15 Pertanyaan tentang Pasar Modal yang Sering Ditanyakan, Pahami Yuk!

Temukan jawabanmu di sini

Saat ini, banyak masyarakat di Indonesia yang berinvestasi di pasar modal. Instrumen investasi yang digunakan pun berbeda-beda. Ada yang berinvestasi reksa dana, obligasi, hingga yang paling umum, saham.

Tidak sedikit investor pemula yang masih bertanya-tanya tentang dunia pasar modal dan investasi. Padahal, ada banyak istilah dan pengetahuan dasar dalam dunia investasi di pasar modal yang perlu diketahui setiap investor. 

Oleh sebab itu, berikut IDN Times sajikan sejumlah pertanyaan tentang pasar modal yang paling sering ditanyakan oleh orang awam maupun investor pemula. Ketahui selengkapnya lewat penjelasan di bawah ini.

1. Apa itu pasar modal?

15 Pertanyaan tentang Pasar Modal yang Sering Ditanyakan, Pahami Yuk!ilustrasi pasar modal (freepik.com)

Pertanyaan tentang pasar modal yang paling pertama adalah pengertian pasar modal itu sendiri. Pasar modal adalah tempat terjadinya transaksi antara penerbit surat berharga dan para investor. Pasar modal juga disebut bursa efek atau pasar saham. Pasar modal merupakan salah satu pilar ekonomi suatu negara karena di dalamnya dapat melakukan berbagai aktivitas dan transaksi masyarakat.

Pasar modal di Indonesia bisa dibilang terus mengalami perkembangan. Hal itu bisa dilihat dari emiten atau perusahaan publik penerbit saham yang kini jumlahnya sudah lebih dari 500 perusahaan. Saham perusahaan-perusahaan tersebut sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

2. Siapa saja pihak yang terlibat di pasar modal?

15 Pertanyaan tentang Pasar Modal yang Sering Ditanyakan, Pahami Yuk!Ilustrasi seorang investor (Unsplash/Campaign_Creators)

Pertanyaan tentang pasar modal selanjutnya adalah siapa saja pihak yang terlibat di pasar modal? Terdapat empat pihak yang berperan dan terlibat di dalam pasar modal, yaitu:

1. Perusahaan efek

Perusahaan efek adalah perusahaan yang sudah mendapat izin usaha dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memiliki hak menjadi Penjamin Emisi Efek (PEE), Perantara Pedagang Efek (PPE), dan Manajer Investasi.

2. Perusahaan publik

Perusahaan publik adalah suatu perseroan terbatas yang sahamnya dimiliki oleh minimal 300 pemegang saham dan memiliki modal yang disetor setidaknya Rp3 miliar.

3. Emiten

Emiten adalah istilah yang lebih umum, yaitu pihak yang melakukan penawaran berdasarkan tata cara yang diatur oleh peraturan perundang-undangan. Emiten bisa perseorangan, asosiasi, kelompok organisasi, perusahaan, hingga usaha bersama.

4. Investor

Investor adalah pihak atau nasabah dalam suatu perusahaan efek dan membeli efek yang ditawarkan oleh emiten.

3. Apa saja instrumen pasar modal?

15 Pertanyaan tentang Pasar Modal yang Sering Ditanyakan, Pahami Yuk!Ilustrasi memantau pergerakan saham. ANTARA FOTO/Reno Esnir

Jenis instrumen pasar modal juga menjadi salah satu pertanyaan tentang pasar modal yang sering diajukan. Secara umum, ada empat instrumen pasar modal, yaitu sebagai berikut.

1. Saham, yaitu tanda penyertaan modal di dalam sebuah perusahaan atau perseroan terbatas.

2. Reksa dana, yaitu wadah untuk menghimpun dana para pemodal untuk kemudian diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

3. Obligasi, yaitu surat utang yang diterbitkan oleh penerbit obligasi kepada pemegang obligasi. Surat utang ini berisi perjanjian untuk membayar kembali utang dan kupon bunganya.

4. Derivatif, yakni turunan dari saham dan obligasi yang berbentuk surat berharga.

4. Mengapa perusahaan menerbitkan saham?

15 Pertanyaan tentang Pasar Modal yang Sering Ditanyakan, Pahami Yuk!Ilustrasi saham (pexels.com/burak)

Salah satu instrumen investasi yang paling sering digunakan oleh masyarakat adalah saham. Saham umumnya diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan terbuka atau publik. Alasan perusahaan menerbitkan saham adalah karena ingin lebih mengembangkan usahanya.

Namun, tidak memiliki dana yang cukup, sehingga membutuhkan sumber pendanaan baru. Untuk mendapatkan sumber pendanaan baru, perusahaan menerbitkan saham untuk kemudian dijual dan dibeli oleh pihak luar.

Selain itu, perusahaan menerbitkan saham karena mereka ingin mendapatkan perhatian dari publik, media, dan komunitas keuangan. Hal itu akan berujung pada citra dan nilai perusahaan yang akan ikut meningkat.

5. Bagaimana cara investasi saham di pasar modal?

15 Pertanyaan tentang Pasar Modal yang Sering Ditanyakan, Pahami Yuk!ilustrasi pasar modal (freepik.com)

pertanyaan tentang pasar modal yang umum ditanyakan berikutnya adalah bagaimana cara investasi saham di pasar modal? Berinvestasi saham biasanya dimulai dengan membuat rekening efek di perusahaan sekuritas. Rekening efek digunakan untuk menyimpan saham (Rekening Saham) dan menyimpan dana (Rekening Dana Investor).

Pemilihan perusahaan sekuritas juga tidak boleh sembarangan. Pastikan kamu membuat rekening efek di perusahaan sekuritas yang sudah terdaftar di laman Bursa Efek Indonesia atau perusahana yang telah mengikuti sekolah pasar modal (SOM).

Dalam membuat rekeningnya, kamu perlu menyiapkan beberapa dokumen, seperti formulir rekening saham, formulir rekening dana investor, fotokopi KTP, NPWP, buku tabungan, dan meterai.

6. Apa alasan seseorang membeli saham?

15 Pertanyaan tentang Pasar Modal yang Sering Ditanyakan, Pahami Yuk!Pexels/Karolina Grabowska

Alasan seseorang membeli saham umumnya untuk berinvestasi. Lantas mengapa banyak orang yang berinvestasi? Alasannya bisa beragam. Namun, dengan berinvestasi, seseorang akan memiliki tabungan jangka panjang yang turut meningkatkan keuntungan pribadinya. Aktivitas berinvestasi saham juga dilakukan karena mudah diperjualbelikan dan dapat dikontrol dengan mudah karena prosesnya yang transparan.

7. Apa keuntungan dan kerugian investasi saham?

15 Pertanyaan tentang Pasar Modal yang Sering Ditanyakan, Pahami Yuk!ilustrasi wanita berinvestasi (pexels.com/@liza-summer)

Apa keuntungan dan kerugian investasi saham? Ya, pertanyaan tentang pasar modal ini cukup banyak ditanyakan oleh orang awam.

Dalam berinvestasi saham, tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Secara umum, ada dua kelebihan dan dua kekurangan berinvestasi saham di pasar modal. Berikut penjelasannya:

Keuntungan investasi saham

1. Memperoleh dividen

Dividen adalah keuntungan perusahaan yang dibagi kepada setiap pemilik saham. Setiap pemegang saham akan menerima dividen berupa uang tunai yang jumlahnya bergantung pada saham yang mereka miliki.

2. Capital gain

Capital gain adalah kondisi ketika investor menjual sahamnya dengan harga yang lebih tinggi dibanding harga saat ia membelinya. Alhasil, ia mendapat keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual tersebut.

Kerugian investasi saham

1. Risiko likuiditas

Jika perusahaan bangkrut atau mengalami likuidasi, pemegang saham berhak untuk mengklaim aktiva perusahaan. Tentunya setelah seluruh kewajiban emiten dibayarkan. Namun, ada juga kemungkinan terburuknya jika perusahaan bangkrut, yaitu tidak ada aktiva yang tersisa, sehingga pemegang saham pun tidak akan mendapatkan apa pun.

2. Capital loss

Capital loss adalah kondisi ketika investor menjual sahamnya dengan harga yang lebih rendah dibanding harga saat ia membelinya. Akibatnya, ia merugi dari selisih tersebut. Capital loss merupakan kebalikan dari capital gain.

8. Apa saja risiko berinvestasi di pasar modal?

15 Pertanyaan tentang Pasar Modal yang Sering Ditanyakan, Pahami Yuk!ilustrasi investasi (pexels.com/Anna Nekrashevich)

Ada beberapa risiko yang harus kamu ketahui dalam berinvestasi. Apalagi jika berinvestasi di pasar modal tanpa melalui manajer investasi yang berpengalaman. Seperti yang sempat disinggung sebelumnya, dua risiko yang paling sering terjadi adalah risiko capital loss dan risiko likuidasi.

Beberapa risiko lainnya, seperti risiko inflasi, suku bunga, nilai tukar mata uang, hingga risiko finansial dan risiko reinvestment.

9. Apakah investasi saham di pasar modal bisa mendatangkan keuntungan?

15 Pertanyaan tentang Pasar Modal yang Sering Ditanyakan, Pahami Yuk!Ilustrasi investasi saham (Unsplash.com)

Tentu saja, investasi saham di pasar modal bisa mendatangkan keuntungan. Dua keuntungan yang paling umum adalah mendapatkan dividen dan capital gain. 

Namun, tentu saja keuntungan tidak bisa didapat dengan mudah. Perlu usaha, strategi cerdas, dan perencanaan yang matang dalam berinvestasi. Kamu juga perlu mengetahui informasi-informasi dan pengetahuan seputar dunia saham.

10. Apakah benar-benar akan mendapatkan dividen setelah membeli saham?

15 Pertanyaan tentang Pasar Modal yang Sering Ditanyakan, Pahami Yuk!ilustrasi pergerakan saham (unsplash.com/yiorgosntrahas)

Investor belum tentu selalu mendapatkan dividen setelah membeli saham. Dividen akan dibagikan kepada setiap pemegang saham jika perusahaan sepakat untuk membagikan laba kepada pemegang saham.

Namun, jika hasil dari rapat para pemegang saham memutuskan agar laba digunakan sebagai tambahan modal dalam mengembangkan bisnis perusahaan, maka pemegang saham tidak akan mendapatkan dividen. Meski begitu, pemegang saham akan tetap menerima keuntungan dari kenaikan harga saham.

11. Bagaimana cara memilih saham yang bagus?

15 Pertanyaan tentang Pasar Modal yang Sering Ditanyakan, Pahami Yuk!ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Hal paling utama yang harus menjadi pertimbangan dalam memilih saham adalah dana yang kamu miliki. Kemudian, baru carilah informasi tentang emiten yang menerbitkan saham.

Terdapat beberapa ketentuan dalam memilih saham, di antaranya:

  • Pilih perusahaan dengan fundamental yang bagus.
  • Pilih perusahaan yang memiliki manajemen perusahaan yang baik.
  • Pahami prospek bisnis perusahaan tersebut.
  • Terakhir, pilih harga saham yang termurah.

12. Apa saja ciri-ciri saham yang murah?

15 Pertanyaan tentang Pasar Modal yang Sering Ditanyakan, Pahami Yuk!Ilustrasi pergerakan saham. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Saham yang murah bisa dilihat dari Price Earning Ratio (PER) dan Price to Book Value (PBV). PER dihitung dengan membagi harga saham terbaru dengan harga per lembar saham. Sedangkan PBV dihitung dari pembagian antara jumlah total nilai dan jumlah saham yang beredar.

Jika nilai PER rendah, maka valuasi saham murah. Cara mengetahui apakah nilai tersebut rendah atau tinggi adalah dengan membandingkan nilai PER pada emiten-emiten lainnya dari sektor yang sama.

Lalu, jika nilai PER tinggi, valuasi sahamnya mahal. Meski begitu, hal itu tidak serta merta menjadi penentu bahwa harga saham tidak bisa naik atau prospek emiten akan stagnan.

13. Kapan saham bisa dijual?

15 Pertanyaan tentang Pasar Modal yang Sering Ditanyakan, Pahami Yuk!ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Sebagai investor, kamu bisa menjual saham pada kondisi tertentu. Kamu tidak bisa sembarangan langsung menjual saham begitu saja tanpa memikirkan hal lainnya.

  • Ketika sudah untung, sehingga keuntungan dari menjual saham tersebut bisa kamu gunakan lagi untuk membeli saham lain.
  • Saat membutuhkan uang atau dana darurat.
  • Saat salah memilih saham.

Baca Juga: Daftar 46 Istilah dalam Saham, Investor Pemula Wajib Tahu!

14. Kapan harga saham akan naik atau turun?

15 Pertanyaan tentang Pasar Modal yang Sering Ditanyakan, Pahami Yuk!Karyawan memantau pergerakan harga saham (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Ada beberapa faktor yang menyebabkan harga saham mengalami kenaikan dan penurunan. Secara umum, faktornya dibagi menjadi dua, yaitu faktor internal dan eksternal.

Faktor internal yang menyebabkan harga saham naik-turun, misalnya fundamental perusahaan, kinerja perusahaan, dan aksi korporasi. Sedangkan faktor eksternalnya, seperti kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi makro, nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, hingga faktor panik.

Baca Juga: 10 Jenis-Jenis Saham dan Contohnya, Investor Pemula Merapat!

15. Apa saja ciri-ciri saham yang harus dihindari?

15 Pertanyaan tentang Pasar Modal yang Sering Ditanyakan, Pahami Yuk!ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Dalam berinvestasi saham di pasar modal, ada beberapa ciri saham yang perlu kamu hindari. Berikut tiga di antaranya:

1. Terdeteksi sebagai Unusual Market Activity (UMA) oleh Bursa Efek Indonesia

Unusual Market Activity adalah aktivitas pergerakan harga efek yang tidak biasa dalam kurun waktu tertentu. Pergerakan tersebut dapat mengganggu perdagangan efek secara keseluruhan yang sudah teratur dan efisien.

2. Volume berubah secara drastis

Biasanya ada saham yang volumenya bisa meningkat secara drastis dalam waktu singkat. Padahal kenyataannya saham tersebut sepi dan jarang diperdagangkan. Kamu perlu menghindari saham seperti ini.

3. Fundamental perusahaan buruk

Biasanya volume perdagangan saham yang naik akan diikuti oleh peningkatan laba. Alhasil, akan berdampak positif dan mendukung fundamental perusahaan yang makin baik. Jika terjadi sebaliknya, maka perlu kamu hindari.

Nah, itulah tadi 15 pertanyaan tentang pasar modal yang paling sering menjadi tanda tanya para investor pemula maupun masyarakat awam. Sebagai orang yang baru terjun ke dunia investasi dan saham, sepatutnya kamu mencari informasi sebanyak-banyaknya dan bertanya dengan teman atau rekan yang lebih berpengalaman.

Baca Juga: 7 Saham Syariah Terbaik di Indonesia, Diprediksi Potensial

Topik:

  • Yogama W
  • Yunisda D

Berita Terkini Lainnya