ilustrasi gambar bendera Uni Eropa (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
Von der Leyen menekankan bahwa Uni Eropa tidak akan tinggal diam menghadapi kebijakan AS yang dinilai merugikan ekonomi kawasan.
“Eropa tidak memulai konfrontasi ini. Kami tidak serta-merta ingin membalas, tetapi jika diperlukan, kami memiliki rencana yang kuat untuk melakukannya dan kita akan menggunakannya,” ujarnya dalam pidato, dikutip dari CNN Internasional, Rabu (2/4/2025).
Meski demikian, ia tetap membuka pintu negosiasi dengan Washington.
“Kami akan mendekati negosiasi ini dari posisi yang kuat. Eropa memegang banyak kartu, dari perdagangan hingga teknologi hingga ukuran pasar kita,” lanjutnya.
Von der Leyen menyatakan bahwa kekuatan Eropa juga didasarkan pada kesiapan mereka untuk mengambil tindakan tegas jika diperlukan, dengan semua instrumen tersedia sebagai opsi.
Meskipun belum merinci langkah spesifik, Uni Eropa sebelumnya telah merespons tarif baja dan aluminium Trump dengan bea masuk balasan senilai 26 miliar euro atau sekitar Rp464 triliun. Tarif ini menyasar berbagai produk ekspor Amerika, termasuk kapal, bourbon, dan sepeda motor.