Konsumsi Rumah Tangga Tumbuh 5,07 Persen di Kuartal I-2022 

Berkontribusi paling besar ke ekonomi Indonesia awal 2022

Jakarta, IDN Times - Konsumsi rumah tangga memiliki andil terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2022. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi rumah tangga di kuartal I-2022 tumbuh 4,34 persen dibandingkan kuartal I-2021 atau secara year on year (yoy).

Dengan demikian, konsumsi rumah tangga berkontribusi sebesar 2,35 persen terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal I-2022 menurut pengeluaran.

"Penyebabnya selain mobilitas penduduk yang semakin baik, yang menyebabkan meningkatnya konsumsi masyarakat, di sisi lain masyarakat sudah mulai melakukan konsumsi di sektor tersier seperti hotel, angkutan, restoran, dan sebagainya," kata Kepala BPS, Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual, Senin (9/5/2022).

Adapun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2022 sebesar 5,01 persen (yoy), namun mengalami kontraksi 0,96 persen bila dibandingkan kuartal IV-2021 atau quarter-to-quarter (qtq).

Baca Juga: [BREAKING] Ekonomi Indonesia Kuartal I-2022 Tumbuh 5,01 Persen

1. Komponen PDB menurut pengeluaran yang tumbuh positif di kuartal I-2022

Adapun komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada kuartal I-2022 tumbuh 4,09 persen (yoy), atau berkontribusi 1,33 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia menurut pengeluaran.

"Kalau dilihat pendukungnya karena peningkatan penjualan semen di dalam negeri, volume penjualan kendaraan untuk barang modal baik yang berasal dari domestik, maupun impor itu mengalami peningkatan," ucap Margo.

Kemudian, ekspor mengalami pertumbuhan 16,22 persen, dan berkontribusi 0,82 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2022 menurut pengeluaran.

Lalu, konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) tumbuh 5,98 persen (yoy, dan impor tumbuh 15,03 persen (yoy) di kuartal I-2022.

Baca Juga: Ternyata, Ini 3 Dampak Zakat terhadap Perekonomian

2. Konsumsi pemerintah mengalami kontraksi 7,74 persen

Adapun konsumsi pemerintah mengalami kontraksi sebesar 7,74 persen. Menurut Margo, hal ini disebabkan pemerintah mengurangi belanja barang dan belanja sosial untuk penanganan COVID-19 di kuartal I-2022.

"Belanja barang dan belanja sosial di kuartal I-2022 menurun seiring dengan kondisi pandemik yang membaik," tutur Margo.

Baca Juga: [BREAKING] Mantap! Ekonomi Maluku dan Papua Tumbuh 10,57 Persen

3. Industri pengolahan beri andil besar pada pertumbuhan ekonomi kuartal I-2022

Jika dilihat dari lapangan usaha, BPS mencatat industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi terhadap perekonomian Indonesia di kuartal I-2022.

Adapun industri pengolahan tumbuh 5,07 persen (yoy), dan berkontribusi 1,06 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Lalu, sektor perdagangan tumbuh 5,71 persen (yoy), dan berkontribusi 0,75 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Kemudian sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 15,79 persen (yoy), dan berkontribusi 0,57 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Selanjutnya, sektor konstruksi tumbuh 4,83 persen (yoy), dan berkontribusi 0,49 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya