Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025 PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT). (dok. Waskita)
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025 PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT). (dok. Waskita)

Intinya sih...

  • Utang Waskita Karya turun Rp14,7 triliun pada 2024, menyisakan utang sebesar Rp69,3 triliun setelah kontribusi pembayaran pajak Rp1,8 triliun.
  • EBITDA perusahaan naik 347 persen menjadi positif Rp900 miliar berkat kinerja operasional dan efisiensi beban usaha serta divestasi saham di Tol Bocimi.
  • Restrukturisasi utang mencapai Rp31,65 triliun dari 22 kreditur perbankan dan persetujuan restrukturisasi utang dari pemegang Obligasi Non-Penjaminan senilai Rp3,35 triliun. NKB mencapai Rp9,55 triliun.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mencatatkan penurunan utang sebesar Rp14,7 triliun pada 2024. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025 yang digelar hari ini, Selasa (28/4/2025), dengan penurunan itu, maka utang Waskita tersisa Rp69,3 triliun.

"Pada tahun lalu, perseroan berkontribusi terhadap negara terkait pembayaran pajak sebesar Rp1,8 triliun secara konsolidasi," kata Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita dikutip dari keterangan resmi, Selasa (29/4/2025).

1. EBITDA Waskita naik 347 persen

Kantor pusat PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT). (dok. Waskita)

Secara konsolidasi, Laba Sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan, dan Amortisasi atau Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) perusahaan sepanjang 2024 naik 347 persen, dari negatif Rp400 miliar menjadi positif Rp900 miliar.

Peningkatan itu dikarenakan kinerja operasional, efisiensi atas beban usaha, dan kontribusi pendapatan lain-lain atas divestasi sebagian kepemilikan saham di ruas Tol Bogor-Ciawi- Sukabumi (Bocimi).

Kemudian, beban keuangan perseroan turun sebesar 1,8 persen dari Rp4,4 triliun menjadi Rp4,3 triliun, disebabkan penurunan suku bunga pinjaman sejalan dengan restrukturisasi yang telah efektif dan divestasi ruas Tol Bocimi.

2. Waskita kantongi restrukturisasi dari perbankan Rp31 triliun

Gerbang Tol (GT) Kuala Tanjung di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). (dok. PT Hutama Marga Waskita)

Dari sisi restrukturisasi untuk memulihkan kinerja keuangan dan operasional, perusahaan telah mendapatkan persetujuan dari 22 kreditur perbankan Master Restructuring Agreement (MRA) dan Kredit Modal Kerja Penjaminan (KMKP) 2021 dengan nilai outstanding sebesar Rp31,65 triliun.

"Skema restrukturisasi tersebut telah efektif sejak 17 Oktober 2024. Berkat restrukturisasi yang dijalankan, Perseroan menjadi lebih optimall dalam menata keuangannya," ujar Ermy.

Selain itu, Waskita juga mengantongi persetujuan restrukturisasi utang dari pemegang Obligasi Non-Penjaminan senilai Rp3,35 triliun. Persetujuan restrukturisasi diperoleh melalui Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO).

"Dalam konteks restukturisasi operasional, perusahaan menitikberatkan pada pemulihan kegiatan operasional inti dengan fokus menjadi kontraktor murni. Strategi ini mengedepankan pengerjaan sejumlah proyek dengan skema pembayaran bulanan dan menghindari turnkey, guna menjaga stabilitas modal kerja" tutur Ermy.

3. Waskita dapat kontrak baru Rp9,55 triliun

Pengerjaan proyek Jalan Tol Akses Patimban. (dok. Waskita Karya)

Adapun total Nilai Kontrak Baru (NKB) yang didapat perseroan menembus Rp9,55 triliun sepanjang 2024.

Lalu, realisasi pendapatan usaha secara konsolidasi mencapai Rp10,7 triliun atau 101 persen dari target Revisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).

Editorial Team