Jakarta, IDN Times - Institute of International Finance (IIF) melaporkan bahwa utang global mencatat rekor baru dengan nilai hampir mencapai 337,7 triliun dolar Amerika Serikat (AS) (Rp5,6 kuintiliun) pada akhir kuartal kedua 2025. Kenaikan ini dipicu oleh kondisi keuangan global yang lebih longgar, melemahnya nilai tukar dolar AS, serta sikap akomodatif dari bank sentral utama di dunia.
IIF juga menyatakan utang global naik lebih dari 21 triliun dolar AS (Rp351,8 kuadriliun) hanya dalam enam bulan pertama tahun ini. Lonjakan utang ini menunjukkan bahwa pasar keuangan dunia sedang menghadapi tekanan signifikan yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak masa pandemi 2020.