Di Depan Erick, Ketua KADIN Sebut Kerja Sama BUMN-Swasta Kurang Untung

Kerja sama BUMN dengan Swasta disebut kurang optimal

Jakarta, IDN Times - Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan kerja sama BUMN dan swasta selama ini belum optimal, bahkan kurang menguntungkan.

Dia mengatakan ada beberapa faktor di balik permasalahan tersebut, seperti persyaratan yang memberatkan bagi swasta untuk bisa berpartisipasi dalam proyek sinergitas dengan BUMN.

"Persyaratan yang memberatkan dan kurangnya insentif, sejumlah proyek kerja sama mensyaratkan penyertaan modal yang memberatkan pihak swasta," kata Arsjad dalam acara Forum Sinergi BUMN-Swasta yang digelar di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Senin (14/8/2023).

Baca Juga: Kementerian BUMN Perkuat Sinergi dan Kolaborasi Lewat BUMN Fest 2023

1. Swasta kurang dapat dukungan permodalan dari Himbara

Di Depan Erick, Ketua KADIN Sebut Kerja Sama BUMN-Swasta Kurang UntungIlustrasi Modal. (IDN Times/Aditya Pratama)

Arsjad mengatakan, dari sisi permodalan, pihak swasta juga kurang mendapat dukungan permodalan dari Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara). Ada juga prinsip bisnis yang tak terpenuhi dari proyek sinergitas BUMN dengan swasta.

"Sejumlah proyek sinergi bumn dan swasta masih belum memenuhi prinsip-prinsip eko, dalam arti tidak memberikan keuntungan komersial," tutur Arsjad.

Baca Juga: BUMN Karya Diterpa Masalah, Pembangunan IKN Terganggu?

2. BUMN dan swasta bersaing di lahan yang sama

Di Depan Erick, Ketua KADIN Sebut Kerja Sama BUMN-Swasta Kurang Untungilustrasi perusahaan (IDN Times/Aditya Pratama)

Di sisi lain, Arsjad mengatakan kerap kali swasta dan BUMN bersaing di lahan yang sama, dan pada akhirnya menyebabkan keuntungan dari sebuah proyek tidak maksimal.

"Swasta dan BUMN sejauh ini lebih banyak bermain di medan yg sama, yaitu sektor yang sudah berkembang. Sehingga yang terjadi saling bersaing dibandingkan saling berkolaborasi, khususnya di daerah. Proyek yang kurang profitable," ujar Arsjad.

Padahal, menurutnya BUMN bisa menggarap proyek di industri atau daerah yang belum banyak digarap swasta, sehingga bisa menjadi pioneer.

"Dibutuhkan adanya kerangka kerja sama yang saling menguntungkan atau win-win solution dengan menerapkan prinsip the right company and the right place. BUMN sebagai perusahaan negara hadir sebagai pioneer untuk mengembangkan industri-industri yang belum berkembang, serta melayani daerah-daerah yang belum terlayani," tutur Arsjad.

3. Kurang optimalnya kerja sama BUMN dengan swasta bikin RI masih kalah dalam persaingan global

Di Depan Erick, Ketua KADIN Sebut Kerja Sama BUMN-Swasta Kurang Untungilustrasi ekonomi (IDN Times)

Dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia, menurut Arsjad masih mencetak prestasi yang baik, terutama di tengah pandemik COVID-19. Namun, menurutnya hal itu disokong oleh perekonomian domestik.

Sementara itu, dia mengatakan kontribusi Indonesia di perekonomian global masih sangat kecil. Sehingga, ketika perekonomian global tumbuh, Indonesia kurang merasakan dampak positifnya.

"Untuk mencapai cita-cita ini, kita butuh kerja sama dari semua pihak termasuk BUMN dan juga pelaku swasta dalam mendorong ekonomi nasional. Yang kita perlukan adalah gotong-royong bersama," kata Arsjad.

Oleh karena itu, Arsjad meminta agar Kementerian BUMN bisa lebih gencar lagi mendorong kerja sama BUMN dengan swasta. Salah satunya dengan memberikan kesempatan kerja sama operasional (KSO) dengan kerangka kerja yang memiliki nilai komersial.

"Serta proses kerja sama yang transparan dan efisien merupakan prasyarat penting bagi sinergi swasta dan BUMN," ujar Arsjad.

Dia juga meminta pemerintah memberikan lebih banyak insentif kepada pelaku usaha swasta, terutama dari dukungan permodalan.

"Dukungan permodalan dari sektor perbankan khususnya bank-bank BUMN seperti tingkat bunga yang lebih kompetitif, maupun tenor pinjaman yang lebih panjang. Masih banyak yang bisa kita lakukan, dan kami percaya bahwa sinergi ini bisa terlaksana," ucap Arsjad.

Baca Juga: Utang BUMN Karya Tak Dibayar Pakai APBN 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya