Tarif LRT Jabodebek Bakal Disubsidi Pemerintah, Berapa Besarannya?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Besaran tarif LRT Jabodebek belum ditetapkan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Namun, dipastikan tarif LRT Jabodebek akan disubsidi pemerintah melalui kebijakan public service obligation atau PSO.
"Terkait harga tiket pasti akan ada PSO dari pemerintah. Cuma kalau terkait besarannya, kembali bahwa kami ini adalah operator. Kami masih menunggu kebijakan dri pemerintah berapa sih akan memberikan tarif kepada LRT," kata Manager PR LRT Jabodebek, Koeswardojo dalam kegiatan uji coba LRT Jabodebek, Jakarta, Kamis (6/7/2023).
Baca Juga: Melihat Persiapan Stasiun Dukuh Atas LRT Jabodebek sebelum Uji Coba
1. LRT Jabodebek mengusulkan tarif Rp25 ribu untuk jarak terjauh
Koeswardojo mengatakan, pihaknya telah memberikan usulan tarif kepada pemerintah, yakni Rp5 ribu untuk jarak terdekat, hingga Rp25 ribu untuk jarak terjauh.
"Tapi tentu kembali kepada pemerintah. PSO-nya besar gak? Kalau PSO-nya besar, mungkin bisa lebih kecil dari itu tarifnya. Tapi kalau PSO-nya sedikit, mungkin bisa lebih besar dari itu tarifnya," ucap Koeswardojo.
Baca Juga: Ongkos Angkot Pengumpan LRT Palembang Gratis Lagi Hingga Akhir 2023
2. LRT Jabodebek akan melaksanakan uji coba terbatas pada 12 Juli 2023
Proyek LRT Jabodebek sendiri akan melaksanakan soft launching sekaligus uji coba terbatas pada 12 Juli 2023. Masyarakat umum bisa mencoba, tetapi kuotanya terbatas.
Uji coba akan dilaksanakan sampai 15 Agustus 2023, dengan kuota 600 orang per hari. Pendaftaran uji coba akan dibuka pada 10 Juli 2023, melalui link yang disebarkan di media sosial LRT Jabodebek.
"Kuotanya dalam 1 rangkaian 150 orang. Dalam 1 hari ada 4 rangkaian yang kita pakai untuk soft launching tersebut," ucap Koeswardojo.
Baca Juga: DPR Usul Tiket Gratis LRT Jabodebek, Pengamat: Ide Bagus
3. Tarif LRT Jabodebek hanya Rp1 selama uji coba terbatas
Selama uji coba terbatas itu, masyarakat hanya akan dikenakan tarif Rp1. Adapun pengenaan tarif Rp1 itu dilakukan dengan tujuan mencoba kinerja gate taping di setiap stasiun, apakah berjalan dengan baik atau tidak.
"Jadi tanggal 12 Juli sampai 15 Agustus kita akan soft launching dengan menyertakan tarif Rp1," ucap Koeswardojo.