4 Tips Investasi Saham bagi Pekerja dengan Gaji UMR, Tetap Profit!

Investasi saham sering kali dianggap hanya cocok untuk mereka yang memiliki penghasilan tinggi. Namun kenyataannya, siapa saja, termasuk pekerja dengan gaji Upah Minimum Regional (UMR), bisa mulai berinvestasi.
Dengan berkembangnya teknologi dan semakin banyaknya platform investasi yang ramah pemula, investasi saham kini lebih mudah diakses. Meskipun dana yang dimiliki terbatas, investasi tetap bisa menjadi langkah awal untuk membangun kekayaan dan mencapai kebebasan finansial di masa depan.
Bagi pekerja dengan gaji UMR, tantangan utama dalam berinvestasi adalah membagi penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari sekaligus menyisihkan dana investasi. Namun, hal ini bukan berarti tidak mungkin dilakukan.
Dengan perencanaan yang matang, kamu dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan keuangan tanpa membebani pengeluaran bulanan. Yuk, simak beberapa tips investasi saham dengan gaji UMR di bawah ini.
1.Alokasi gaji untuk investasi saham

Langkah pertama yang perlu dilakukan sebelum berinvestasi saham dengan gaji UMR adalah membuat alokasi gaji yang terencana. Idealnya, pendapatan dibagi menjadi tiga bagian utama: kebutuhan pokok (50-60 persen), tabungan dan investasi (20-30 persen), serta hiburan atau kebutuhan tambahan (10-20 persen). Dalam hal ini, alokasi untuk investasi harus menjadi prioritas setelah kebutuhan pokok terpenuhi.
Agar lebih efektif, pertimbangkan untuk menggunakan metode otomatis dalam menyisihkan dana investasi. Banyak platform investasi saat ini menyediakan fitur autodebet yang memudahkanmu langsung mengalokasikan sebagian gaji ke rekening investasi. Disiplin dalam alokasi gaji merupakan kunci utama untuk memulai dan mempertahankan investasi saham secara konsisten, meskipun dengan pendapatan terbatas.
2.Membeli saham saat IHSG melemah

Salah satu strategi yang sering digunakan oleh investor adalah membeli saham saat IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) melemah. Kondisi ini biasanya menawarkan peluang untuk mendapatkan saham berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau.
Bagi investor dengan gaji UMR, ini adalah kesempatan baik untuk mulai berinvestasi tanpa harus mengeluarkan dana besar. Namun, penting untuk memastikan bahwa saham yang dibeli berasal dari perusahaan yang memiliki fundamental kuat, seperti perusahaan dengan pendapatan stabil, utang terkendali, dan prospek bisnis jangka panjang yang menjanjikan.
Meskipun demikian, membeli saham saat IHSG melemah membutuhkan kehati-hatian dan pemahaman yang baik tentang kondisi pasar. Hindari membeli saham hanya karena harga turun tanpa mempertimbangkan kualitas perusahaan tersebut. Lakukan riset terlebih dahulu atau manfaatkan analisis dari sumber terpercaya untuk membantu pengambilan keputusan.
3.Memulai investasi dengan membeli 1 lot saham

Bagi pekerja dengan gaji UMR, membeli saham dalam jumlah kecil, seperti 1 lot (adalah langkah awal yang bijak. Dengan modal yang terjangkau, kamu bisa memulai perjalanan investasi tanpa perlu mengorbankan kebutuhan lainnya.
Saat ini, banyak saham dengan harga di bawah Rp1.000 per lembar, sehingga kamu hanya membutuhkan dana sekitar Rp100 ribu untuk membeli 1 lot. Ini memungkinkan siapa saja, termasuk pemula, untuk berinvestasi di pasar saham tanpa tekanan finansial yang besar.
Namun, penting untuk tetap memperhatikan kualitas saham yang dibeli. Prioritaskan saham dari perusahaan dengan reputasi baik dan fundamental yang kokoh, seperti saham-saham yang tergolong dalam indeks LQ45 atau IDX30.
Mulailah dengan nominal kecil sambil terus belajar memahami pergerakan pasar dan memperluas pengetahuan tentang investasi. Meskipun jumlah yang diinvestasikan tidak besar, konsistensi dalam menambah investasi secara bertahap akan membawa dampak signifikan dalam jangka panjang.
4.Memulai investasi dengan sistem dollar cost averaging

Bagi investor dengan gaji UMR, membeli 1 lot saham secara konsisten menggunakan strategi dollar cost averaging (DCA) adalah cara yang cerdas untuk membangun portofolio investasi. Strategi ini melibatkan pembelian saham dalam jumlah yang sama secara rutin, terlepas dari fluktuasi harga pasar.
Misalnya, kamu dapat menyisihkan Rp300 ribu setiap bulan untuk membeli saham pilihan. Jika harga saham sedang turun, kamu akan mendapatkan lebih banyak lembar saham, dan jika harga naik, kamu membeli lebih sedikit. Dengan cara ini, kamu dapat meratakan biaya pembelian dan mengurangi risiko membeli saham di harga tertinggi.
Sistem DCA sangat cocok untuk pemula karena tidak memerlukan analisis waktu pasar yang rumit. Kuncinya adalah konsistensi dan pemilihan saham yang tepat, seperti saham dari perusahaan dengan fundamental kuat atau saham di indeks seperti LQ45.
Dengan memulai dari 1 lot saham per bulan, kamu dapat berinvestasi tanpa merasa terbebani, sambil membangun kebiasaan investasi yang disiplin. Dalam jangka panjang, pendekatan ini dapat membantu mengakumulasi keuntungan yang stabil, bahkan dengan modal yang terbatas.
Investasi saham, bahkan dengan gaji UMR, bukanlah hal yang mustahil jika dilakukan dengan perencanaan yang matang dan strategi yang tepat. Ingat, kunci utama dalam berinvestasi adalah konsistensi, kesabaran, dan terus belajar. Dengan memulai dari hal kecil dan tetap disiplin, kamu bisa meraih kebebasan finansial di masa depan, sekaligus membuktikan bahwa investasi saham bukan hanya untuk kalangan berpenghasilan besar.