3 Startup Ini Dapat Pendanaan yang Dipimpin Investor Global

Mulai dari pendanaan praseri hingga seri C didapatkan

Jakarta, IDN Times - Untuk bisa memajukan sebuah startup, tentu diperlukan adanya suntikan pendanaan. Biasanya, suntikan pendanaan ini diberikan oleh investor, baik individu maupun investor global spesialis penggelontor dana.

Pada dasarnya, pendanaan ini dipakai perusahaan untuk merealisasikan beberapa program, produk, maupun mendukung jalannya bisnis. Saat ini, beberapa investor global tersebut memberikan pendanaan pra seri hingga lanjutan kepada 3 startup di bawah ini. 

1. Lemonilo Rp518 miliar

3 Startup Ini Dapat Pendanaan yang Dipimpin Investor GlobalKi-ka) Ronald Wijaya (Co-CEO Lemonilo), Johannes Ardiant (Chief of Product and Tech), dan Shinta Nurfauzia (Co-CEO Lemonilo). Ketiganya mendirikan Lemonilo karena memiliki misi yang sama, yaitu untuk membuka akses hidup sehat ke seluruh masyarakat Indonesia.

Lemonilo, perusahaan healthy lifestyle consumer goods yang terkenal dengan produk mie instan sehat, berhasil meraih pendanaan Seri C sebesar US$36 juta yang dipimpin oleh Sofina dan Sequoia Capital India. Melalui pendanaan ini, Lemonilo berencana untuk memperkuat bisnisnya saat ini dan melakukan ekspansi ke pasar internasional.

Dalam keterangan tertulisnya, Shinta Nurfauzia selaku Co-CEO Lemonilo, mengatakan “Sebagai perusahaan yang berada dalam tahap pertumbuhan, kami telah membuktikan bahwa model bisnis kami bekerja dengan efektif di Indonesia, sehingga kami berencana untuk membawa konsep bisnis kami ke negara lain juga, dimulai dengan negara tetangga,” ungkapnya pada (13/12/2021).

Lemonilo telah meluncurkan lebih dari 40 jenis produk, mulai dari mie instan, camilan, hingga bumbu dapur. Semua produk ini dijual di platform digitalnya sendiri dan tersedia di lebih dari 200.000 POS (point of sales) di Indonesia.

2. Fuse Rp363 miliar

3 Startup Ini Dapat Pendanaan yang Dipimpin Investor GlobalCEO Fuse, Andy Yeung, dan COO Fuse, Ivan Sunandar (Dok. Fuse)

Perusahaan insurtech di Indonesia, Fuse, mengunci pendanaan perpanjangan Seri B dengan jumlah lebih dari 25 juta dolar AS atau sekitar Rp363 miliar, sehingga total pendanaan Seri B berjumlah lebih dari 50 juta dolar AS atau sekitar Rp725 miliar.

Putaran Seri B Plus ini dipimpin oleh investor global spesialis penggelontor dana untuk fintech. Investor di putaran sebelumnya, yaitu East Ventures (Growth Fund), GGV Capital, eWTP dan Emtek, juga ikut berpartisipasi di putaran ini.

Dana segar yang didapatkan dari putaran Seri B Plus ini akan digunakan untuk membawa platform Fuse ke lebih banyak negara di Asia Tenggara. Pada 2021, kelas menengah Asia Tenggara diprediksi akan tumbuh menjadi 350 juta konsumen dengan pendapatan 300 miliar dolar AS, dan semakin melek digital.

“Kami sangat bersemangat untuk berbagi akses dan pandangan dari perusahaan portofolio fintech dan insurtech lainnya di jaringan global ini. Minat yang kuat dari investor global, bersama dengan prestasi terbaru kami masuk dalam daftar World’s Top 100 Insurtechs 2021 yang diterbitkan oleh Sønr Global dan Ernst & Young, menegaskan kembali pendekatan ekosistem digital kami saat ini,” kata Andy Yeung selaku Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Fuse, pada (13/12/2021).

Pada September lalu, pendapatan premi bruto (Gross Written Premium/ GWP) Fuse untuk tahun 2021 telah melampaui Rp1 triliun, yang menjadikan Fuse sebagai perusahaan insurtech terbesar di Indonesia.

3. Praktis raih pendanaan praseri A

3 Startup Ini Dapat Pendanaan yang Dipimpin Investor GlobalCo-founder Praktis Dari kiri ke kanan: Adrian Gilrandy, Dhimas Syahendra, Dipta Imanto, Mohamad Fahrul

Startup penyedia solusi rantai pasokan berbasis data untuk brand DTC (direct to consumer), Praktis, mengumumkan bahwa perusahaan telah meraih pendanaan praseri A yang dipimpin oleh East Ventures dengan partisipasi dari Triputra Group dalam jumlah yang tidak dipublikasikan.

Investasi yang diraih Praktis ini akan dialokasikan untuk mempercepat peningkatan teknologi, membangun tim, dan meningkatkan penawaran produk guna memberikan layanan yang lebih baik kepada klien Praktis. 

Willson Cuaca, Co-Founder dan Managing Partner East Ventures mengatakan, “berdasarkan kinerja mereka sejauh ini, kita dapat melihat bahwa produk-produk Praktis memang memecahkan masalah utama pelanggan mereka. Kami sangat antusias dengan perkembangan Praktis karena mereka terus bertumbuh.”

Platform Praktis menjadi titik kontak tunggal bagi UKM dalam mengelola operasi back-end mereka. Dengan begitu, pemilik brand bisa lebih fokus pada pengembangan bisnis mereka. Layanan Praktis terdiri dari aktivitas pengadaan dan produksi, layanan logistik dan fulfillment, sistem manajemen pesanan, serta akses ke pembiayaan modal kerja. 

“Mengatur operasional bisnis dari mengelola pengadaan, logistik, hingga manajemen toko selain merancang dan memasarkan produk bagus dapat menjadi masalah besar bagi brand UKM DTC. Di sinilah kami hadir dengan menyediakan layanan manajemen operasional yang mulus,” kata Dipta Imanto selaku Co-founder Praktis, pada (14/12/2021).

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya