Bulog Gelontorkan 1,2 Juta Ton Beras Sepanjang 2022 

Bulog cetak rekor operasi pasar terbesar sepanjang sejarah

Jakarta, IDN Times - Perum Bulog menggelontorkan 1,2 juta ton beras untuk operasi pasar atau Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) sepanjang 2022.

Operasi pasar dilakukan sejak Januari hingga Desember 2022. Operasi pasar dilakukan untuk menekan lonjakan harga beras, yang menunjukkan kenaikan signifikan tahun ini.

Baca Juga: Operasi Pasar Terbuka (OPT): Tujuan, Jenis dan Cara Kerjanya

1. Volume beras yang digelontorkan untuk operasi pasar di 2022 merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah Bulog

Bulog Gelontorkan 1,2 Juta Ton Beras Sepanjang 2022 Ilustrasi beras di gudang bulog (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) mengatakan volume beras yang disalurkan untuk operasi pasar selama 2022 ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah Bulog.

“Angka ini merupakah jumlah penyaluran Operasi Pasar beras terbesar sepanjang sejarah berdirinya Bulog. Sesuai penugasan negara dan dalam kerangka stabilisasi ekonomi yang lebih luas, Bulog akan terus menggelar operasi pasar secara masif dengan adanya tambahan stok dari beras impor,” kata Buwas dalam keterangan resmi yang dikutip Jumat, (23/12/2022).

Baca Juga: Harga Beras Impor Rp8.800 per Kg, Dijual Bulog Rp8.300

2. Beras impor sudah digelontorkan ke pasar

Bulog Gelontorkan 1,2 Juta Ton Beras Sepanjang 2022 Bulog impor 200 ribu ton beras hingga akhir Desember 2022. (dok. Perum Bulog)

Bulog sendiri mendapatkan penugasan impor 200 ribu ton beras di akhir 2022 ini. Sejak 16 Desember lalu, beras tersebut sudah mulai berdatangan. Buwas mengatakan, beras impor tersebut langsung digelontorkan ke pasar untuk stabilisasi harga.

“Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi sekarang dan kami akan terus membanjiri pasar dengan kekuatan stok CBP saat ini di mana sudah ada tambahan dari beras impor. Penyaluran Operasi Pasar yang dilakukan Bulog akan terus bertambah jumlahnya sampai dengan akhir tahun," tutur Buwas.

Buwas mengatakan, ketika ada beras impor, maka kemungkinan besar harga beras di pasaran mulai menurun.

“Psikologisnya begitu kita datangkan impor ada kepastian barang, dan ketika pasar sudah mengetahui Bulog punya barang maka sangat diyakini harga akan bisa terkendali,” ucap Buwas.

Baca Juga: Pemerintah Terbitkan Izin Impor Beras 200 Ribu Ton, Tiba Bulan Ini

3. Bulog akan tetap serap beras hasil panen petani

Bulog Gelontorkan 1,2 Juta Ton Beras Sepanjang 2022 Petani merontokkan bulir padi saat panen raya padi. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Buwas mengatakan, tahun depan pihaknya ditugaskan menyimpan cadangan beras pemerintah (CBP) sekitar 1-1,5 juta ton. Oleh sebab itu, dia memastikan impor beras yang dilakukan tidak akan mengganggu penyerapan beras petani oleh Bulog.

“Di samping beras impor masuk, kami juga masih menyerap beras Petani dalam negeri sampai dengan saat ini. Kemudian yang perlu kita perhatikan juga adalah stabilitas harga beras di masyarakat, untuk itu kami akan upayakan semaksimal mungkin pelaksanaan program stabilisasi tersebut tanpa ada unsur kepentingan apapun kecuali kepentingan rakyat, terlebih ditengah situasi seperti sekarang," kata dia.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya