Pasar Panik, IHSG Terjungkal dan Rupiah Dekati Rp16.000 per Dolar

Pasar masih mengkhawatirkan wabah virus corona

Jakarta, IDN Times - Kepanikan investor di lantai bursa dan pasar uang akibat wabah virus corona tak juga surut. Saham-saham dan mata uang terus merosot. Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia pada penutupan Kamis sore (19/3) tersungkur 225,25 poin atau 5,20 persen ke posisi 4.105,42.

Saham-saham unggulan yang tergabung dalam indeks LQ-45 turun 6,64 persen ke posisi 612,116. Sebanyak 5,23 miliar lembar saham diperdagangkan dengan nilai Rp5,18 triliun. Jumlah frekuensi tercatat 244.073 kali.

Upaya Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin tidak mendapat respons positif pasar, dan belum mampu menyingkirkan kekhawatiran.

1. Tak hanya IHSG, bursa global pun runtuh

Pasar Panik, IHSG Terjungkal dan Rupiah Dekati Rp16.000 per DolarANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Pasar global juga terimbas virus corona. Pada penutupan Kamis sore, bursa saham Hong Kong (Hang Seng) melemah tajam 2,61 persen atau 582,69 poin menjadi 21.709,13 poin.

Sedangkan bursa saham Singapura yang ditandai dengan Indeks Straits Times merosot 4,73 persen atau 114,62 poin menjadi 2.311,00.

Adapun indeks Komposit Kuala Lumpur turun 1,56 persen atau 19,29 poin menjadi 1.219,72 poin.

Baca Juga: Dolar AS Menembus Rp16.250 Siang Ini

2. Rupiah mendekati Rp16.000 per dolar AS

Pasar Panik, IHSG Terjungkal dan Rupiah Dekati Rp16.000 per DolarIlustrasi ambil uang di Bank (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antar bank Jakarta ditutup mendekati Rp16.000, yakni Rp15.913 per dolar AS. Angka ini melemah 960 poin atau 4,53 persen dibandingkan penutupan sehari sebelumnya Rp15.223 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi dikutip dari Antara mengatakan, penyebaran wabah Virus Corona atau COVID-19 yang semakin mengkhawatirkan dan menyebabkan kepanikan pasar membuat Bank Indonesia (BI) hari ini memutuskan menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,5 persen.

"Apa yang dilakukan oleh Bank Indonesia sudah mengikuti anjuran bank sentral global, namun BI tidak bisa menjaga stabilitas mata uang rupiah akibat pasar yang panik karena dinamika dinamika penyebaran Virus Corona sangat cepat," ujar Ibrahim.

Menurut Ibrahim, terus bertambahnya kasus positif COVID-19 membuat pelaku pasar menghindar aset-aset berisiko salah satunya mata uang rupiah. "Level 16.000 adalah level kunci, di mana apabila terlewati maka rupiah akan terus melemah dan dalam kondisi saat ini, wajar kalau rupiah bisa bertengger di 16.500 di bulan April 2020," kata Ibrahim.

3. Transaksi di bank-bank sudah menembus Rp16.250 per dolar AS

Pasar Panik, IHSG Terjungkal dan Rupiah Dekati Rp16.000 per DolarIDN Times/Ita Malau

Hari ini kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) hari ini, dolar AS menembus Rp15.712. Sedangkan kurs transaksi Bank Indonesia menetapkan kurs Rp15.033 untuk beli dan Rp15.790 untuk jual.

Melemahnya rupiah juga berimbas pada transaksi kurs di bank-bank nasional. Bahkan kurs jual menembus Rp16.000 per dolar AS.

Berikut kurs jual beli di sejumlah perbankan nasional pada pukul 11.40 WIB:

Bank BCA: Rp15.775 (jual) dan Rp16.075 (beli)
Bank Mayapada: Rp15.725 (beli) dan Rp16.210 (jual)
Bank BNI: Rp15.600 (beli) dan Rp16.100 (jual)
Bank Mandiri: Rp15.400 (beli) dan Rp16.200 (jual)
Bank CIMB Niaga: Rp15.650 (beli) dan Rp16.250 (jual)
Bank OCBC NISP: Rp15.540 (beli) dan Rp15.740 (jual)
BRI: Rp15.815 (beli) dan Rp16.235 (jual)
Bank Permata: Rp15.575 (beli) dan Rp16.125 (jual)
Bank Mega: Rp15.110 (beli) dan Rp15.730 (jual)
Bank Danamon: Rp15.650 (beli) dan Rp16.250 (jual)
BTN: Rp15.343 (beli) dan Rp15.743 (jual)

Baca Juga: Rupiah Tak Bertenaga Pasca WHO Umumkan Virus Corona Pandemik

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya