4 Tips Merdeka Finansial buat Generasi Sandwich

Rumus paling dasar dalam mengelola keuangan adalah pendapatan harus lebih besar dari pengeluaran. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk bijak dalam mengatur pengeluaran berdasarkan prioritas.

Ada baiknya setelah menerima gaji segera alokasikan sesuai dengan pos pengeluaran. Adapun hal paling umum dilakukan untuk menyisihkan alokasi gaji adalah denga presentase 30-50 persen biaya hidup, utang maksimal 30 persen, tabungan dan investasi minimal 10 persen, serta proteksi sekitar 10 persen.

Metode alokasi bujet tersebut diharapkan dapat membantu kamu mengatur keuangan agar lebih teratur. Bila selisih dari pendapatan dan pengeluaran kebutuhan hampir sama, maka kamu perlu meningkatkan kemampuan guna mendapatkan karier lebih baik atau mencari penghasilan tambahan.

Dalam perencanaan keuangan, penting untuk mengatur prioritas kebutuhan. Hal itu untuk menghindari “bocor halus” pada keuangan yang secara tidak sadar kerap terjadi.

Adapun "bocor halus" tersebut bisa terjadi ketika kamu membayar untuk ngopi setiap hari, biaya parkir, mampir ke supermarket bareng keluarga dengan niat membeli keperluan untuk satu barang, tetapi malah membeli banyak barang.

Selain itu, langganan produk digital di smartphone seperti audio, video streaming ataupun games berbayar juga bisa menyebabkan keuangan kamu mengalami "bocor halus."

Lebih dari itu, bocor halus juga terjadi akibat tekanan sosial atau FOMO (fear of missing out) di kalangan generasi sandwich. Bisa dari FOMO karena terus ingin hadir di festival musik bareng pasangan, ganti smartphone terbaru, pergi ke coffee shop atau restoran viral.

Tidak ada salahnya untuk FOMO, tetapi ada baiknya tetap dalam batas wajar sesuai dengan skala prioritas.

Dalam merencanakan keuangan, kamu perlu memahami bahwa pengeluaran kebutuhan tidak hanya untuk hari ini, tetapi juga sebagai bekal untuk masa depan.

Dengan begitu, penting bagi kamu untuk mengalokasikan pendapatan untuk pemenuhan dana darurat sebesar 3 sampai 6 kali pengeluaran bulanan, proteksi, dan investasi.

Dalam perencanaan keuangan, sebelum berinvestasi penting untuk memiliki proteksi. Proteksi yang kamu miliki sangat penting fungsinya untuk mengamankan kondisi finansial dari risiko kehidupan seperti sakit atau sakit keras yang mengancam income hingga tutup usia di usia produktif.

Astra sendiri Life menawarkan Flexi Life, produk asuransi jiwa murni yang memberikan perlindungan terhadap risiko tutup usia.

"Dengan memiliki Flexi Life, ahli waris akan menerima sejumlah uang yang disebut uang pertanggungan (UP) bila tertanggung atau nasabah tutup usia. Dengan UP hingga Rp5 miliar lengkap dengan perlindungan terhadap risiko COVID-19, tanpa medical check-up dan premi yang terjangkau bisa digunakan bagi keluarga yang ditinggalkan untuk melanjutkan hidup," papar Windy.

Di sisi lain, setiap jenis investasi memiliki risiko yang berbeda-beda. Bagi generasi sandwich yang ingin berinvestasi, maka penting mempelajari setiap jenis risiko sebelum memutuskan berinvestasi agar investasi tersebut bisa aman.

Bagi pemula, jenis investasi aman adalah yang dapat memberikan imbal hasil pasti seperti obligasi dan reksa dana. Income investasi yang didapatkan setiap bulannya dapat diinvestasikan kembali agar hasil lebih optimal.

Setelah mengelola secara disiplin bujet per bulan, kamu perlu melakukan review secara berkala dari pos keuangan yang kamu miliki.

Review tersebut dilakukan menggunakan skala prioritas yang telah kamu susun sebelumnya. Perlu diingat, hal yang tidak disengaja terjadi seperti “bocor halus” pada pos keuangan dan sering dilakukan tanpa sadar, bisa menjadi kebiasaan atau gaya hidup.

Untuk itu, review secara berkala akan berguna sebagai evaluasi keuangan. Review berkala juga diperlukan untuk kebutuhan proteksi baik untuk jiwa ataupun kesehatan agar proteksi yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan di setiap tahapan kehidupan.