Kemiskinan di dunia karena krisis ekonomi melanda beberapa negara di dunia, termasuk negara-negara di Asia. Alhasil, ada beberapa negara yang termasuk sebagai negara termiskin di Asia.
Penyebabnya tidak hanya krisis ekonomi, tetapi bisa juga karena konflik yang tak kunjung selesai, hingga utang negara yang menumpuk. Penasaran negara mana saja yang tergolong miskin di Asia? Apakah ada Indonesia di dalamnya?
Yuk, cari tahu pada pembahasan artikel ini!
Negara termiskin di Asia yang pertama adalah Afghanistan. Menurut laporan, pendapatan per kapita penduduk Afghanistan hanya sekitar USD 508. Penyebabnya secara umum karena perang saudara yang berkepanjangan. Walaupun Amerika Serikat diketahui sering membantu, tetapi tetap gagal membantu Afghanistan keluar dari kemiskinan.
Bahkan, menurut laporan Bank Dunia, sebagian besar warga Afghanistan akan berada di bawah garis kemiskinan. Akan ada 10 juta penduduk negara tersebut yang hidupnya terancam dengan pendapatan hanya USD 0,94 per hari.
Dikenal sebagai negara yang menerapkan sistem totaliter, ternyata Korea Utara termasuk ke dalam daftar negara termiskin di Asia. Menurut Council on Foreign Relations (CFR), Korea Utara memang dipimpin oleh satu dinasti, yaitu keluarga Kim selama 3 generasi.
Pemerintah Korea Utara seringkali dianggap sebagai kediktatoran demokrasi rakyat. Di samping itu, IMF pada tahun 2020 mencatat pendapatan per kapita penduduk Korea Utara hanya sekitar USD 642.
Negara termiskin selanjutnya datang dari Asia Barat, yaitu Yaman. Laporan IMF mencatat pendapatan per kapita penduduk di negara tersebut hanya sekitar USD 824.
Salah satu penyebab kemiskinan di Yaman adalah perang sipil antara dua cabang penganut Islam, yaitu antara Sunni dan Syiah. Bahkan, PBB telah mendeklarasikan keadaan di Yaman sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Nilai riyal Yaman terus turun ke posisi terendah sepanjang sejarah. Akibatnya, harga-harga pangan meningkat tajam dan banyak penduduk terancam miskin.
Wilayah Tajikistan sebenarnya bersebelahan dengan China. Namun, tak membuatnya memiliki nasib yang baik seperti China. Pendapatan per kapita hanya sekitar USD 859.
Meski begitu, Tajikistan perlahan tetap mengalami kemajuan dalam memberantas kemiskinan. Buktinya, dari tahun 2000 sampai 2019, tingkat kemiskinan di Tajikistan menurun dan perekonomiannya tumbuh sekitar 7% setiap tahunnya.
Mirip seperti Afghanistan, negara Suriah juga mengalami kemiskinan karena konflik yang tak kunjung selesai, sehingga membuat Suriah sulit berkembang.
Menurut Council on Foreign Relations, ada 3 faktor yang menyebabkan konflik di Suriah, yaitu upaya koalisi untuk mengalahkan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), kekerasan pemerintah Suriah dan pasukan oposisi, dan operasi militer terhadap Kurdi Suriah yang dilakukan pasukan Turkiye.
Hal itu membuat para investor enggan menanamkan modalnya di sana karena cenderung tidak aman. Selain itu, akses kesehatan, pendidikan, perumahan, dan makanan semakin berkurang. Akibatnya, konflik semakin memburuk dan penduduk semakin banyak yang jatuh miskin dan menjadi pengangguran.
Menurut IMF, pendapatan per kapita Suriah hanya sekitar USD 870.
Negara termiskin di Asia selanjutnya adalah Nepal, yaitu negara yang berada di lereng selatan pegunungan Himalaya. IMF melaporkan pendapatan per kapita Nepal berada di angka USD 1155.
Sedangkan menurut UNICEF, pada 2019, sekitar 17,4% penduduk Nepal termasuk golongan miskin secara multidimensi. Hal ini juga termasuk melonjaknya harga rumah di sana.
Wilayah Kirgiztan ini berada di sepanjang pegunungan. Menurut Asian Development Bank pada 2019, sekitar 20,1% penduduk Kirgiztan berada di bawah garis kemiskinan. Pendapatan per kapitanya sekitar USD 1173.
Menurut laporan Bank Dunia, kemiskinan yang terjadi di Kirgiztan disebabkan karena pendapatan tenaga kerja, peralihan pekerja migran, dan kenaikan harga pangan akibat pandemi.
Ternyata Pakistan sebagai negara dengan banyak etnis juga termasuk sebagai negara termiskin di Asia. Pendapatan per kapitanya hanya sekitar USD 1193. Menurut Bank Dunia, kemiskinan di Pakistan cenderung stagnan selama 14 tahun, yaitu dari 2001 sampai 2015.
Tingkat kemiskinan di Pakistan sangat terasa pada daerah pedesaan. Sedangkan daerah perkotaan sebaliknya, sehingga menunjukkan adanya ketimpangan ekonomi di antara keduanya.
Negara yang baru berdiri pada 2002 ini juga masih mengalami kesulitan dalam hal ekonomi. Wilayah Timor Leste memang memiliki sumber daya berupa minyak bumi yang melimpah, tetapi tidak dibarengi dengan pengelolaan yang baik.
Hal itu mengakibatkan pengambilan sumber daya yang berlebihan, sehingga membuat Timor Leste justru berada di ambang batas kemiskinan. Pendapatan per kapita Timor Leste sekitar USD 1381 pada tahun 2020.
Meski begitu, Timor Leste sedikit mengalami kemajuan terkait standar hidup. Misalnya, kemiskinan di Timor Leste menurun dari yang awalnya 50% pada 2007 menjadi 42% pada 2014.
Negara termiskin di Asia yang terakhir berasal dari Asia Tenggara, yaitu Myanmar. Meski yang paling terakhir, pendapatan per kapita negara ini sebesar USD 1400 pada tahun 2020.
Angka kemiskinan di Myanmar sempat menurun cukup signifikan antara tahun 2005 sampai 2017, yaitu dari 48% menjadi 25%. Namun, Bank Dunia memprediksi kemiskinan Myanmar bisa meningkat karena adanya kudeta militer dan pandemi COVID-19.
PBB memperkirakan akan ada 46,3% penduduk Myanmar yang hidup di bawah garis kemiskinan. Ditambah dengan kemiskinan perkotaan yang diperkirakan bisa meningkat 3 kali lipat sepanjang 2022, menjadi sekitar 37,2%.
Nah, demikian tadi daftar 10 negara termiskin di Asia yang disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari konflik, perang sipil, kudeta, hingga pemerintah yang otoriter.