Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tips Investasi Saham IPO, Jangan Asal Pilih Perusahaan!

freepik.com/rawpixel.com
freepik.com/rawpixel.com

Saham yang sudah initial public offering (IPO) sering dianggap sebagai pintu gerbang menuju kekayaan bagi para investor. Membeli saham perusahaan yang baru saja go public memang menjanjikan keuntungan yang besar, namun juga disertai dengan risiko yang tidak boleh dianggap remeh.

Fluktuasi harga yang tinggi dan informasi yang terbatas adalah beberapa tantangan yang sering dihadapi oleh investor pemula. Namun, dengan pengetahuan dan strategi yang tepat, kamu bisa memaksimalkan potensi keuntungan dari investasi saham IPO, karena akan berpotensi mendapatkan keuntungan yang sangat besar.

Maka dari itu, artikel ini akan membahas beberapa tips yang akan membantu kamu membuat keputusan investasi di saham IPO. Yuk, simak baik-baik!

1. Kenali perusahaan secara mendalam

potret perusahaan GEICO (commons.wikimedia.org/Coolcaesar)
potret perusahaan GEICO (commons.wikimedia.org/Coolcaesar)

Sebelum kamu memutuskan untuk membeli saham sebuah perusahaan yang baru saja go public (IPO), ada beberapa hal penting yang perlu kamu perhatikan. Siam Commercial Bank menyarankan agar kamu mempelajari perusahaan tersebut secara mendalam. Cari tahu tentang industri di mana perusahaan tersebut beroperasi, siapa saja pesaingnya, dan apa rencana mereka ke depan.

Selain itu, baca dengan seksama dokumen resmi perusahaan yang disebut prospektus. Dalam prospektus, kamu akan menemukan informasi mengenai bagaimana perusahaan berencana menggunakan dana yang mereka dapatkan dari IPO. Jika sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk melunasi utang, sebaiknya kamu berhati-hati. Ini bisa menjadi tanda bahwa perusahaan tersebut memiliki masalah keuangan.

2. Perhatikan valuasi saham

ilustrasi saham (unsplash.com/Michael Förtsch)
ilustrasi saham (unsplash.com/Michael Förtsch)

Sebelum membeli saham IPO, penting bagi kita untuk menilai apakah harga saham tersebut sudah sesuai dengan nilai perusahaan yang sebenarnya.

MStock menjelaskan bahwa salah satu cara untuk menilai suatu saham adalah dengan membandingkan rasio harga terhadap laba atau sering disebut dengan Price-to-Earnings (P/E) dengan perusahaan lain yang sejenis.

Jika rasio P/E suatu perusahaan terlalu tinggi dibandingkan perusahaan sejenis, maka saham tersebut mungkin sudah terlalu mahal atau overvalued. Sebaliknya, jika rasio P/E-nya rendah, maka saham tersebut mungkin masih murah undervalued.

3. Pahami peran tim manajemen dan pemegang saham

ilustrasi CEO perusahaan (unsplash.com/René Ranisch)
ilustrasi CEO perusahaan (unsplash.com/René Ranisch)

Ketika kamu ingin berinvestasi di sebuah perusahaan, salah satu hal penting yang harus kamu perhatikan adalah tim yang mengelola perusahaan tersebut. On Market menyarankan untuk melihat rekam jejak para pemimpin perusahaan dan siapa saja pemilik saham terbesarnya.

Jika pemilik saham utama berencana untuk menjual sebagian besar sahamnya setelah periode tertentu (yang disebut masa lock-in), biasanya ini bisa menjadi tanda bahwa mereka tidak terlalu yakin dengan masa depan perusahaan.

4. Perhatikan kondisi pasar

ilustrasi pasar volatil (unsplash.com/m.)
ilustrasi pasar volatil (unsplash.com/m.)

Selain faktor-faktor yang sudah kita bahas sebelumnya, timing juga sangat penting dalam melakukan investasi di saham IPO. Angel One menjelaskan bahwa kinerja saham IPO sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar saham secara keseluruhan.

Jika pasar saham sedang dalam kondisi yang baik (bullish), kemungkinan harga saham IPO akan naik dengan cepat setelah penawaran perdana. Namun, jika pasar saham sedang tidak stabil, sebaiknya kita menunggu hingga kondisi pasar membaik sebelum berinvestasi di IPO.

Tetapi, ini semua kembali lagi dengan performa perusahaan. Kadangkala ada perusahaan yang kinerjanya sangat baik saat kondisi pasar sedang memburuk, membuat harga saham perusahaan tersebut tetap saja melonjak naik.

5. Memiliki rencana exit yang jelas

ilustrasi uang investor saham (unsplash.com/Alexander Mils)
ilustrasi uang investor saham (unsplash.com/Alexander Mils)

Sebelum kamu memutuskan untuk membeli saham saat IPO, sebaiknya kamu sudah memikirkan terlebih dahulu kapan kamu ingin menjual saham tersebut. MStock menyarankan agar kamu membuat rencana sejak awal.

Kamu bisa memilih untuk menjual saham segera setelah IPO atau menunggu sampai masa lock-in berakhir. Dengan memiliki rencana yang jelas, kamu bisa mengurangi risiko kerugian jika harga saham tiba-tiba turun.

Mengikuti tips ini bisa membantu kamu membuat keputusan yang lebih bijak dalam investasi saham IPO. Ingat, kesabaran dan riset yang baik adalah kunci sukses dalam dunia investasi. Semoga berhasil!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us