Jatuh Tempo: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Jangan sampai terlambat ya!

Istilah jatuh tempo sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tidak sedikit orang yang masih bingung dengan perhitungan denda ketika melewati tanggal jatuh tempo.

Untuk itu, berikut IDN Times rangkum secara lengkap mengenai pengertian jatuh tempo, contoh tanggal jatuh tempo, dan aspek-aspek penting lainnya. Yuk simak penjelasannya di bawah ini.

1. Pengertian Jatuh Tempo

Jatuh Tempo: Pengertian, Fungsi, dan JenisnyaPixabay

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan jatuh tempo sebagai batas waktu pembayaran atau penerimaan sesuatu dengan yang telah ditetapkan. Menurut Bank Indonesia, jatuh tempo yaitu tanggal yang ditetapkan sebagai waktu pelunasan utang atau kewajiban. Dalam bahasa Inggris, istilah jatuh tempo biasa disebut dengan due date atau date of maturity.

Tanggal jatuh tempo (due date) merupakan hari pembayaran yang harus dilakukan kepada peminjam atau kreditur. Setelah tanggal tersebut, apabila lewat jatuh tempo atau menunggak maka denda keterlambatan bisa dikenakan dan pembayaran dicatat. Agar peminjam dapat segera menyelesaikan pembayaran yang harus dilakukan sehingga dinyatakan menunggak atau lewat jatuh tempo dan diberlakukan denda keterlambatan, maka tanggal jatuh tempo ini penting untuk dipahami.

Tanggal jatuh tempo juga mengacu pada saat ketika pokok instrumen pendapatan tetap harus dilunasi kepada investor. Tanggal jatuh tempo juga mengacu pada tanggal jatuh tempo di mana peminjam harus membayar kembali pinjaman angsuran secara penuh.

Tanggal jatuh tempo digunakan untuk mengklasifikasikan obligasi menjadi tiga kategori utama merupakan jangka pendek (satu sampai tiga tahun), jangka menengah (10 tahun atau lebih), dan jangka panjang (biasanya obligasi Treasury 30 tahun). Setelah tanggal jatuh tempo tercapai, pembayaran bunga yang dibayarkan secara teratur kepada investor berhenti karena perjanjian utang tidak ada lagi.

2. Contoh Tanggal Jatuh Tempo

Jatuh Tempo: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnyastoodnt.com

Apabila berbicara soal tagihan kartu kredit, tanggal jatuh tempo adalah batas akhir pembayaran saldo terhutang yang sudah harus diterima bank penerbit kartu, yaitu 15 hari sejak tanggal cetak.

Pembayaran minimum harus dilunasi setiap bulan sebelum atau pada tanggal jatuh tempo sekalipun kamu belum menerima lembar penagihan. Pembayaran yang diterima setelah tanggal jatuh tempo akan dikenakan denda keterlambatan.

Misalnya, tanggal cetak tagihan kamu adalah 10 April dan tanggal jatuh tempo tagihan kamu adalah 15 hari setelah tanggal cetak transaksi. Jadi tanggal jatuh tempo adalah tanggal 25 April. Arti dari tanggal cetak adalah semua transaksi setelah tanggal 5 bulan berjalan akan dicatat pada tanggal 5 bulan berikutnya.

Berikut adalah penjelasannya tanggal cetak tanggal 10 April. Bila melakukan transaksi tanggal 9 Maret, transaksi tersebut akan dicatat pada tanggal 5 bulan berikutnya yaitu Mei dan akan ditagih 15 hari sesudahnya yaitu tanggal 25 Mei.

Nah, coba kamu hitung dari tanggal 6 April sampai tanggal jatuh tempo bulan depannya tanggal 20 Mei. Karena rata-rata tagihan kartu kredit masih dikirimkan ke alamat rumah atau kantor dalam format lembaran kertas/ surat, otomatis perlu dicetak (print out) terlebih dahulu. Selanjutnya, baru dikirimkan kepada nasabah setelah dicetak.

3. Perincian Tanggal Jatuh Tempo

Jatuh Tempo: Pengertian, Fungsi, dan Jenisnyafreepik.com

Tanggal jatuh tempo menentukan umur sekuritas, memberi tahu investor kapan mereka akan menerima kembali pokok mereka. Hipotek 30 tahun dengan demikian memiliki tanggal jatuh tempo tiga dekade sejak pertama kali diterbitkan dan sertifikat deposito (CD) 2 tahun memiliki tanggal jatuh tempo dua puluh empat bulan sejak didirikan.

Tanggal jatuh tempo juga menggambarkan periode waktu di mana investor akan menerima pembayaran bunga. Namun, penting untuk dicatat bahwa beberapa instrumen utang, seperti sekuritas pendapatan tetap mungkin "dapat ditarik", dalam hal penerbit utang mempertahankan hak untuk membayar kembali pokok setiap saat.

Dengan demikian, investor harus menanyakan sebelum membeli sekuritas pendapatan tetap, apakah obligasi tersebut dapat ditarik kembali atau tidak. Untuk kontrak derivatif seperti futures atau opsi, istilah tanggal jatuh tempo terkadang digunakan untuk merujuk pada tanggal kedaluwarsa kontrak.

4. Hubungan antara Tanggal Jatuh Tempo, Tingkat Kupon, dan Hasil Hingga Jatuh Tempo

Jatuh Tempo: Pengertian, Fungsi, dan JenisnyaPexel.com

Obligasi dengan jangka waktu jatuh tempo yang lebih panjang cenderung menawarkan tingkat kupon yang lebih tinggi daripada obligasi dengan kualitas yang sama, dengan jangka waktu jatuh tempo yang lebih pendek.

Ada beberapa alasan untuk fenomena ini. Hal pertama yaitu semakin jauh ke masa depan yang diproyeksikan, risiko pemerintah atau perusahaan yang gagal membayar pinjaman meningkat. Kemudian, tingkat inflasi diharapkan tumbuh lebih tinggi dari waktu ke waktu.

Faktor-faktor ini harus dimasukkan ke dalam tingkat pengembalian pendapatan tetap yang diterima investor. Pertimbangkan skenario untuk mengilustrasikan hal ini di mana seorang investor yang pada tahun 1996 membeli obligasi Treasury 30 tahun, dengan tanggal jatuh tempo 26 Mei 2016. Dengan menggunakan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebagai metrik, investor hipotetis mengalami peningkatan Harga AS atau tingkat inflasi, lebih dari 218% selama memegang sekuritas. Ini adalah contoh mencolok bagaimana inflasi meningkat dari waktu ke waktu.

Lebih jauh lagi, ketika obligasi tumbuh mendekati tanggal jatuh tempo, imbas hasil hingga jatuh tempo (YTM) dan tingkat kupon mulai menyatu, karena harga obligasi tumbuh kurang stabil, semakin dekat dengan jatuh tempo. Penerbit utang dapat memilih untuk membayar kembali pokok lebih awal, dengan sekuritas pendapatan tetap yang dapat dipanggil yang secara prematur dapat menghentikan pembayaran bunga yang dibagikan kepada investor.

Baca Juga: Kartu Kredit: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menggunakannya

Topik:

  • Yunisda D

Berita Terkini Lainnya