Menteri ESDM Dukung Ekspansi Pertamina ke Afrika

Penting untuk agenda transisi energi

Nairobi, IDN Times – Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mendukung  penuh ekspansi bisnis PT Pertamina (Persero) ke Afrika.   Arifin Tasrif ikut mendampingi Presiden Joko “Jokowi” Widodo dalam lawatan bersejarah ke Afrika, sejak menjabat sebagai Presiden Indonesia. 

Kunjungan ke Kenya bahkan fenomenal dan historis, karena selama 44 tahun sejak hubungan bilateral antara kedua negara, baru kali ini ada Presiden RI berkunjung ke negara di kawasan timur Afrika itu.

Di Kenya, Arifin menandatangani Nota Kesepakatan secara pemerintah ke pemerintah (G to G), disaksikan oleh Presiden Jokowi dan Presiden Kenya William Ruto.  Acara dilakukan di Istana Kenegaraan, setelah upacara penyambutan secara militer dari tuan rumah kepada Presiden Jokowi. Acara digelar pada Senin 21 Agustus 2023.

“Dengan Afrika, kita ada sejarah bersama, aspek historis, seperti Gerakan Non Blok, Konferensi Asia Afrika tahun 1955 di Bandung.   Sekarang ini dalam masa di mana kita serius menjalankan  transisi energi,  di mana ketahanan energi  sangat penting, sehingga memang dalam melakukan transisi harus diperhatikan bagaimana sumber dayanya,  sehingga transisi energi berjalan mulus,” kata Arifin kepada IDN Times, yang meliput kunjungan Jokowi di Kenya.

Baca Juga: Pertamina Kembangkan Bisnis di Kenya, Presiden Beri Dukungan Penuh

1. Menteri ESDM mendorong agenda transisi energi dilakukan bersama dengan negara mitra RI

Menteri ESDM Dukung Ekspansi Pertamina ke AfrikaMenteri ESDM Arifin Tasrif saat menandatangai MoU dengan pemerintah Kenya. (IDN Times/Uni Lubis)

Arifin yang mantan duta besar RI di Jepang itu mengatakan, “Bukan hanya Indonesia yang transisi energi ke energi baru dan terbarukan   harus kita penuhi, tetapi juga bersama-sama negara lain.”

Di sinilah peran Indonesia untuk kerja sama, untuk bisa saling mendukung, saling mengamankan kebutuhan energi. “Kita punya kapasitas kemampuan dan sumber daya alam juga, apalagi sumber daya manusia. Di mana SDA, bisa dioptimalkan sehingga proses transisi dengan dukungan ketahanan energi bisa  berjalan,” kata dia.

2. Menteri ESDM mendukung penuh ekspansi bisnis Pertamina di Afrika

Menteri ESDM Dukung Ekspansi Pertamina ke AfrikaPenjajakan Kerja sama antara Pertamina Internasional EP dan National Oil Corporation of Kenya. (IDN Times/Tata Firza)

Agenda transisi energi baru dan terbarukan itu dilakukan secara konsisten oleh Pertamina, ditunjukkan dengan sejumlah penandatanganan kerja sama mendukung kunjungan Presiden Jokowi ke Afrika, yang dimulai di Kenya, lantas ke Tanzania, Mozambik, dan Afrika Selatan.

“Memang selama ini  jam terbang kita, perusahaan energi di luar Indonesia masih terbatas.  Tapi sudah dilakukan misalnya  lewat anak perusahaannya, PT Pertamina Internasional EP (PIEP), yang beroperasi di Aljazair,  di bawah Pertamina Algeria EP, memperpanjang kontrak baru hidrokarbon di Menzel Lejmard Nord (MLN)," kata Arifin.

"Artinya kita sudah mulai mengembangkan sayap ke luar negeri. Tapi  dibandingkan dengan Petronas (Perusahaan minyak pelat merah milik Malaysia) mereka lebih banyak bisnis di luar negeri.  Dengan ekspansi, kita jadi tahu bagaimana  aturan main,  bagaimana praktik bisnis di negara ini,” ujar Arifin Tasrif.

Dia berpendapat, jika pengalaman di Afrika sudah banyak, sebagai ujung tombak, Petramina bisa masuk lebih luas lagi ke luar negeri.

Baca Juga: Indonesia Bawa Nama ASEAN dalam KTT BRICS di Afrika Selatan

3. Indonesia mengincar potensi sumberdaya panas bumi dan mineral di benua Afrika

Menteri ESDM Dukung Ekspansi Pertamina ke AfrikaPresiden Jokowi bersama Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati melakukan sesi foto bersama saat MoU Aliansi Strategis dalam Proyek-Proyek Potensial di Upstream, Midstream, Downstream dan Geothermal yang diselenggarakan di Radisson Blu, Nairobi, Kenya pada Senin (21/8/2023). (dok. Humas Pertamina)

Di hadapan pemimpin kedua negara, Menteri Arifin dan Sekretaris Kabinet Bidang Energi dan Petroleum Kenya, Davis Chirchir meneken  Nota Kesepakatan G to G, antar pemerintahan, khususnya di bidang energi.

