Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden AS Donald Trump (instagram.com/potus)
Presiden AS Donald Trump (instagram.com/potus)

Kepemimpinan Presiden Donald Trump di periode kedua menghadirkan volatilitas di pasar saham. Penerapan tarif impor sempat menimbulkan ketidakpastian bagi investor, memengaruhi harga saham secara signifikan. Meski pasar kini mulai pulih dari tekanan tersebut, sejumlah pelaku investasi tetap waspada menghadapi prospek ekonomi ke depan.

Bagi investor yang mencari stabilitas, saham dividen dengan keunggulan kompetitif atau moat yang jelas menjadi pilihan menarik. Selain itu, memahami sektor-sektor yang mungkin diuntungkan oleh kebijakan Trump dapat membantu memilih portofolio yang lebih aman.

Dilansir GOBankingRates, berikut lima saham yang diperkirakan tetap stabil di tengah ekonomi yang dipengaruhi Trump.

1. Nvidia (NVDA)

Logo NVIDIA (nvidia.com)

Industri kecerdasan buatan (AI) menjadi sektor terpanas saat ini, dan Nvidia berada di garis depan. Perusahaan ini menyediakan chip untuk pusat data dan perusahaan teknologi besar, menjadikannya salah satu saham yang berpotensi tumbuh jangka panjang tanpa terpengaruh kebijakan presiden.

Nvidia memiliki kapitalisasi pasar lebih dari 4 triliun dolar, sehingga pergerakan harga saham relatif sulit dibanding perusahaan kecil. Dengan pertumbuhan pendapatan yang konsisten, saham Nvidia diprediksi tetap kuat dan menjadi pilihan strategis bagi investor yang mengincar keuntungan jangka panjang.

2. Vital Farms (VITL)

Logo Vital Farms (vitalfarms.com)

Permintaan telur tetap tinggi meski harga produk meningkat. Vital Farms fokus pada telur bersumber etis dan bekerja sama dengan lebih dari 500 peternakan keluarga di AS, memberikan perlindungan dari dampak tarif impor.

Telur Vital Farms kini dijual di lebih dari 26 ribu toko nasional. Perusahaan menargetkan pendapatan bersih mencapai 1 miliar dolar pada 2027 dan menaikkan proyeksi laba kuartal kedua. Inflasi cenderung mendukung penjualan, dan saham perusahaan ini mencatat kenaikan 32 persen sejak awal tahun, melampaui kinerja S&P 500.

3. Alphabet (GOOG, GOOGL)

Logo Alphabet Inc. (abc.xyz)

Dengan kapitalisasi pasar 2,5 triliun dolar dan rasio P/E 22,4, Alphabet sulit digoyang oleh investor skeptis. Platform iklan Google tetap menjadi pemimpin industri, sementara layanan Google Cloud memiliki basis pelanggan yang sulit digantikan.

Fokus perusahaan pada perangkat lunak membuatnya relatif aman dari dampak tarif. Selain itu, Alphabet berinvestasi di sektor pertumbuhan seperti AI dan mobil otonom, sehingga sahamnya naik hampir 10 persen sepanjang tahun ini.

4. Procter & Gamble (P&G)

Logo P&G (us.pg.com)

Perusahaan barang konsumen ini menawarkan stabilitas dengan dividen tinggi, telah bertahan hampir 200 tahun menghadapi krisis ekonomi, resesi, dan perubahan pemerintahan. Investor memperoleh imbal hasil dividen 2,67 persen sambil menunggu pasar kembali stabil.

Meskipun kenaikan saham PG hanya 15 persen dalam lima tahun terakhir, perusahaan ini lebih tahan terhadap gejolak pasar dibanding saham lain yang terdampak tarif impor.

5. Walmart (WMT)

Logo Walmart (brandcenter.walmart.com)

Meski terpengaruh tarif, kebutuhan pokok tetap menjadi andalan Walmart. Perusahaan menjual produk dengan harga kompetitif dan lebih dari setengah penjualannya di AS berasal dari bahan makanan, yang sebagian besar dipasok domestik.

Walmart bertahan sejak 1962 melalui berbagai siklus ekonomi. Ekspansi ke sektor iklan dapat meningkatkan margin laba dan pertumbuhan dividen di masa depan. Posisi perusahaan semakin kuat seiring kesulitan yang dialami pesaing, seperti Target, memperluas pangsa pasar Walmart.

Investor yang ingin portofolio lebih stabil di tengah kebijakan Trump dapat mempertimbangkan saham-saham dengan moat kuat, pangsa pasar besar, dan fokus pada kebutuhan konsumen. Nvidia, Vital Farms, Alphabet, Procter & Gamble, dan Walmart menjadi contoh perusahaan yang memiliki potensi bertahan dan berkembang meski kondisi ekonomi penuh ketidakpastian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team