4 Tips Money Healing biar Rezeki Lancar, Stop Terluka karena Uang!

Ketika kamu putus cinta karena diselingkuhi, bukankah kamu menjadi korban yang terluka? Tentunya iya. Gak heran, kamu jadi trauma, butuh waktu untuk sembuh. Bahkan, butuh proses lama untuk bisa kembali percaya pada orang baru, takut diselingkuhi lagi.
Begitu pula dengan konsep luka terhadap uang. Ada berbagai banyak hal yang menjadikan uang sebagai pelaku hingga membuatmu terluka. Jika terus berlarut, hal ini bisa berbalik menyebabkan rezeki keuanganmu jadi seret, lho. Biar rezeki bisa lancar, langsung simak sederet ulasan money healing untuk mengatasi luka terhadap uang berikut ini.
1. Sadari dan akui kamu punya luka terhadap uang

Stop denial, hal pertama yang perlu kamu lakukan untuk mengobati luka terhadap uang ialah dengan menyadari dan mengakui kamu pernah menjadi korbannya. Tidak akan ada asap jika tak ada api, sekarang coba renungkan apa yang menjadi penyebab lukamu terhadap uang.
Mungkin saja misalnya seperti luka karena inner child. Seperti semasa duduk di bangku sekolah, teman-temanmu bisa jajan ini dan itu di kantin. Sedangkan, kamu yang kurang mampu secara finansial gak bisa beli apa pun, cuma bisa makan bekal di kelas.
Berlanjut saat sudah masuk dunia kerja, rekan kerjamu sudah bisa mencapai gaji 2 digit. Bisa beli barang bermerek. Sedangkan kamu, buat makan saja susah, apalagi beli barang-barang mewah. Jadi, apa luka terhadap uang versi kamu?
Di situ kamu sadar, bahwa uang bisa membeli apa yang kamu inginkan, bahkan sekadar beli kebutuhan yang terasa sulit terpenuhi bagimu. Karena gak punya uang, kamu gak bisa mendapatkan hal yang layak. Di situlah uang bekerja sebagai pelaku yang membuatmu sengsara, akui itu, jangan denial.
2. Stop khawatir terhadap uang

Oleh karena terlanjur punya luka terhadap uang, bak trauma karena diselingkuhi pasangan, kamu pun jadi punya trust issue tersendiri. Bukan lagi trust issue terhadap hadirnya orang baru, melainkan terhadap hadirnya uang.
Kamu mulai mempertanyakan apakah dirimu layak mendapatkan uang. Bahkan, khawatir jika uang yang datang saat dibelikan ini dan itu yang sebenarnya kebutuhan versi layak kamu dapatkan. Tapi, tetap ada ketakutan tersendiri, takut uangnya habis.
Dengan luka terhadap uang yang telah menempel, kamu jadi mempertanyakan datangnya uang ini apakah cukup buat kebutuhan ini dan itu. Hal ini lantaran disebabkan oleh luka yang tanpa sadar membawamu terbiasa gak punya uang berlimpah, alhasil selalu khawatir dan takut akan pemasukan dan pengeluaran uang.
3. Pahami adanya siklus keuangan berkonsep low of attraction

Secara lebih kompleks, rasa khawatir dan takut gak cukup akan perputaran keuanganmu pada akhirnya berbuah sesuai dengan pemikiranmu. Mengapa demikian? Sadari adanya konsep lowof attraction atau hukum tarik menarik.
Ketika kamu merasa gak layak punya uang berlimpah, takut kekurangan uang, selalu khawatir saat hendak belanja kebutuhan. Maka, ya itulah yang akan kamu tuai, siklus rezeki yang berjalan seret.
Sebaliknya, kalau kamu punya mental berkelimpahan, gak ada ketakutan untuk pengeluaran kebutuhan, gak khawatir uang habis meski sebagian dipakai bersedekah. Alhasil, itulah yang kamu tuai, gak takut uang habis, alias siklus rezeki uang jadi lancar, datang dengan begitu derasnya.
4. Money healing sesuai penyebab luka

Puncaknya, untuk bisa mengobati luka terhadap uang ialah dengan money healing. Misalnya saja untuk mengobati inner child saat kekurangan uang, cobalah beri afirmasi positif ke dirimu sendiri.
Lakukan dengan berulang-ulang hingga membekas dalam benakmu. Bahwa kamu mampu secara finansial, layak mendapatkan rezeki uang yang lancar, berhak memenuhi kebutuhan secara layak, hingga pantas mendapatkan kemapanan finansial.
Hingga akhirnya kamu perlu membuat perencanaan keuangan. Yakni, bukan hanya punya rezeki yang yang deras, terapi juga siklus keuangan yang tumbuh secara progresif. Bikin finansialmu punya arah yang sehat secara jangka panjang, sehingga kamu tak perlu merasakan luka terhadap uang untuk yang kedua kalinya.