Jokowi Mau Profesi Petani Menjanjikan, Pengamat: Jangan Hanya Jargon!

Presiden Jokowi ingin petani jadi profesi yang menjanjikan

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo ingin petani menjadi profesi yang menjanjikan, sehingga banyak generasi muda yang mau terjun ke bidang tersebut. Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KPRP), Said Abdullah meminta keinginan Jokowi itu bisa diwujudkan, tak hanya sekadar jargon.

Said mengatakan ada dua kunci utama mendorong minat generasi muda menjadi petani, yakni akses terhadap lahan pertanian yang memadai, dan juga pendapatan yang layak dari harga yang menguntungkan. Dia mengatakan keinginan Jokowi hanya bisa diwujudkan jika pemerintah menangani kedua kunci utama tersebut.

"Walaupun Pak Jokowi misalnya pertanian itu menjanjikan, tetapi selama 2 hal ini tidak bisa ditunjukkan ke publik, terutama kepada anak muda saya kira jadi berat juga. Apalagi kalau ini hanya jadi jargon," kata Said kepada IDN Times, Senin (9/8/2021).

Baca Juga: Ini Harga yang Harus Dibayar dari Pertumbuhan Ekonomi Tembus 7 Persen

1. Akses lahan pertanian harus dipermudah

Jokowi Mau Profesi Petani Menjanjikan, Pengamat: Jangan Hanya Jargon!Ilustrasi lahan sawah (IDN Times/ Ervan Masbanjar)

Terkait kunci pertama, Said mengatakan selama ini petani kesulitan mendapat akses ke lahan pertanian. Dia mengatakan 60 persen dari total petani Indonesia adalah petani gurem, di mana kepemilikan lahannya kurang dari 0,5 hektare (ha).

"Kalau jawabannya sekarang wajar 60 persen itu gurem, data 2018. Berarti kan harus ditingkatkan. Reforma agraria itu harus dilakukan, mandat Undang-Undang (UU) itu harus dilakukan," ucap dia.

Apalagi, dia mengatakan Jokowi pernah berjanji mencetak 1 juta ha lahan pertanian baru di awal pemerintahannya, yakni pada 2014 lalu. Dia pun mempertanyakan realisasi dari janji tersebut.

"Dan Pak Jokowi kan punya janji atau komitmen politik walaupun dalam pelaksanaannya masih sangat berat, target berapa juta itu," tutur dia.

2. Kehidupan petani belum sejahtera

Jokowi Mau Profesi Petani Menjanjikan, Pengamat: Jangan Hanya Jargon!Petani kebun tomat di PPU (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Dari sisi pendapatan, dia menilai kehidupan petani belum sejahtera. "Yang kedua sampai sekarang juga kebijakan terkait pendapatan dan perbaikan kualitas hidup petani belum baik juga," tutur Said.

Menurut dia, selama ini target pemerintah adalah meningkatkan produksi pertanian. Padahal, menurutnya hal paling utama adalah meningkatkan kualitas hidup atau pendapatan petani.

"Orientasi pembangunan pertanian di Indonesia, terutama tanaman pangan, itu kan orientasinya hanya meningkatkan produksi, bukan meningkatkan pendapatan petani. Jadi target peningkatan produksi berapa juta ton, tidak pernah kita lihat misalnya target peningkatan pendapatan petani 1 tahun ke depan jadi Rp2,5 juta per bulan, tidak pernah kita dengar itu," ujar dia.

Baca Juga: Harga Anjlok dan Permintaan Pasar Kurang, Petani di Aceh Buang Tomat

3. Jokowi mau petani jadi profesi yang menjanjikan

Jokowi Mau Profesi Petani Menjanjikan, Pengamat: Jangan Hanya Jargon!IDN Times/Muhamad Iqbal

Jokowi ingin petani jadi profesi yang menjanjikan agar semakin banyak generasi muda yang mau menjadi petani.

"Saat ini total petani Indonesia sebanyak 71 persen berusia 45 tahun ke atas sedangkan yang di bawah 45 tahun sebanyak 29 persen," kata Jokowi dilansir dari ANTARA.

Dengan demikian, Jokowi berharap petani dan kelompok tani diharapkan dapat menggarap sektor hulu hingga hilir baik on-farm maupun off-farm. Lebih rinci, dia ingin petani dan kelompok tani bisa melakukan pengolahan pasca-panen, sampai ke kemasan dan perdagangan produk sehingga produk pertanian bisa dilakukan lintas negara. Sehingga, para petani bisa memperoleh pendapatan yang lebih besar.

"Kita harus tahu persaingan produk pertanian sekarang sudah lintas negara. Petani Indonesia harus kompetitif dalam keterampilan teknis, pemanfaatan model bisnis, model bisnis dan manajemennya," tutur Jokowi.

Baca Juga: Genjot Konsumsi Buah Lokal, Jokowi: Jangan Bergantung Impor!

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya