Terungkap! Segini Modal Bio Farma Bikin Reagen PCR

Bio Farma tetapkan harga reagen Rp90 ribu

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir buka-bukaan soal struktur biaya pembuatan reagen tes PCR. Bio Farma sendiri saat ini menetapkan harga reagen sebesar Rp89.100 termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Adapun nama produk reagen yang diproduksi Bio Farma adalah mBioCoV-19 yang dikembangkan bersama Nusantics.

"mBioCoV sudah berproduksi, kapasitas produksinya di Bandung. Ini sudah bisa mendeteksi beberapa varian baru termasuk Delta, Lambda, dan MU. Dan juga Delta Plus yang jadi faktor gelombang kesekian yang terjadi di beberapa negara Eropa," kata Honesti dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI yang digelar virtual, Selasa (9/11/2021).

Baca Juga: Gandeng Nusantics, Bio Farma Rilis Tes PCR Kumur Bio Saliva

1. Struktur biaya pembuatan reagen

Terungkap! Segini Modal Bio Farma Bikin Reagen PCRIlustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Bio Farma sendiri menetapkan dua harga reagen mBioCoV-19 tersebut. Pertama, harga publish Rp90 ribu, di luar PPN. Lalu, harga yang diajukan ke e-Katalog LKPP, yakni Rp81 ribu di luar PPN, atau Rp89.100 termasuk PPN.

Harga di atas terdiri dari 5 komponen. Pertama, biaya produksi dan bahan baku 55 persen. Jika diambil dari harga publish, maka nominal biaya produksi dan bahan baku Rp49.500. Kedua, biaya operasional 16 persen, maka nominalnya Rp14.400. Ketiga, biaya distribusi termasuk margin distributor 14 persen, maka nominalnya Rp12.600. Keempat, royalty sebesar 5 persen, maka nominalnya Rp4.500. Kelima, margin bio sebesar 10 persen, maka nominalnya Rp9 ribu.

"Dari harga, kalau dari struktur cost banyak dipertanyakan masyarakat. Memang terbesar dari komponen reagen utamanya. Di mana kalu kita lihat proses produksi dan bahan baku 55 persen. Tapi struktur cost ini akan berbeda di setiap lab, termasuk juga business model yang mereka lakukan," ucap Honesti.

2. Spesifikasi mBioCoV-19

Terungkap! Segini Modal Bio Farma Bikin Reagen PCRLogo Biofarma (Website/biofarma.co.id/)

mBioCoV-19 dikembangkan sejak 2020. Produk reagen tersebut memiliki spesifisitas 100 persen, sehingga mampu mendeteksi 100 persen COVID-19. Adapun sensitivitasnya 98 persen.

"Dari hasil tes yang kita lakukan di banyak lab di Indonesia, ini dari spesifisitas 100 persen, artinya untuk mendeteksi COVID-19, tidak untuk virus lain, dengan sensitivitas 98 persen. Jadi kita sudah memenuhi standard WHO," kata Honesti.

Selain itu, reagen produksi Bio Farma itu menggunakan open system, sehingga bisa digunakan untuk semua mesin PCR.

Baca Juga: Tes PCR Kumur Bio Farma Diklaim 95 Persen Sensitif pada COVID-19

3. Produk reagen Bio Farma masih mengandung komponen impor

Terungkap! Segini Modal Bio Farma Bikin Reagen PCRIlustrasi. Pengoperasian laboratorium PCR COVID-19. (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Namun, perlu diketahui bahwa mBioCoV-19 tersebut tak sepenuhnya terbuat dari komponen dalam negeri. Dalam pembuatannya, Bio Farma masih menggunakan komponen impor.

"Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sudah 45 persen," kata dia.

Saat ini, pihaknya sedang mengajukan sertifikasi mBioCoV-19 ke Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

"Lagi kita lakukan sertifikasi ke Kemenperin. Tes dilakukan oleh Litbangkes. Dan reaction time cukup cepat, 45 menit. Cuma kalu satu mesin harus menggunakan beberapa sampel, jadi butuh waktu yang cukup lama," ujar dia.

Baca Juga: Tak Ada Subsidi PCR, Menkes: Harga PCR RI Sudah Murah

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya