Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • WIKA berhasil meraih kontrak baru senilai Rp10,25 triliun hingga pertengahan tahun 2024.
  • Kontribusi terbesar dari segmen industri, infrastruktur, gedung, proyek EPC, dan properti. Mayoritas proyek berasal dari sektor BUMN dan pemerintah.

Jakarta, IDN Times - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatat adanya peningkatan jumlah kontrak baru hingga pertengahan tahun ini.

Berdasarkan data yang dimiliki, Januari hingga Juni 2024 perusahaan berhasil meraih kontrak dengan total nilai mencapai Rp10,25 triliun.

1. WIKA masih harus meningkatkan pendapatan

Ilustrasi investasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, mengatakan, kontrak ini merupakan bentuk kepercayaan stakeholders kepada persero. Oleh karena itu, ia merasa perlu terus berusaha meningkatkan pendapatan WIKA terutama dari sektor-sektor potensial yang menjadi andalan perusahaan.

"Kami percaya bahwa dengan kapabilitas dan kualitas pekerjaan kami, juga didukung oleh kepercayaan para stakeholders kami," kata Agung dalam keterangan resminya, Rabu (17/7/2024).

2. Kontribusi besar atas perolehan kontrak baru berasal dari segmen industri

Ilustrasi dokumen. (IDN Times/Arief Rahmat)

Ia menjelaskan, kontribusi terbesar atas perolehan kontrak baru tersebut berasal dari segmen industri, diikuti segmen infrastruktur, gedung, proyek EPC, dan properti.

Sementara itu, berdasarkan komposisi pemberi kerja, sebagian besar proyek berasal dari sektor BUMN dan pemerintah dengan skema pembayaran monthly progress payment.

3. Komisi VI sudah setujui pemberian PMN Rp2 triliun untuk WIKA

Ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya, Komisi VI DPR RI menyetujui pemberian suntikan modal alias Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 2 triliun untuk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) pada tahun 2025.

Corporate Secretary WIKA, Mahendra Vijaya, mengatakan PMN senilai Rp2 triliun tersebut digunakan sebagai tambahan modal kerja proyek strategis yang masih berjalan dan yang akan dimulai pada tahun 2025.

“Sesuai dengan penjelasan perseroan pada RDP tanggal 8 Juli 2024 dengan Komisi VI DPR RI bahwa rencana penggunaan dana PMN TA 2025 sebesar Rp 2 triliun akan digunakan sebagai tambahan modal kerja proyek strategis yang masih berjalan dan yang akan dimulai pada tahun 2025,” kata Mahendra dalam Keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Jumat (12/7/2024). 

Mahendra menjelaskan, saat ini WIKA sedang dalam tahap pengajuan review Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) atas proyek-proyek yang akan diusulkan untuk alokasi PMN 2025.

Editorial Team