Mitratel Gelontorkan Rp9,3 Triliun buat Akuisisi Menara-Fiber Optic 

Ada 6.088 menara yang diakuisisi sepanjang 2022

Jakarta, IDN Times - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL) telah menggelontorkan dana Rp9,3 triliun sepanjang 2022 untuk aksi korporasi yang mencakup akuisisi Menara telekomunikasi dan fiber optic.

Dana itu disalurkan untuk akuisisi 6.088 menara dan 6.012 kilometer (km) fiber optic. Akuisisi 6.088 menara sebagian besar dari akuisisi menara Telkomsel sejumlah 6.000 menara, 39 dari Citra Gaia, 38 MSN, dan 11 perusahaan lainnya.

"Akuisisi menara dan fiber optic merupakan bagian dari usaha untuk memastikan Mitratel selalu siap dan secara cepat dapat memberikan solusi bagi operator telekomunikasi yang akan memperluas layanannya," kata Direktur Utama MTEL, Theodorus Ardi Hartoko, dikutip dari keterangan resmi, Jumat (20/1/2023).

1. Akuisisi menara buat perbanyak penempatan perangkat operator telekomunikasi di Mitratel

Mitratel Gelontorkan Rp9,3 Triliun buat Akuisisi Menara-Fiber Optic Tower Mitratel (Dok. TelkomGroup)

Teddy (sapaan akrabnya) mengatakan, akuisisi 6.088 menara dilakukan untuk mengembangkan bisnis perusahaan, sehingga makin banyak operator telekomunikasi yang memakai jasa penyediaan kolokasi di menara-menara Mitratel.

Selain akuisisi menara, MTEL juga menjalankan program peningkatan tenancy ratio menyediakan konektivitas berkapasitas tinggi melalui penggelaran fiber optic dan layanan satelit, serta penyediaan daya (power to tower) yang akan memberikan dukungan penuh kepada operator telekomunikasi.

“Dalam industri menara, kami meyakini semakin banyak alat produksi yang dimiliki oleh Mitratel, maka kian besar potensi bisnisnya. Dengan kepemilikan menara yang semakin banyak, maka kian mudah bagi operator telekomunikasi untuk menempatkan perangkatnya (kolokasi) di tower kami," ujar Teddy.

Baca Juga: Pegawai Mitratel Borong 23 Ribu Lembar Saham MTEL 

2. MTEL lakukan buyback saham di 2022

Mitratel Gelontorkan Rp9,3 Triliun buat Akuisisi Menara-Fiber Optic PT Daya Mitratel Telekomunikasi Tbk atau Mitratel telah melangsungkan IPO, Selasa (26/10/2021) (Dok.Mitratel)

Selain akuisisi menara dan fiber optic, MTEL juga melakukan aksi korporasi berupa share buyback pada periode 2 Juni - 2 September 2022. Buyback saham dilakukan karena melihat tren penurunan harga saham MTEL pada Mei 2022.

"Manajemen berkeyakinan tren dan tingkat harga saham tersebut tidak mencerminkan fundamental Perseroan. Sebagai bentuk komitmen Perusahaan dalam rangka meningkatkan nilai pemegang saham, maka Mitratel melakukan pembelian kembali saham Perseroan," kata Teddy.

3. Keuangan perseroan tak terpengaruh aksi buyback

Mitratel Gelontorkan Rp9,3 Triliun buat Akuisisi Menara-Fiber Optic Ilustrasi rupiah (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Teddy memastikan, buyback saham MTEL tentunya memengaruhi kondisi keuangan Perseroan karena arus kas dan modal kerja yang memadai untuk membiayai kegiatan usaha. Aksi tersebut juga memberikan fleksibilitas perusahaan dalam mengelola modal jangka panjang, di mana saham treasuri dapat dijual di masa mendatang dengan nilai yang optimal jika Perseroan memerlukan tambahan modal.

"MTEL akan terus agresif mencari dan memanfaatkan peluang khususnya dalam melakukan aksi korporasi. Kami meyakini potensi pertumbuhan bisnis menara telekomunikasi dan Bisnis turunannya masih sangat tinggi khususnya dalam mendukung kedaulatan digital di Indonesia," ujar Teddy.

Baca Juga: Setahun IPO, MTEL Jadi Perusahaan Telekomunikasi Terbesar di ASEAN

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya