5 Cara Orangtua Tunggal Mengatur Keuangan untuk Masa Depan Si Kecil

22 Jul 2022, 18:35 WIB

ilustrasi orangtua tunggal (pexels.com/Josh Willink)

Menjadi orangtua tunggal membuatmu harus bertanggung jawab atas seluruh keuangan keluarga. Segala pendapatan dan pengeluaran wajib diperhatikan baik-baik, supaya kesehatan finansial keluarga tetap terjaga. Oleh karena itulah, kamu perlu memiliki anggaran rumah tangga sendiri agar dapat mengendalikan uang dengan baik.

Kamu juga perlu merencanakan finansial agar tidak pontang-panting ketika ada pengeluaran mendadak dalam jumlah besar. Kalau dilakukan dengan baik, bukan hal yang mustahil jika kamu bisa mengatur pengeluaran yang efektif, merawat anak-anak, memiliki simpanan, bahkan sampai membangun kekayaan, lho.

Memang betul hal tersebut bukanlah sebuah tantangan yang mudah. Namun, jika melakukan dengan disiplin dan antiflexing, kesuksesan dalam hal finansial bisa kamu raih meski berstatus orangtua tunggal, kok. Yuk, coba lima cara berikut ini.

1. Prioritaskan pengeluaran wajib untukmu dan anak

ilustrasi menghitung uang di dompet (pexels.com/Artem Belia)

Ketika menyusun anggaran, kamu perlu memprioritaskan pengeluaran wajib untukmu sendiri dan anak-anak terlebih dulu. Pengeluaran wajib tersebut berupa membayar utang (jika ada), biaya listrik, biaya internet, pengeluaran makan sehari-hari, uang sekolah anak, uang transportasi, dan sebagainya.

Nah, wajib di sini adalah pengeluaran yang mau tidak mau harus dikeluarkan. Ini supaya tidak mengganggu kesehatan keluarga, pendidikan anak, dan masalah krusial lainnya.

Dengan menyadari jumlah pengeluaran wajib tersebut, kamu jadi bisa memperkirakan berapa jumlah pendapatan yang harus terpenuhi. Kalau ternyata pengeluaran masih terbilang lebih besar dari pendapatan sekarang, maka wajib melakukan dua hal. Keduanya adalah "memotong" item pengeluaran yang bisa dihilangkan dan mencari penghasilan sampingan, seperti jualan online atau sesuatu yang kamu minati.

2. Siapkan dana darurat untuk mencegah pengeluaran tiba-tiba dalam jumlah besar

ilustrasi simpanan dana darurat (unsplash.com/Towfiqu b)

Siapkan dana darurat sebesar jumlah pengeluaran biaya hidup dasar kamu dan keluarga untuk tiga sampai 6 bulan ke depan, menurut laman Clever Girl Finance. Dana darurat sendiri diperuntukkan untuk mencegah hal-hal buruk yang terjadi secara mendadak. Misalnya, kehilangan pekerjaan, ada anggota keluarga yang kecelakaan, dan masih banyak lagi.

Jangan lupa untuk memasukkan biaya transportasi, biaya sekolah, dan kebutuhan belajar bulanan. Contohnya saja, seperti buku dan alat tulis sebagai anggaran dana darurat juga.

Kamu memang perlu mengencangkan ikat pinggang selagi masa pengumpulan dana darurat. Tapi ingat, ketika sudah terkumpul, jangan pernah mengotak-atik uang ini dengan alasan investasi. Kembali ingat tujuan dana darurat, ya!

3. Menghemat belanja bulanan dengan memanfaatkan diskon atau flash sale

ilustrasi belanja online (pexels.com/PhotoMIX Company)

Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika Serikat, rumah tangga orangtua tunggal menghabiskan sekitar 15 persen dari seluruh pendapatan digunakan untuk makanan di tahun 2019. Mengetahui betapa banyaknya pengeluaran untuk makanan, orangtua tunggal harus tahu caranya berhemat.

Kamu bisa memanfaatkan diskon atau flash sales yang biasanya tersedia di e-commerce untuk membeli bahan masakan atau barang lain yang diharapkan. Kurangi juga pengeluaran untuk membeli makanan jadi di restoran atau order online, sebenarnya memasak sendiri jauh lebih hemat dan sehat.

4. Berikan hiburan gratis dan menyenangkan

ilustrasi orangtua tunggal (pexels.com/Josh Willink)

Nonton film di bioskop, jalan-jalan ke mal, atau makan di restoran memang menyenangkan. Sayangnya, kegiatan itu dapat mengempiskan simpananmu.

Padahal, banyak cara lain yang tidak mengeluarkan banyak uang, tapi tetap menjadi healing yang efektif bagi keluarga. Beberapa yang bisa kamu coba, seperti jalan-jalan di sekitar rumah, bermain di taman, atau sekedar melakukan acara barbeku sederhana di halaman rumah.

Ada juga beberapa tempat publik yang disediakan pemerintah setempat sebagai spot wisata keluarga yang tidak memungut biaya, seperti perpustakaan daerah dan desa wisata. Nah, tidak selamanya healing menghabiskan banyak uang, kan?

5. Sisihkan uang untuk simpanan jangka panjang untukmu dan si kecil

ilustrasi menabung di celengan (unsplash.com/Sasun Bughdar)

Pastikan untuk selalu menyiapkan simpanan untuk jangka panjang bagimu dan si kecil. Tidak harus dalam jumlah besar, simpanan dalam jumlah kecil juga bisa dilakukan selama konsisten. Ya, teratur menabung untuk masa depan bukanlah hal yang mudah. Namun, ini bisa menjadi pondasi ketahanan finansial di masa depan.

Mulailah berpikir jangka panjang, seperti uang kuliah si kecil, kendaraan pribadi ketika dia sudah memiliki SIM, dan hal lainnya yang dianggap penting di waktu yang akan datang. Kamu juga perlu memikirkan diri sendiri untuk jangka panjang. Uang pensiun, modal bisnis, membeli rumah atau perawatan rumah juga perlu kamu pikirkan, lho.

Jangan menyerah dengan kehidupan ini. Meski saat ini sedang terpuruk, tapi yakinlah ada saatnya kamu akan bangkit dan berjaya. Selalu ingat, bahwa Tuhan tidak akan memberikan ujian di luar batas kemampuan hamba-Nya.

Yuk, atur kembali anggaran finansial keluarga. Cek lagi pengeluaran yang bisa dihilangkan atau ditunda, lakukan penghematan, dan jangan lupa menabung.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.