Soal Insiden Pekerja Tewas di PT GNI, Luhut: Saya Salah Juga  

Perusahaan smelter yang lalai terapkan K3 bakal ditutup

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku turut bersalah dalam insiden-insiden pekerja yang terjadi di pabrik smelter, PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Dalam hal ini, Luhut mengatakan pemerintah harus lebih tegas dan mengawasi penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan juga terkait kesejahteraan pekerja di seluruh perusahaan smelter di Indonesia.

Luhut mengatakan, perusahaan-perusahaan asing harus bisa menyontoh PT Vale Indonesia Tbk yang sangat baik dalam penerapan K3 maupun mencaga kelestarian lingkungan di sekitar perusahaan.

"Terus terang itu ada salah saya juga. Salah saya konteksnya begini, sebenarnya sejak meninjau VALE 1-2 bulan lalu, saya sudah melihat VALE itu sebagai model yang harus diterapkan semua perusahaan smelter di Indonesia," kata Luhut dalam program Ngobrol Seru IDN Times yang dikutip Minggu (5/2/2023).

Baca Juga: PKS Sebut Kerusuhan di PT GNI Imbas Adanya UU Cipta Kerja

1. Perusahaan yang tak terapkan K3 dan menjaga keberlangsungan lingkungan bakal ditutup

Soal Insiden Pekerja Tewas di PT GNI, Luhut: Saya Salah Juga  Smelter PT GNI di Morowali (dok. IDN Times/Istimewa)

Luhut menegaskan, pemerintah akan menutup perusahaan smelter yang tak disiplin menerapkan K3, menjaga kesejahteraan karyawan, dan juga menjaga kelestarian lingkungan.

"Kalau tidak comply kan bisa. Dia kalau gak proper, dia masuk merah atau apalagi hitam, ini tadi GNI itu merah. Jadi kita tutup. Jadi harus comply terhadap itu," tutur Luhut.

Baca Juga: Bentrokan di PT GNI Jadi Alarm Pemerintah untuk Lindungi Pekerja

2. Pemerintah bentuk satgas buntut kasus di PT GNI

Soal Insiden Pekerja Tewas di PT GNI, Luhut: Saya Salah Juga  Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Pada 22 Desember 2022 lalu, terjadi kebakaran di PT GNI yang menewaskan dua pekerja, yakni Nirwana Selle dan I Made Defri Hari Jonathan. Kemudian, terjadi kerusuhan di PT GNI pada (14/1/2023) lalu, yang menyebabkan tewasnya dua pekerja, dan salah satunya merupakan tenaga kerja asing (TKA) asal China.

Selain itu, Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), DPC SPN Kabupaten Morowali bersama Lokataru Foundation mencatat sejak 2020 sudah ada banyak peristiwa di PT GNI yang merenggut nyawa pekerja.

Buntut dari insiden-insiden mematikan itu, Luhut mengatakan pemerintah telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk mengawasi penerapan K3 di perusahaan-perusahaan smelter, demi mencegah insiden mematikan kembali terulang.

"Saya jelaskan semua dengan Menteri Tenaga Kerja, dengan perindustrian, Panglima TNI, Kapolri, terus kemudian KLHK semua kumpul," ujar Luhut.

Baca Juga: Menaker Bantah Isu Pekerja Asing Penyebab Bentrokan di PT GNI

3. Perusahaan smelter selesaikan masalah perjanjian kerja dan peraturan perusahaan dalam 2 minggu

Soal Insiden Pekerja Tewas di PT GNI, Luhut: Saya Salah Juga  Smelter PT GNI di Morowali (dok. IDN Times/Istimewa)

Luhut mengatakan, pihaknya sudah memanggil delapan perusahaan smelter di Indonesia. Perusahaan-perusahaan tersebut diwajibkan menuntaskan masalah perjanjian kerja dengan karyawan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan, serta peraturan perusahaan dalam dua minggu.

"Perjanjian pekerjaan, peraturan pekerjaan, segala macam. Jadi lead-nya dari kami, nanti ada Kementerian KLHK, Kementerian Tenaga Kerja, semua terkaitlah, bersatu-padu," tutur Luhut.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya