Unilever Catatkan Laba Rp1,4 Triliun di Q1 2023, Turun 30 Persen

Penjualan bersih turun 2,2 persen

Jakarta, IDN Times - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencatatkan laba Rp1,4 triliun pada kuartal I-2023. Angka itu menunjukkan penurunan 30,47 persen dibandingkan kuartal I-2022 yang sebesar Rp2,02 triliun.

Penurunan laba perusahaan pada tiga bulan pertama di tahun 2023, salah satunya disebabkan penurunan penjualan bersih (net sales) Unilever. Adapun total penjualan bersih Unilever pada kuartal I-2023 sebesar Rp10,4 triliun, turun 2,2 persen secara year on year (yoy).

1. Penjualan domestik turun 1,2 persen

Unilever Catatkan Laba Rp1,4 Triliun di Q1 2023, Turun 30 PersenSabun Lifebuoy (Dok. Lifebuoy)

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2023 yang belum diaudit (unaudited), perusahaan juga mencatatkan penjualan domestik sebesar Rp10,3 triliun, turun 1,2 persen (yoy). Penjualan dari ekspor tercatat sebesar Rp300 miliar, turun 24,3 persen (yoy).

“Dengan kita melakukan stock reductions, export sales kita menurun 24 persen karena demand dari negara-negara di luar Indonesia itu menurun,” kata Presiden Direktur Unilever Indonesia, Ira Noviarti dalam konferensi pers virtual pada Rabu, 19 April 2023.

Baca Juga: Unilever Indonesia Tunjuk Komut Baru, Ini Rekam Jejaknya

2. Permintaan pasar turun 9,6 persen

Unilever Catatkan Laba Rp1,4 Triliun di Q1 2023, Turun 30 PersenKonferensi pers Laporan Kinerja Keuangan Unilever Indonesia Kuartal I-2023. (Tangkapan layar Zoom)

Di 2023 ini, perusahaan melihat kondisi perekonomian yang masih menghadapi tantangan berat menyebabkan permintaan pasar menurun, sehingga penjualan merosot.

“(Permintaan) pasar tiga bulan terakhir melemah dari tiga bulan sebelumnya, pada kuartal ini turun 9,6 persen dari kuartal sebelumnya,” ujar Ira.

3. Unilever perkuat pangsa pasar di Indonesia

Unilever Catatkan Laba Rp1,4 Triliun di Q1 2023, Turun 30 PersenPresiden Komisaris PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Sanjiv Mehta (kiri), dan Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Ira Noviarti (kanan). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Meski ada pertumbuhan negatif di kuartal I-2023, Unilever melihat pangsa pasar (market share) perusahaan tetap tumbuh.

“Meskipun ada pertumbuhan negatif di kuarta I, pangsa pasar kami semakin membaik,” tutur Ira.

Dalam Distributive Trade (DT), Perseroan mendorong jumlah toko yang lebih banyak, kualitas toko yang lebih baik, dan serta distributor yang lebih besar dan lebih baik dengan inventaris yang lebih sehat. Selain itu, di MT, Perseroan terus meningkatkan pangsa pasarnya baik secara volume maupun value.

“Kuartal ini, kami telah menyelesaikan pengurangan stok perdagangan dengan pelanggan DT dan MT sebagai bagian dari keseluruhan transformasi saluran yang kami mulai pada semester dua tahun lalu agar bisnis kami tetap mampu bersaing di masa depan. Oleh karena itu, kami berharap dapat melihat dampak positif jangka panjang baik dalam hal biaya maupun kecepatan dalam membawa inovasi kami ke tangan konsumen,” ujar Ira.

Baca Juga: Unilever Indonesia Cetak Laba Rp4,6 Triliun di Kuartal III

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya