Pasok GDC di Eropa, Erick Apresiasi Ekspansi Pertamina Group

Menteri BUMN apresiasi KPI, PIMD, dan PIS

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi ekspansi Pertamina Group terkait green diesel component (GDC) atau komponen biodiesel di pasar Eropa yang saat ini belum dapat terserap oleh pasar domestik.

Adapun ekspansi Pertamina Group itu dilakukan oleh Kilang Pertamina Internasional (KPI), Pertamina International Marketing dan Distribution (PIMD), dan Pertamina International Shipping (PIS).

Baca Juga: Erick Thohir Beberkan Resep Startup yang Bisa Didanai BUMN

1. EBT punya keunggulan ramah lingkungan

Pasok GDC di Eropa, Erick Apresiasi Ekspansi Pertamina GroupMenteri BUMN Erick Thohir (Dok. IDN Times)

Erick menyampaikan new and renewable energy atau energi baru terbarukan (EBT) ini memiliki keunggulan ramah lingkungan dan kualitasnya lebih baik dari biodiesel konvensional.

"Bahan baku biodiesel ini umumnya dari virgin vegetable oil, namun dapat juga menggunakan used cooking oil (UCO) dan waste residue dari animal fat," ujar Erick saat menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Pertamina Group dengan perusahaan Eropa Trafigura di London, Inggris, Jumat (30/9/2022).

Baca Juga: Petani Diminta Garap Lahan Terbengkalai, Ridwan Kamil Bujuk BUMN

2. Potensi konsumsi FAME dan bahan baku biodiesel Eropa akan terus meningkat

Pasok GDC di Eropa, Erick Apresiasi Ekspansi Pertamina GroupIlustrasi Biodesel (IDN Times/Arief Rahmat)

Erick mengatakan permintaan GDC di Uni Eropa terbagi dalam dua kategori yakni base CPO sekitar 150 ribu metrik ton per tahun dan base UCO 300 ribu hingga 500 ribu metrik ton per tahun. Trafigura telah menyampaikan ketertarikan dalam membeli GDC Pertamina Group.

"Trafigura bahkan telah lebih dulu melakukan pembelian ke Pertamina Group. Perjanjian ini dilakukan agar penjualan GDC bisa berjalan secara long term,” ucap Erick.

Erick menjelaskan potensi konsumsi FAME dan bahan baku biodiesel Eropa akan terus meningkat seiring target European Renewable Energy Directive (RED II) untuk penggunaan energi terbarukan pada 14 persen di sektor transportasi seluruh Eropa di 2030 atau naik dari target RED I yang sebelumnya sebesar 10 persen. Dia mengatakan bahan baku UCO lebih disukai karena mekanisme penghitungan ganda di Eropa. 

"Sedangkan Palm Oil tertekan karena beberapa negara Eropa melarang penggunaan bahan baku Palm Oil dalam jangka panjang, di mana salah satu target RED II adalah pelarangan penggunaan GDC berbasis Palm Oil di Eropa," ujar dia.

Baca Juga: Dongkrak Penjualan UMKM Binaan, Rumah BUMN Gelar Pelatihan Desain Kemasan

3. Pertamina diharapkan terus lakukan penetrasi pasar GDC

Pasok GDC di Eropa, Erick Apresiasi Ekspansi Pertamina GroupKantor Pusat PT Pertamina (Persero) (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Erick berharap penetrasi pasar GDC tidak berhenti di sini. Dia meminta Pertamina Group terus membuka peluang untuk meningkatkan penetrasi dalam menjadi pemain GDC di kancah internasional. 

Menurut dia, ketertarikan perusahaan Eropa memberikan bukti bahwa kualitas GDC KPI mampu bersaing dengan perusahaan lain. 

"Dengan besarnya potensi yang ada di Eropa, bahkan Asia, ini menjadi kesempatan besar bagi Pertamina Group untuk terus memperluas jangkauan produk GDC," imbuh dia.

Baca Juga: Keren! Langkah Pertamina Capai Net Zero Emission Semakin Nyata

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya