Bogor, IDN Times - AAJI mencatat adanya tren peningkatan tajam dalam klaim asuransi kesehatan sejak 2022, melebihi pertumbuhan premi yang dibayarkan oleh nasabah. Data AAJI menunjukkan pada 2024, klaim mencapai Rp 24,18 triliun, sementara premi hanya Rp 19,84 triliun.
Kesenjangan ini menjadi sorotan utama dalam penyusunan kebijakan baru industri asuransi ke depan.
"Kalau kita lihat, 2020-2021 di mana klaim dan premi masih seimbang, sejak 2022 yang merah (diagram batang klaim) lebih tinggi. Klaim meningkat, tetapi preminya tidak naik sepadan. Akhirnya perusahaan asuransi menanggung defisit yang makin besar," ungkap Kepala Departemen Klaim dan Manfaat Asuransi AAJI dr. Dian Budiani dalam acara gathering bersama wartawan di Bogor, Rabu (25/6/2025) petang.