Monopsoni: Pengertian, Contoh, Faktor, dan Ciri-Cirinya

Ada beberapa kelebihan dan kelemahan monopsoni

Kata monopsoni mungkin sudah tidak asing terdengar, apalagi bagi kamu yang pernah menekuni ilmu ekonomi di bangku sekolah maupun kuliah. Namun, bagi kamu yang masih awam dengan istilah ini mungkin penasaran dengan apa pengertian dan penjelasannya.

Monopsoni adalah bentuk pasar yang dilakukan oleh sekelompok pembeli yang dapat menentukan harga. Kinerja dari pasar dengan persaingan tidak sempurna ini kerap kali dianggap merugikan pedagang.

Mau tahu seperti apa penerapan untuk pasar tersebut? Berikut adalah penjelasannya. Simak, yuk!

1. Pengertian monopsoni

Monopsoni: Pengertian, Contoh, Faktor, dan Ciri-CirinyaIlustrasi pasar (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Pasar monopsoni merupakan wujud dari pasar yang hanya terdapat satu pelanggan. Pelanggan tersebut berbentuk korporasi yang memiliki peran sebagai satu-satunya pembeli yang akan mengontrol terhadap situasi atau konten perdagangan.

Satu pembeli, satu pelaku usaha, dan pembeli tunggal yang mewujudkan bentuk dagang tersebut. 

Dengan kata lain, perusahaan yang dijalankan secara individu dapat memiliki kuasa penuh atas penerimaan pasokan atau menjadi satu-satunya pembeli terhadap barang atau jasa. Pasar tersebut termasuk dalam persaingan tidak sempurna karena belum terorganisasi dengan baik. 

2. Contoh pasar monopsoni

Monopsoni: Pengertian, Contoh, Faktor, dan Ciri-CirinyaIlustrasi perkebunan teh (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Penerapan akan strategi pasar tersebut paling sering terjadi di industri perkebunan dan pemotongan ayam. Hal itu membuat penawaran yang terjadi terhadap produk yang dijual termasuk tidak wajar. Artinya, hanya ada satu pengendali atau penguasa yang bertindak atas pasar tersebut. 

Dampak atau potensinya adalah persaingan menjadi tidak sehat, yaitu para pedagang hanya dapat bergantung pada satu pembeli. Alasannya adalah kondisi pasar kurang memadai, lokasinya sulit dijangkau, dan biaya operasional yang semakin tinggi. 

Baca Juga: 11 Pengertian Pasar Menurut Para Ahli

3. Faktor-faktor pasar monopsoni

Monopsoni: Pengertian, Contoh, Faktor, dan Ciri-CirinyaPedagang ayam potong di Pasar Pasir Gintung. (IDN Times/Rohmah Mustaurida).

Ada beberapa faktor yang dapat membentuk struktur perdagangan pada pasar tersebut. Misalnya, kurangnya antusias pembeli, lokasi produsen yang sulit dijangkau, dan biaya operasional yang kurang memadai. 

Pasar sayuran atau pasar yang membuka ternak sapi perah menjadi contoh dari penerapan pasar tersebut. Barang yang dijual sulit untuk disalurkan ke tempat lain karena petani hanya menjual produk borongan dengan harga murah.

4. Ciri-ciri pasar monopsoni

Monopsoni: Pengertian, Contoh, Faktor, dan Ciri-CirinyaFoto udara lahan perkebunan sawit di Aia Maruok Lubuak Gadang, Jorong Durian kapeh, Kabupaten Agam, Sumatera Barat yang terbakar pada Rabu kemarin (Doc.IDN Times)

Terdapat beberapa ciri yang membedakan pasar monopsoni dengan jenis pasar lainnya, yaitu:

1. Hanya memiliki satu pembeli, sehingga keuntungan diambil dari sisi harga dan kualitas sebuah produk.

2. Produsen akan berada pada posisi menerima penawaran yang diajukan supaya produknya dapat terjual meskipun dikenai harga murah. Namun, barang akan dijual kembali dengan harga yang jauh lebih mahal supaya dapat meraup keuntungan tinggi. 

3. Harga barang juga ditentukan oleh pembeli, sehingga harapan petani untuk mendapatkan keuntungan yang sesuai sering kali tidak terwujud. Namun, mereka akan menerimanya karena sulit untuk mendapatkan pembeli lain yang mau membayar dengan harga yang petani tentukan.

4. Produk yang dijual atau diperkenalkan adalah barang mentah. Ketidakadilan menjadi ciri khas yang paling dominan. Pembelilah yang akan memperoleh keuntungan langsung dari kedua pihak, yakni produsen atau konsumen yang membeli kembali produk tersebut.

Baca Juga: 3 Unsur-Unsur Biaya Produksi, Penting untuk Bisnismu!

5. Kelebihan pasar monopsoni

Monopsoni: Pengertian, Contoh, Faktor, dan Ciri-Cirinyailustrasi petani cabai (ANTARA FOTO/Basri Marzuki)

Meski pertikaian kerap kali terjadi dan membuat suasana pasar menjadi tidak nyaman, kualitas barang yang dijual tetaplah terjamin. Mengapa? Pedagang selalu mengusahakan yang terbaik untuk produknya karena jika jelek, pembeli tidak akan ada yang mau mengambil produk tersebut. 

Hal tersebut akan menimbulkan kerugian dalam skala besar untuk pedagang karena menemukan pembeli lain sangatlah sulit. Pihak pembeli akan mengambil barang yang memiliki kualitas tinggi saja, sehingga peluang tersebut harus dimanfaatkan dengan baik oleh pedagang.

Dengan begitu, kreativitas dan ide baru dapat terus meningkat, bahkan inovasi dalam bidang bisnis yang sedang ditekuni oleh pedagang akan berkembang. Pembeli juga tidak akan kesulitan untuk menentukan harga karena tidak terikat oleh inflasi atau deflasi negara. 

Selain itu, jalur distribusi dijamin lancar karena perdagangan dilakukan secara grosiran atau melalui sistem borongan. Untuk itu, jalur penjualan dalam hal perdagangan tidak akan bisa menurun dan produksi dapat terus berlangsung. 

6. Kekurangan monopsoni

Monopsoni: Pengertian, Contoh, Faktor, dan Ciri-CirinyaSeorang petani hidroponik mengecek sayuran selada di Nganjuk, Jawa Timur. BPJAMSOSTEK memberikan perlindungan jaminan sosial kepada pelaku usaha informal seperti petani sebagai pekerja bukan penerima upah (BPU), melalui program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) dengan iuran bulanan yang terjangkau mulai Rp16.800. (IDN Times/Dhana Kencana)

Di samping kelebihan, pastinya terdapat kelemahan pada jenis pasar ini. Misalnya, perilaku tidak adil dari pembeli menjadi hal utama yang dapat menyurutkan semangat produsen. Apalagi mereka hanya mementingkan keperluannya sendiri. 

Ada saatnya pembeli tidak ingin meningkatkan harga karena faktor inflasi, padahal penjual telah banyak menggunakan modal untuk meneruskan produksinya. Pembeli juga tidak wajib untuk mendengarkan keluhan dari pedagang dan masalah ekonomi akhirnya menjadi tanggung jawab dari penjual saja.

Nah, setelah membaca seluruh penjelasan tentang monopsoni, wawasan kamu tentang jenis atau bentuk pasar di Indonesia makin bertambah, bukan?

Baca Juga: Monopoli: Pengertian, Ciri-Ciri, Faktor, dan Contohnya

Topik:

  • Yogama W
  • Yunisda D

Berita Terkini Lainnya