kita juga mulai mendorong untuk tahapan ke sana. Awalnya memang kita bikin ke E10 dulu," ucap dia.

Editorial Team