Holding BUMN IDSurvey Jadi Konsultan Pengawas Satelit Satria-1

PT Surveyor Indonesia jadi konsultan pengawas Satria-1

Jakarta, IDN Times - Satelit Indonesia (Satria)-1 telah resmi mengudara. Selama pembangunannya, anak usaha Holding BUMN IDSurvey, yakni PT Surveyor Indonesia jadi konsultan pengawas independen (KPI).

Tugas pengawasan itu berlanjut sampai ke tahap operasi dan juga pemeliharaan (maintenance).

“Peluncuran Satelit Satria akan menjadi pencapaian yang luar biasa bagi Indonesia karena ini merupakan satelit multifungsi terbesar di Asia dan nomor 5 di dunia. Ini merupakan upaya Surveyor Indonesia dalam mendukung perkembangan infrastrktur Indonesia, khususnya di sektor telekomunikasi,” kata Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, M. Haris Witjaksono dikutip dari keterangan resmi, Selasa (20/6/2023).

Baca Juga: Sedikit Lagi, Holding IDSurvey Bakal Dapat Pengakuan Dunia

1. Pengawasan IDSurvey bertujuan buat tingkatkan kinerja Satria-1

Holding BUMN IDSurvey Jadi Konsultan Pengawas Satelit Satria-1Satelit Republik Indonesia (SATRIA)-1 resmi diluncurkan pada hari ini, Senin (19/6/2023), pukul 5.21 WIB atau Minggu (18/6/2023) pukul 18.21 waktu Florida, Amerika Serikat (twitter.com/jokowi)

Direktur Utama IDSurvey, Arisudono mengatakan, dengan pengawasan dari PT Surveyor Indonesia, diharapkan kualitas layanan publik dari satelit tersebut bisa terus terjaga.

Satria-1 sendiri adalah Satelit Multifungsi (SMF) yang dirancang khusus untuk koneksi internet. Satelit tersebut dibuat oleh perusahaan Perancis, Thales Alenia Space dan akan diluncurkan oleh roket SpaceX Falcon 9 di Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat (AS).

2. Satria-1 diharapkan perluas jangkauan internet ke wilayah 3T

Holding BUMN IDSurvey Jadi Konsultan Pengawas Satelit Satria-1Foto udara pos penyekatan perbatasan di Desa Tontulow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara, Kamis (6/5/2021). (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

Satelit Satria-1 memiliki kapasitas 150 Gbps dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS) frekuensi Ka-Band, dan dapat mencapai hampir 150 ribu titik layanan publik di seluruh wilayah Indonesia.

Satria-1 diproyeksikan akan mendukung jaringan komunikasi untuk 93.900 sekolah, 47.900 kantor pemerintahan daerah, 3.700 puskesmas, dan 3.900 markas polisi dan TNI yang sulit dijangkau kabel optik.

Satelit tersebut akan meningkatkan kualitas layanan internet publik melalui pemerataan konektivitas di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di daerah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal), dan perbatasan.

Baca Juga: Mengenal SATRIA-1, Satelit Terbesar di Asia Milik Indonesia

3. IDSurvey ikut peluncuran Satria-1

Holding BUMN IDSurvey Jadi Konsultan Pengawas Satelit Satria-1Satelit Republik Indonesia (SATRIA)-1 resmi diluncurkan pada hari ini, Senin (19/6/2023), pukul 5.21 WIB atau Minggu (18/6/2023) pukul 18.21 waktu Florida, Amerika Serikat (twitter.com/jokowi)

Adapun Satelit Satria-1 diluncurkan dari Florida pada Minggu (18/6/2023) sekitar pukul 05.21 WIB. (Satria)-1 meluncur menuju orbit 146 derajat bujur timur. PT Surveyor Indonesia juga terlibat dalam peluncurannya. Satelit multifungsi itu akan berada tepat di atas langit Papua.

Setelah Satria-1, juga telah menanti satelit internet lainnya, salah satunya adalah Hot Backup Satelite (HBS). Selain fungsi utamanya sebagai cadangan satelit Satria-1, pengadaan HBS bertujuan untuk menambah kecepatan internet sekaligus meningkatkan user experience dari masing-masing pengguna layanan.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya