4 Tips Menghindari Perilaku FOMO saat Berinvestasi, Wajib Catat!

Berinvestasi adalah langkah yang bijak untuk mencapai tujuan keuangan, namun beberapa orang mungkin terjebak dengan perasaan FOMO (Fear of Missing Out). Perasaan takut tertinggal akan kesempatan investasi yang menguntungkan seringkali mendorong kita membuat keputusan yang tergesa-gesa. Hal ini bisa membuat kita lupa untuk mempertimbangkan risiko dan dampak jangka panjang.
Mengendalikan dan menghindari perilaku FOMO bisa menjadi skill yang sangat dibutuhkan di tengah era digital yang penuh dengan informasi. Alih-alih terburu-buru mengikuti tren, penting untuk memahami strategi investasi yang sesuai dengan tujuan finansial dan toleransi risiko. Yuk, simak lebih lanjut tips untuk menghindari perilaku FOMO saat melakukan investasi.
1. Membuat rencana investasi yang jelas
Memiliki rencana investasi yang jelas adalah langkah awal untuk menghindari keputusan impulsif akibat FOMO. Rencana ini mencakup tujuan keuangan, jangka waktu investasi, serta profil risiko yang sesuai dengan kondisi finansialmu. Dengan adanya rencana yang terstruktur, kamu tidak akan mudah tergoda untuk mengikuti tren pasar yang sedang naik hanya karena takut tertinggal.
Rencana investasi yang matang juga dapat membantumu dalam mengelola alokasi aset dengan lebih bijak. Kamu bisa menentukan kapan waktu terbaik untuk membeli atau menjual aset berdasarkan analisis yang logis, bukan hanya mengikuti euforia pasar. Dengan disiplin menjalankan rencana yang sudah dibuat, kamu dapat menghindari keputusan terburu-buru yang berisiko tinggi dan lebih fokus dalam membangun portofolio investasi yang stabil.
2. Selalu melakukan riset dan analisis sebelum membeli
Sebelum membeli aset investasi, penting untuk selalu melakukan riset dan analisis mendalam. Banyak investor yang terjebak dalam FOMO karena hanya mengikuti hype tanpa memahami fundamental aset tersebut. Dengan riset yang baik, kamu bisa mengetahui apakah aset tersebut benar-benar memiliki potensi jangka panjang atau hanya sekadar tren sesaat.
Jangan hanya mengandalkan opini orang lain, melainkan pelajari suatu aset secara mandiri. Riset yang baik dapat mencakup membaca laporan keuangan, mengikuti berita pasar, serta menganalisis tren dan data historis. Analisis yang matang juga dapat membantu kamu untuk menghindari keputusan emosional yang bisa berujung pada kerugian besar.
3. Jangan biarkan emosi mengendalikan keputusan
Emosi seringkali menjadi musuh terbesar dalam berinvestasi, terutama saat pasar sedang naik atau turun drastis. Ketika harga aset melonjak, FOMO bisa membuatmu tergesa-gesa membeli tanpa pertimbangan matang. Sebaliknya, saat harga turun, panik bisa membuatmu buru-buru menjual dengan kerugian besar. Padahal, keputusan investasi yang baik seharusnya didasarkan pada analisis dan strategi, bukan perasaan sesaat.
Cara terbaik untuk menghindari emosi berlebihan adalah dengan memiliki disiplin dalam menjalankan strategi investasi. Tetapkan aturan kapan harus membeli, menjual, atau menahan aset, dan patuhi rencana tersebut tanpa terpengaruh gejolak pasar. Dengan tetap tenang dan rasional, kamu bisa menghindari keputusan impulsif yang sering kali berujung pada penyesalan.
4. Bijak memilah informasi di sosial media
Media sosial sering kali menjadi sumber utama FOMO dalam investasi karena banyaknya informasi yang beredar. Influencer, komunitas, atau berita viral bisa membuat suatu aset terlihat menggiurkan, padahal belum tentu memiliki nilai yang pasti. Jika kamu langsung percaya dan mengikuti suatu informasi tanpa melakukan verifikasi, maka kamu berisiko terjebak dalam hype atau bahkan skema penipuan.
Sebelum mengikuti tren yang sedang viral, pastikan kamu mengecek sumber informasi tersebut. Bandingkan dengan data dari sumber resmi, seperti laporan keuangan perusahaan, analisis ahli, atau berita dari media terpercaya. Jangan hanya tergiur oleh klaim keuntungan besar dalam waktu singkat, karena investasi yang baik selalu membutuhkan perhitungan dan kesabaran.
FOMO dalam investasi bisa membuatmu terjebak dalam keputusan impulsif yang berisiko. Dengan menerapkan tips di atas, kamu bisa lebih tenang dalam menghadapi gejolak pasar dan tidak mudah terpengaruh oleh tren sesaat. Tetaplah fokus pada tujuan dan buatlah keputusan yang berdasarkan logika, bukan sekadar ikut-ikutan.