“Kenya punya sumber panas bumi yang besar, dan Indonesia juga punya pengalaman mengelola panas bumi. Kita punya kapasitas 2,3 GigaWatts, sudah lama.  Kerja sama ini adalah bentuk dukungan bagaimana bisa memanfaatkan energi baru dan terbarukan (EBT)  untuk kebutuhan energi dia, dan juga kita.  Bisnis anak perusaahaan Pertamina bisa dikembangkan usahanya,” kata Arifin

Disamping itu,  lanjut Arifin, “Kenya juga punya sumber-sumber hidrokarbon lain yang sedang kita pelajari. Di mana  bisa dimanfaatkan untuk membantu kebutuhan energi dalam fase transisi energi ini.   Kemudian Kenya adalah negara yang punya sumber daya alam lain, seperti mineral, kita juga kerjasama di bidang pertambangan, untuk bisa membuka kemungkinan ekspor sumber-sumber mineral yang ada di Kenya khususnya yang memang dibutuhkan untuk mendukung proses menuju elektrifikasi untuk industri baterai."

" Mineral-mineral penting ini khususnya yang kita  punya adalah nikel. Tapi kita belum punya yang lain yang terindikasi ada di Afrika, ini yang harus kita minta nanti misalnya  MIND.ID kita dorong untuk mengambil kesempatan  untuk kerjasama antara negara untuk saling menuhi kebutuhan mineral-mineralnya untuk membangun industri nasional," Arifin menambahkan.

Kesepakatan RI-Kenya akan menjadi dasar hubungan kerja sama serta mendorong dan mempromosikan kerja sama bilateral di bidang energi. Yang mencakup pelatihan, pertukaran program dan pembangunan kapasitas di bidang teknologi geotermal.

Selain itu, kerja sama juga mencakup program listrik pedesaan dan energi terbarukan. Kemudian, transmisi dan distribusi tenaga listrik, produksi dan eksplorasi minyak dan gas bumi di Kenya.

4. Kerja sama dengan negara di Afrika selaras dengan pencapaian agenda energi transisi Indonesia

Menteri ESDM Dukung Ekspansi Pertamina ke AfrikaPenjajakan Kerja sama antara Pertamina Internasional EP dan National Oil Corporation of Kenya. (IDN Times/Tata Firza)

Prinsip kerja sama ekonomi RI dilakukan secara win-win, saling menguntungkan. “Sekarang ini Kenya butuh CPO, minyak goreng, RI bisa membantu industri berbasis kelapa sawit di Kenya. Negara lain juga membutuhkan perkebunan sawit, contoh di Partai Gading, makanya Kenya akan kita kerjasamakan juga, capacity building, membangun kapasitas  juga diperlukan untuk pengembangan SDM mereka, Kita juga punya education center yang bisa dimanfaatkan,”  Arifin menjelaskan.

Menurutnya, dari G20, kerja sama di APEC,   sampai Energy Ministerial ASEAN pekan ini di Bali, termasuk kunjungan Presiden ke Afrika, agenda Indonesia konsisten mendorong transisi energi. 

“Selalu dibahas, termasuk capaian pengurangan NDC, target bauran energi bersih ke sistem energi yang sekarang bisa berjalan sebagaimana  yang direncanakan,  percepatan dan peningkatan ambisi capaian,” kata dia.

5. Dirut Pertamina menyatakan siap berkolaborasi strategis dengan mitra di Kenya

Menteri ESDM Dukung Ekspansi Pertamina ke AfrikaPenjajakan Kerja sama antara Pertamina Internasional EP dan National Oil Corporation of Kenya. (IDN Times/Tata Firza)

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, Pertamina membuka segala peluang untuk bekerja sama.

Khusus di Kenya, Pertamina telah menandatangani nota kesepahaman di bidang Geothermal dan penjajakan kerja sama strategis di sektor upstream hingga downstream.

“Kenya merupakan negara dengan potensi energi yang besar, baik dari sektor hulu hingga sektor geothermal. Ini merupakan langkah awal bagi Pertamina untuk masuk ke Kenya. Untuk mengembangkan potensi bisnis yang bisa bermanfaat tentunya untuk kedua belah pihak,” ujar Nicke.

Dari Kenya, Arifin ikut kunjungan Jokowi ke Tanzania, dan langsung terbang kembali ke tanah air memimpin ASEAN Energy Ministerial Meeting 2023 di Bali, 24 Agustus 2023.

https://www.youtube.com/embed/rQfIowgq9I8

Baca Juga: Makin Global, Ini Sederet Ekspansi Pertamina di Afrika

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya