PT PLN (Persero) siap menegaskan perannya dalam memimpin akselerasi transisi energi di Indonesia. Hal ini ditunjukkan melalui berbagai sesi diskusi, pertemuan, hingga menandatangani kerja sama bilateral yang akan dilakukan dalam gelaran United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) Conference of the Parties (COP) ke-28 yang akan berlangsung di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 30 November hingga 12 Desember 2023. (Dok. PLN)
Tantangan ketiga, berkaitan dengan fasilitas dan instruktur di balai pelatihan vokasi. Sebagian fasilitas dan infrastruktur pelatihan sudah usang, sementara banyak instruktur belum memiliki pengalaman langsung di industri maupun pemahaman yang memadai tentang teknologi hijau.
“Teknologi hijau merupakan hal yang relatif baru bagi sebagian besar instruktur, sehingga pelatihan bagi para pelatih (training of trainers) sangat dibutuhkan. Saat ini terdapat ribuan instruktur di balai pelatihan kerja milik pemerintah yang tersebar di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Tantangan keempat, pembangunan pekerjaan dan keterampilan hijau juga berkaitan dengan bagaimana isu transisi hijau dapat diintegrasikan dengan peningkatan produktivitas industri. Saat ini, berbagai inisiatif peningkatan produktivitas di sektor industri belum secara signifikan mendorong permintaan terhadap pekerjaan hijau.
Lebih lanjut, Yassierli menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mengakselerasi pembangunan pekerjaan hijau di Indonesia. Langkah ini dinilai krusial untuk memastikan transisi menuju ekonomi hijau berjalan adil dan berkelanjutan.
“Untuk mengatasi kesenjangan tersebut dibutuhkan kolaborasi lintas sektor dan peta jalan (roadmap) yang komprehensif, setidaknya untuk lima tahun ke depan,” ujar Menteri Ketenagakerjaan dalam paparannya.
Yassierli menyebut Kementerian Ketenagakerjaan akan mengimplementasikan program Jobs and Skills Accelerator sebagai wadah sinergi antara pemerintah, dunia usaha, serikat pekerja, akademisi, dan mitra industri. Melalui program ini, pemerintah berupaya mewujudkan roadmap pekerjaan hijau agar dapat diimplementasikan secara nyata di berbagai sektor.
Selain itu, pemerintah juga menekankan pentingnya mobilisasi investasi dan inovasi untuk mendukung keberhasilan transisi hijau di Indonesia. Upaya ini diharapkan tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga meningkatkan kualitas dan daya saing tenaga kerja nasional dalam menghadapi perubahan ekonomi global.