Keuangan Anak Holding ID Food Masih Merah, Bos RNI: Tahun Ini Positif

Hanya 3 perusahaan yang keuangannya 'hijau'

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI, Arief Prasetyo Adi mengatakan beberapa anak perusahaan Holding BUMN Pangan ID Food, masih ada yang mencatatkan kinerja keuangan negatif.

RNI sebagai induk Holding ID Food, diberi target untuk menghijaukan kinerja keuangan anak-anak perusahaan holding yang masih negatif tersebut.

"Pak Wamen BUMN I, Pak Pahala menyampaikan kepada kita semua, Dirut-dirut BUMN di bawah beliau bahwa transformasi EBITDA itu menjadi penting. Jadi mulai dari penjualan, kemudian cost-nya, sampai dengan bawah itu, tanpa depresiasi dan amortisasi di situ harus sudah positif. Dalam tahun ini harus positif," kata Arief ketika ditemui awak media usai peluncuran ID Food di Jakarta, Rabu (12/1/2022).

Baca Juga: Ada Holding ID Food, Erick Mau Produk Pangan RI Mendunia

1. Perbaikan kinerja keuangan anak usaha ID Food secara bertahap

Keuangan Anak Holding ID Food Masih Merah, Bos RNI: Tahun Ini PositifLaunching holding BUMN pangan ID Food. (dok. RNI)

Adapun proses menghijaukan kinerja keuangan anak-anak perusahaan Holding ID Food dilakukan secara bertahap. Mulai dari human capital, kemudian inovasi business model, refocusing bisnis, dan membentuk ekosistem.

"Hari ini kita semua refocusing untuk memperbaiki basic operation dari BUMN-BUMN di bawah ID Food. Setelah basic operation-nya baik, akan paralel dengan kita ada beberapa strategi mengenai keuangan, sehingga nanti bisa didapatkan bottom line positif. Targetnya positif tahun ini," tutur dia.

2. Holding ID Food terdiri dari 5 BUMN yang telah dimerger

Keuangan Anak Holding ID Food Masih Merah, Bos RNI: Tahun Ini PositifLaunching holding BUMN pangan ID Food. (dok. RNI)

Ada lima BUMN yang tergabung dalam ID Food, yaitu PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Sang Hyang Seri, PT Perikanan Indonesia, PT Berdikari, dan PT Garam.

Sebelumnya, ada tiga BUMN lain yang akan bergabung dalam ID Food, yakni PT Perikanan Nusantara, PPT Pertani, dan PT BGR Logistics. Ketiga BUMN itu kini sudah dimerger dengan BUMN lain, yakni PT Perikanan Indonesia (Persero) dengan PT Perikanan Nusantara, PT Sang Hyang Seri dengan PT Pertani, hingga PT Perusahaan Perdagangan Indonesia dengan PT BGR Logistics.

Arief mengatakan kinerja keuangan para BUMN tersebut harus positif agar tidak menggerus modal dari keseluruhan Holding.

"Jadi angka-angka ini kita akan buat modelnya seperti private. Jadi kalau misalnya pengeluaran atau opex (operating expenses) lebih besar dari apa yang kita terima, itu gak bisa. Karena BUMN itu untuk seperti kita harus untung, jadi jangan rugi. Kalau enggak nanti menggerus modal kita," kata Arief.

Baca Juga: Holding Pangan Resmi Berdiri, 5 BUMN Ini Gabung ke RNI

3. Hanya ada 3 BUMN di ID Food yang kinerja keuangannya masih positif

Keuangan Anak Holding ID Food Masih Merah, Bos RNI: Tahun Ini PositifIlustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Pada 9 September 2021 lalu, Arief membeberkan di dalam tubuh Holding BUMN Pangan, hanya ada 3 perusahaan yang masih mencatatkan kinerja keuangan positif. Salah satunya adalah RNI.

"Sampai hari ini RNI masih bankable. Jadi dari 8 BUMN klaster pangan, yang positif hanya 2-3 sama RNI hari ini, bottom line. Sehingga ini PR yang harus kita selesaikan," ucap Arief dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI yang ditayangkan virtual melalui YouTube.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya