4 Jenis Penipuan Kripto dan Cara Menghindarinya

10 Okt 2021, 07:05 WIB

Ilustrasi cryptocurrency. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times – Berinvestasi di cryptocurrency belakangan ini menjadi hal yang banyak dilakukan orang-orang, termasuk investor pemula yang tidak punya banyak pengetahuan tentang dunia investasi.

Fenomena ini terjadi karena berbagai alasan, termasuk banyaknya orang yang terbukti mampu melipatgandakan kekayaan dengan cepat dalam waktu singkat dari berinvestasi di cryptocurrency.

Sayangnya, tidak banyak orang yang menyadari bahwa di balik peluang tersebut juga terdapat risiko kehilangan dana. Salah satu penyebabnya adalah karena penipuan yang marak terjadi di dunia kripto.

Untuk mencegah diri agar tidak menjadi korban, berikut adalah empat jenis penipuan cryptocurrency yang umum terjadi dan cara untuk menghindarinya.

1. Situs web penipu

Ilustrasi Hacker (IDN Times/Arief Rahmat)

Seorang investor cryptocurrency bisa jadi memperoleh banyak ilmu dari seseorang yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam berinvestasi di mata uang digital ini. Namun, banyak di antara mereka yang tidak bisa lepas dari jerat penipuan yang melibatkan situs web palsu karena tanpa sengaja mengunjungi situs tersebut.

Oleh karena itu, penting untuk selalu mengingat bahwa ada banyak sekali situs web palsu yang nama dan tampilannya sangat menyerupai situs aslinya. Untuk menghindari kerugian terjadi, penting untuk memeriksa tanda atau ikon kunci kecil yang menunjukkan keamanan di dekat bilah URL saat mengunjungi suatu situs, dan perhatikan ada tidaknya “https” di alamat situs tersebut.

2. Aplikasi seluler palsu

Ilustrasi penipu (IDN Times/Sukma Shakti)

Cara umum lainnya yang dilakukan scammers (penipu) untuk menipu investor cryptocurrency adalah melalui aplikasi palsu yang tersedia untuk diunduh melalui Google Play dan Apple App Store.

Meskipun pemangku kepentingan seringkali dapat dengan cepat menemukan aplikasi palsu ini dan menghapusnya, itu tidak berarti aplikasi semacam ini tidak membayangi investor cryptocurrency. Bitcoin News melaporkan bahwa ada ribuan orang telah mengunduh aplikasi cryptocurrency palsu.

Adapun salah satu cara untuk menghindari menjadi korban adalah dengan memastikan ejaan yang jelas dalam salinan atau bahkan nama aplikasi. Perhatikan juga apakah branding terlihat tidak autentik dengan pewarnaan yang aneh atau logo yang salah. Ingat dan pertimbangkan hal-hal tersebut sebelum mengunduh suatu aplikasi.

3. Tweet dan pembaruan media sosial palsu

Ilustrasi Hacker (IDN Times/Arief Rahmat)

Twitter menjadi salah satu platform media sosial yang banyak digunakan investor cryptocurrency, dan mereka sering memposting berbagai hal tentang cryptocurrency. Investor-investor itu termasuk selebritas dan eksekutif di media sosial.

Memang, jika dipertimbangkan, mengikuti saran atau tweet tokoh terkenal terkait cryptocurrency tidak ada salahnya. Namun, penting untuk selalu mengingat bahwa ada ancaman dari bot jahat yang meniru identitas para tokoh di media sosial.

Untuk menghindari menjadi korban, penting untuk memverifikasi kebenaran tiap tweet atau postingan, baik di twitter maupun media sosial lainnya. Selain itu, jangan terlalu mudah tergiur penawaran, apalagi yang menjanjikan iming-iming besar dengan syarat mengirimkan sejumlah cryptocurrency atau dana terlebih dulu.

4. Email penipuan

Ilustrasi Hacker (IDN Times/Arief Rahmat)

Mewaspadai email yang diterima adalah hal penting untuk dilakukan, sekalipun email itu datang dari perusahaan cryptocurrency yang sah. Saat menerima email semacam ini, ingat untuk memperhatikan sejumlah hal seperti nama email, logo, dan lainnya.

Jika ragu akan email tersebut, ada baiknya bertanya kepada seseorang yang bekerja di perusahaan yang mengirim email. Selain itu, jangan pernah mengeklik tautan dalam pesan untuk membuka suatu situs. Penting juga untuk selalu memeriksa semua detail email yang diterima secara rinci.