Buru-buru Launching Saingan ChatGPT, Bos Google Dicerca Karyawan

Google terburu-buru buat saingi Bing

Jakarta, IDN Times - CEO Google, Sundar Pinchai dicerca sejumlah karyawan dalam forum tertutup karena dianggap terburu-buru membuat Bard, pesaing ChatGPT milik Google.

Forum tertutup bernama Memegen itu diisi oleh pendapat-pendapat karyawan tentang Pinchai yang dinilai gagal dalam keputusan membuat Bard. Bahkan, kecerdasan buatan atau artificial intellegence (AI) tersebut disebut-sebut sebagai un-Googley alias tidak seperti Google.

Baca Juga: 10 Pekerjaan Ini Terancam Punah karena ChatGPT

1. Google mendahului Microsoft dalam merilis AI Brad

Buru-buru Launching Saingan ChatGPT, Bos Google Dicerca Karyawanilustrasi Bard (blog.google)

Pada Senin (6/2) lalu, Pinchai membocorkan informasi secara terbuka terkait Bard, AI milik Google. Hal itu diumumkan sehari sebelum Microsoft mengumumkan integrasi Bing, mesin pencarian milik perusahaan tersebut dengan ChatGPT.

Dilansir CNBC, Senin (13/2/2023), pada saat mengumumkan integrasi dengan ChatGPT, Microsoft memamerkan bagaimana Bing akan terhubung dengan teknologi obrolan buzzy. Microsoft mengadakan konferensi pers di kantor pusat perusahaan di Redmond, Washington pada Selasa, (7/2) lalu untuk mengumumkan kerja sama tersebut.

Baca Juga: 10 Pekerjaan yang Bisa Pakai ChatGPT, Biar Bisnis Makin Jos!

2. Perilisan informasi terkait Bard tak berjalan lancar

Buru-buru Launching Saingan ChatGPT, Bos Google Dicerca KaryawanKantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (dok. YouTube Tech Vision)

Pada Rabu, (8/2) lalu Google membocorkan lebih banyak informasi terkait Bard dalam sebuah acara di Paris. Sayangnya, acara itu tak berjalan lancar.

Saat Senior Vice President Google, Prabhakar Raghavan mempresentasikan poin-poin terkait Bard, ternyata ada banyak karyawan yang tak mengetahui kegiatan tersebut. Selain itu, saat acara berlangsung, salah satu presenter lupa membawa ponsel, padahal ponsel itu dibutuhkan untuk demo Bard.

Lalu, pembahasan mengenai Bard ramai di Twitter, karena AI tersebut menyampaikan deskripsi yang salah tentang teleskop yang digunakan untuk mengambil gambar pertama planet di luar tata surya kita.

Cercaan karyawan pun makin intens di dalam Forum Memegen tersebut.

“Sundar yang terhormat, peluncuran Bard dan PHK dilakukan dengan tergesa-gesa, rusak, dan rabun,” bunyi sebuah tulisan dalam meme yang menyertakan foto Pichai dengan mimik serius.

“Silakan kembali mengambil pandangan jangka panjang,” bunyi sebuah unggahan dalam Forum Memegen yang menerima banyak upvote dari karyawan.

“Sundar, dan kepemimpinan, pantas mendapatkan Perf NI,” bunyi meme berperingkat tinggi lainnya, mengacu pada kategori terendah dalam sistem penilaian kinerja karyawan perusahaan.

“Mereka secara lucu berpandangan pendek dan tidak menggunakan Google dalam mengejar 'mempertajam fokus,” bunyi cercaan lainnya.

Meme lain mengacu pada PHK yang diumumkan bulan lalu, yang mengakibatkan 12 ribu karyawan kehilangan pekerjaan, atau 6 persen dari tenaga kerja perusahaan. Meme itu menampilkan foto aktor Nicolas Cage yang tersenyum dan berkata, "memecat 12 ribu orang meningkatkan stok sebesar 3 persen, satu presentasi AI yang terburu-buru menurunkannya sebesar 8 persen."

Baca Juga: CEO Google Buka-bukaan soal PHK 12 Ribu Karyawan

3. Saham Alphabet anjlok

Buru-buru Launching Saingan ChatGPT, Bos Google Dicerca KaryawanIlustrasi penurunan nilai saham. (IDN Times/Arief Rahmat)

Pekan lalu, saham Alphabet anjlok lebih dari 9 persen dikarenakan adanya sentimen negatif terhadap keberadaan ChatGPT. AI buatan OpenAI itu dinilai akan mengancam bisnis pencarian inti Google.

Keputusan perusahaan terkait Bard yang dinilai tergesa-gesa itu juga meningkatkan sentimen negatif pasar terhadap perusahaan induk Google.

Posisi Google dalam kecerdasan buatan sudah menjadi perhatian umum. Pada rapat umum bulan Desember, karyawan bertanya tentang keunggulan kompetitif perusahaan dalam AI saat ChatGPT lepas landas di mata publik. Para eksekutif menjawab dengan mengatakan reputasi perusahaan bisa rusak jika bergerak terlalu cepat pada teknologi AI-chat, yang jauh dari sempurna.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya