15 BUMN Pasien PPA Bakal Dipangkas, Ini Rinciannya

Pemangkasan BUMN bisa dalam bentuk merger atau inbreng

Jakarta, IDN Times - Holding BUMN Danareksa melalui anak usahanya, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), akan kembali memangkas jumlah BUMN.

Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi mengatakan, saat ini masih ada 15 BUMN yang masih menjadi pasien PPA, dalam hal penyehatan keuangan. Nantinya, 15 BUMN tersebut akan diciutkan atau dipangkas.

“Mudah-mudahan sih tahun depan selesai (pemulihannya), 15-nya kan tadi saya bilang kan rencananya kita ciutkan lagi,“ kata Yadi di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa (21/11/2023).

Baca Juga: Top! BUMN Gaet Mahasiswa buat Jadi Pendamping Petani

1. Pemangkasan dilakukan dengan merger hingga inbreng

15 BUMN Pasien PPA Bakal Dipangkas, Ini RinciannyaKantor Kementerian BUMN di Jakarta Pusat. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Yadi mengatakan, penciutan atau pemangkasan jumlah BUMN yang menjadi pasien PPA itu bisa dengan penggabungan (merger) atau inbreng.

Terkait opsi pembubaran atau likuidasi, menurutnya masih terus dikaji oleh PPA.

“Ada yang dimerger, ada yang di-inbreng. Belum tahu sih bentuknya, yang pentingnya masih terus dikaji bentuk yang paling efisiennya seperti apa,” tutur Yadi.

2. Daftar BUMN yang akan dipangkas

15 BUMN Pasien PPA Bakal Dipangkas, Ini RinciannyaKapal buatan BUMN galangan kapal PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) atau DKB. (dok. DKB)

Yadi mengatakan, 15 BUMN yang masih menjadi pasien PPA saat ini bergerak di sektor industri perkapalan atau galangan kapal (shipyard), manufaktur, pelayaran, hingga logistik.

Dalam waktu dekat, menurutnya BUMN yang di-merger adalah yang bergerak di sektor galangan kapal atau produksi kapal, seperti PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) atau DKB.

“Kan kemarin DKB, itu kan sudah selesai, kan restrukturisasi utang sudah selesai, ada restrukturisasi rightsizing ke pegawainya kan juga sudah sebagian besar dilaksanakan. Jadi kelihatannya dari sisi itu sih mungkin shipyard duluan yang akan siap ya,” ucap Yadi.

Adapun rencana merger BUMN galangan kapal sendiri telah diungkapkan Menteri BUMN Erick Thohir, dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI pada 31 Agustus 2023 lalu. Adapun BUMN galangan kapal, antara lain PT PAL (Persero), PT Industri Kapal Indonesia (IKI), PT Dok dan Perkapalan Surabaya, PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero), dan PT Djakarta Lyod.

Namun, kala itu Erick Thohir tidak menyebutkan nama-nama BUMN galangan kapal yang akan dimerger.

3. Penyehatan BUMN yang jadi pasien PPA ditargetkan rampung tahun depan

15 BUMN Pasien PPA Bakal Dipangkas, Ini RinciannyaGedung Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Yadi mengatakan, targetnya, proses penyehatan dan penciutan 15 BUMN itu rampung tahun depan.

“Mudah-mudahan sih tahun depan selesai, 15-nya kan tadi saya bilang rencananya kita ciutkan lagi, karena ada beberapa yang akan dimerger, mudah-mudahan sih tahun depan selesai,” kata Yadi.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya