Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bahlil Ungkap Kandungan Etanol di BBM Bakal Naik Jadi 10 Persen

IMG_9592.jpeg
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia Bahlil dalam acara detikSore: Indonesia Langgas Energi, di Sarinah, Jakarta, Selasa (7/10/2025). (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Kandungan etanol dalam BBM akan naik menjadi 10 persen
  • Tujuannya adalah untuk mengurangi ketergantungan impor BBM dan membuat minyak yang bersih serta ramah lingkungan
  • Pemerintah berupaya mengejar kemandirian energi dengan mengurangi impor BBM hingga 1 juta barel per hari dan kejar penerapan B50
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia membeberkan pemerintah akan menaikkan kandungan etanol dalam bahan bakar minyak (BBM) menjadi 10 persen.

Sebagai informasi, saat ini pencampuran etanol sudah dilakukan pada produk Pertamax Green 95, di mana kadarnya mencapai 5 persen.

“Kita mendorong untuk ada E10. Kemarin juga kami rapat dengan Bapak Presiden, Bapak Presiden sudah menyetujui untuk direncanakan mandatory 10 persen etanol,” kata Bahlil dalam acara detikSore: Indonesia Langgas Energi, di Sarinah, Jakarta, Selasa (7/10/2025).

1. Buat kurangi ketergantungan impor BBM

PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), anak usaha dari Sub Holding Integrated Marine Logistics PT Pertamina International Shipping (PIS), kembali mencetak prestasi dengan menambah armada kapal yang beroperasi di luar negeri.  (Dok. PIS)
PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), anak usaha dari Sub Holding Integrated Marine Logistics PT Pertamina International Shipping (PIS), kembali mencetak prestasi dengan menambah armada kapal yang beroperasi di luar negeri.  (Dok. PIS)

Bahlil mengatakan, wacana itu tujuannya untuk meningkatkan kemandirian energi di Indonesia. Dengan menambah kandungan etanol, maka jumlah BBM yang diimpor bisa dikurangi.

“Dengan demikian kita akan campur bensin kita dengan etanol, tujuannya apa? Agar kita tidak impor banyak, dan juga untuk membuat minyak yang bersih, yang ramah lingkungan. Nah ini untuk anak-anak gen Z ini kan mau yang bersih-bersih. Jadi kita kasih untuk yang bersih,” ucap Bahlil.

2. RI impor BBM hingga 1 juta barel per hari

Truk tangki Pertamina. (dok. Pertamina)
Truk tangki Pertamina. (dok. Pertamina)

Pemerintah berupaya mengejar kemandirian energi, karena saat ini Indonesia mengimpor BBM hingga 1 juta barel per haru.

“Nah sekarang konsumsi BBM itu 1,6 juta barrel per day (bpd). Dan lifting kita kurang lebih sekitar 600 ribu bpd. Jadi kita impor 1 juta bpd,” tutur Bahlil.

3. Pemerintah kejar penerapan B50

Antrean pembeli BBM jenis solar di SPBU Samarinda Kaltim. (IDN Times/Nina)
Antrean pembeli BBM jenis solar di SPBU Samarinda Kaltim. (IDN Times/Nina)

Selain bensin, pemerintah juga berupaya mengurangi impor solar dengan menggencarkan B50.

“Jadi kita campur antara solar murni dengan CPO, olahan CPO dengan metanol jadi FAME itu dicampur. Tujuannya apa? Agar CPO dalam negeri bisa dikonversi untuk jadi solar,” tutur Bahlil.

Jika wacana itu terealisasi, menurut Bahlil Indonesia tak perlu lagi mengimpor solar.

“Nah sekarang impor kita itu tinggal 4 juta ton per tahun. Di 2025, rencana pemerintah akan mendorong ke B50. Jadi dengan demikian kita tidak lagi impor solar di 2025,” ucap dia.

Share
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in Business

See More

Tunggu Kesiapan Pabrik Etanol, Proyek BBM E10 Jalan 3 Tahun Lagi

07 Okt 2025, 19:46 WIBBusiness