Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi utang (IDN Times/Nathan Manaloe)
Ilustrasi utang (IDN Times/Nathan Manaloe)

Jakarta, IDN Times - Kinerja utang luar negeri (ULN) Indonesia pada kuartal III-2024 mencapai 427,8 miliar dolar AS atau Rp6.783,62 triliun (kurs Rp 15.857) atau naik 8,5 persen secara tahunan (year on year/yoy). 

"Perkembangan ULN tersebut bersumber dari sektor publik. Posisi ULN kuartal III 2024 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global, termasuk Rupiah," ungkap Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, Sabtu (16/11/2024).

1. ULN pemerintah tumbuh 8,4 persen

Ilustrasi Utang (IDN Times/Mardya Shakti)

Denny menjelaskan ULN pemerintah pada kuartal III 2024 sebesar 204,1 miliar dolar AS, atau tumbuh sebesar 8,4 persen (yoy), setelah mencatatkan kontraksi pertumbuhan sebesar 0,8 persen (yoy) pada kuartal II 2024.

Perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh penarikan pinjaman luar negeri dan peningkatan aliran masuk modal asing pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik, seiring dengan tetap terjaganya kepercayaan investor terhadap prospek perekonomian Indonesia.

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung berbagai sektor:

  • Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 21,0 persen dari total ULN pemerintah
  • Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 18,9 persen Jasa Pendidikan sebesar 16,8 persen 
  • Konstruksi 13,6 persen 
  • Jasa Keuangan dan Asuransi sebesar 9,1 persen 

Posisi ULN pemerintah tetap terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen  dari total ULN pemerintah.

2. ULN swasta masih didominasi utang jangka panjang

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Sementara itu, laju ULN swasta terpantau menurun 0,6 persen (yoy) menjadi 196,0 miliar dolar AS. Perkembangan tersebut terutama didorong oleh ULN lembaga keuangan (financial corporations) yang mencatat kontraksi pertumbuhan sebesar 3,2 persen (yoy).

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN swasta terbesar yakni untuk sektor industri pengolahan jasa keuangan dan asuransi, pengadaan listrik dan gas; serta pertambangan dan penggalian, dengan pangsa mencapai 79,3 persen dari total ULN swasta.

"ULN swasta juga tetap didominasi oleh utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,3 persen terhadap total ULN swasta," ucapnya. 

3. Rasio ULN terhadap PDB capai 31,1 persen

Ilustrasi Utang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Denny menegaskan bahwa struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang terjaga sebesar 31,1 persen, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 84,2 persen dari total ULN.

Dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.

"Peran ULN juga akan terus dioptima​lkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan. Upaya tersebut dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," tegasnya. 

Editorial Team